Pilpres 2024
Beredar Baliho Jokowi Dukung Prabowo di Semarang, Bawaslu Beri Tanggapan: Belum Ada Regulasi
Beredar potret beberapa baliho bak menunjukkan dukungan Jokowi kepada Prabowo, ini tanggapan Bawaslu.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNTRENDS.COM - Beredar potret beberapa baliho bak menunjukkan dukungan Jokowi kepada Prabowo, ini tanggapan Bawaslu.
Baliho itu mulai beredar di Semarang semenjak Jumat (27/10/2023).
Untuk diketahui, baliho terpasang di dekat Bundaran Bubakan, dekat Pasar Bulu Semarang, Jalan Siliwangi, dan Jalan Brigjend Sudiarto.
Baliho besar itu memuat Jokowi berjalan beriringan dengan Prabowo. Kemudian terdapat tulisan 'Wayahe Prabowo meneruskan Indonesia maju'.

Selanjutnya dalam baliho lain juga memuat tulisan "Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak PRABOWO," di atasnya tertulis "Prabowo bersama Indonesia maju," dengan tulisan disorot latar merah.
Namun selain kepada Prabowo, ada juga baliho menyebut Jokowi mendukung Ganjar.
Baca juga: MASIH Pegang KTA, Gibran Lewogo Dianggap Sudah Bukan Anggota PDIP Imbas Cawapres Prabowo: Ngikut Aja
Di beberapa titik di kota Semarang, beredar baliho dengan tulisan berbunyi 'Jokowi Pilih Ganjar'.
Tanggapan Bawaslu
Menanggapi fenomena ini, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jateng, Achmad Husain menyebut belum ada regulasi yang melarang hal itu.
Kemudian mereka belum dinyatakan KPU sebagai paslon resmi karena pendaftaran baru ditutup 25 Oktober 2023 kemarin.
"Baliho yang beredar saat ini belum bisa dikatakan mereka sebagai pasangan calon, karena masih proses pendaftaran dan serangkaian seleksi, intinya belum tentu ketiga paslon itu memenuhi syarat sebelum adanya penetapan oleh KPU RI," tutur Achmad lewat sambungan telepon, Jumat (27/10/2023).
Pihaknya menambahkan adanya foto seseorang, seperti presiden atau tokoh nasional lainnya dalam peragaa kampanye (baliho) tidak diatur di Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 dan 20 Tahun 2023.
Menurutnya hal itu biasanya akan diatur dalam juknis. Sebagaimana yang terjadi pada 2019 silam soal larangan menampilkan presiden dan tokoh.
"Namun 2024 karena PKPU-nya juga baru, maka akan diatur juknis oleh KPU, terkait foto siapa yang dilarang ditampilkan dalam baliho atau alat peraga kampanye," katanya.

Pihaknya belum bisa menindak adanya foto Jokowi yang diklaim mendukung capres-cawapres tertentu karena sampai sekarang juknis belum diterbitkan.
"Kalau dibilang saat ini itu melanggar atau tidak, ya belum ada regulasinya yang mengatur tentang alat sosialisasi tersebut melanggar atau tidak, kecuali kalau juknis sudah dikeluarkan KPU," tegasnya.
Baca juga: Dukungan ke Prabowo Naik Setelah Gandeng Gibran, Bersaing Ketat dengan Ganjar-Mahfud, Anies Stabil
Pihaknya baru bisa menjalankan penertiban pemilu apabila regulasi telah mengatur dengan jelas batasan dalam seluruh tahapan pemilu.
"Kita memastikan seluruh tahapan itu sesuai dengan regulasi, kalau juknis sudah keluar, kalau dinyatakan itu larangan, maka akan ditertibkan," tandasnya.
Megawati Dituding Hempas Tangan Jokowi saat Turun Tangga, Puan Membantah
Video lawas Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang seolah menghempaskan tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali viral di media sosial.
Dalam momen itu tampak Jokowi dan Ganjar Pranowo tengah menuntun Megawati turun dari tangga.
Namun tak lama setelah itu, Megawati tampak seperti melepaskan pegangan dari tangan Jokowi.
Video itu sebenarnya terjadi saat Rakernas PDIP 29 September 2023, namun kembali viral usai beredarnya isu perang dingin antara Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: 5 Tanggapan Puan Seusai Gibran Daftar ke KPU: Belum Mundur dari PDIP, Jaga Suara untuk Ganjar-Mahfud

Usai video tersebut viral, Putri Megawati, yakni Puan Maharani pun akhirnya buka suara.
Ketua DPP PDIP itu membantah Megawati menghempaskan tangan Jokowi sebagaimana yang beredar.
Puan pun menjelaskan duduk perkara kejadian dalam video itu.
Dia memastikan bahwa yang terjadi sebenernya adalah karena Megawati tengah fokus turun tangga hingga seolah-olah menghempaskan pegangan tangan dari Jokowi.
Puan menyampaikan hal tersebut usai menghadiri rapat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden di Gedung High End, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
"Yang turun tangga itu? Bukan.
Kan karena yang turun tangga itu kan, turun tangga kan sudah pegangan tangan sama Mas Ganjar, kemudian nggak lihat.
Namanya turun tangga kan fokus ke tangga," kata Puan kepada wartawan.

Puan pun menegaskan tidak ada tindakan menghempaskan tangan seperti dalam video yang beredar.
Dia juga mengatakan kasih ibu sepanjang massa.
"Jadi nggak ada saling hempas-hempas, nggak ada sama sekali, nggak.
Kasih Ibu sepanjang masa. Urusan turun tangga aja sampai panjang," ujar Puan.
Selain Puan Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud (TPN) pun buka suara atas video viral tersebut.
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andi Gani Nena Wea, mengatakan tidak mungkin Megawati sengaja menghempaskan tangan Jokowi setelah dituntun menuruni tangga.
"Saya mengenal Bu Megawati sudah puluhan tahun karena ayahanda saya Pak Jacob Nuwa Wea bersahabat dekat dengan beliau, dari Gestur Bu Megawati senyum dan nyaman saat digandeng Pak Jokowi dan Pak Ganjar.
Bu Megawati tidak mungkin sengaja menghempaskan tangan Presiden Jokowi," kata Andi Gani saat dihubungi, Rabu (25/10/2023).
Andi Gani juga menyebut hubungan Megawati dan Jokowi sudah seperti ibu dan anak.
Dia pun mengaku sudah melihat video yang viral tersebut.
Menurutnya Megawati pasti sejak awal tidak akan mau digandeng Jokowi jika memang hubungan keduanya renggang yang terjadi. (Kompas.com)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dan Wartakota
Sumber: Kompas.com
5 Sikap PDIP Usai MK Tolak Gugatan Pilpres 2024, Lanjut Gugat ke PTUN: Berjuang Menjaga Konstitusi |
![]() |
---|
MK Tolak Gugatan Pilpres 2024, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Menerima? Begini Tanggapan Prabowo |
![]() |
---|
'Harus Sportif', Gugatannya Ditolak MK, Mahfud MD Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Selamat Bertugas |
![]() |
---|
Profil 3 Hakim Dissenting Opinion saat MK Tolak Gugatan Pilpres, Nilai Dalil Anies Berdasar Hukum |
![]() |
---|
Tok! MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024 Anies-Cak Imin, Semua Dalil Disebut Tak Beralasan Hukum |
![]() |
---|