Fakta soal Lie Detector di Kasus Kopi Sianida, Benarkah Jessica Wongso Lolos? Ini Kata Ahli Hukum

TRIBUNTRENDS.COM - Kasus kopi sianida masih terus jadi perbincangan, kini ahli hukum pidana Edward Omar Syarif Hiariej mengungkap fakta mengenai mesin pelacak kebohongan (lie detector).

Edward Omar Syarif Hiariej menyebut polisi tidak menggunakan lie detector saat penyidikan kasus tersebut.

Ini disampaikan Edward Omar Syarif Hiariej yang juga Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) pada konten podcast CURHAT BANG Denny Sumargo, tayang Selasa (10/10/2023).

Pada konten itu, hadir pula Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus itu, Shandy Handika.

Baca juga: Rob Sixsmith Produser Film Kopi Sianida Jessica Wongso, Sudah Buat Banyak Film, Background Jurnalis

Semua bermula ketika tuan rumah konten, Denny Sumargo menanyakan artikel pemberitaan yang menyebut Jessica Wongso lolos uji lie detector.

Ini disampaikan salah-satu kuasa hukum Jessica Wongso, Sordame Purba, dilansir Kompas pada Selasa (10/10/2023).

Pernyataan itu disampaikan Sordame Purba pada Rabu (15/6/2023) pagi silam.

Shandy Handika tertawa lalu Edward Omar langsung menegaskan ucapan Sordame benar-benar keliru.

Dia juga membantah tudingan kuasa hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan pada konten Close The Door yang kemudian digunting beberapa jam setelah diunggah.

"Ini sekaligus meluruskan berita bahwa Jessica dihipnotis dan lain sebagainya. Lie detector pun sama sekali tidak digunakan oleh para ahli maupun oleh Polri," kata Edward diamini oleh Sandhy.

"Beritanya, itu tulisannya lulus lie detector," kata Densu.

"Tidak ada lie detector. Jadi penyidik waktu itu tidak menggunakan lie detector," tegas Edward Omar lagi.

Menurut Edward, tudingan itu muncul dari isu yang berkembang imbas penayangan film dokumenter Ice Cold di Netflix.

"Ya biasa lah isu yang berkembang kan seperti itu," jelasnya lagi.

Kemudian dia juga menyinggung soal keterangan mendiang Prof Ronny Nitibaskara, ahli Kriminologi di persidangan Jessica.