Breaking News:

Berita Viral

Internet di Wilayah Suku Baduy Dalam Resmi Dimatikan, Takut Masyarakat Terpengaruh Konten Negatif

Terungkap alasan mengapa internet di wilayah suku Baduy Dalam di Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, dimatikan.

Editor: jonisetiawan
Kompas.com
Internet di wilayah suku Baduy Dalam di Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, resmi dimatikan. 

TRIBUNTRENDS.COM - Internet di wilayah suku Baduy Dalam di Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, menjadi wilayah blankspot.

Sebab di wilayah tersebut sinyal internet telah resmi dimatikan. 

Menurut informasi dari Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lebak, Anik Sakinah, penghapusan sinyal internet di wilayah tersebut telah dilakukan mulai Agustus 2023 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Hal ini dilakukan setelah beredarnya surat permintaan dari suku Baduy, agar sinyal internet dihapus dari wilayahnya, pada Juni 2023 lalu.

Baca juga: Yah Keceplosan Thariq Halilintar Pamer Fitting Baju, Beri Sinyal Segera Nikahi Aaliyah Massaid?

Pemukiman Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Pemukiman Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

"Bulan Agustus sudah pengendalian, memang kami belum terima surat resminya, tapi sudah di-off-kan, seperti itu hasil dari kajian mereka,” kata Anik, dikutip dari Kompas.com, Senin, (9/10/2023).

Wilayah yang kini tidak memiliki sinyal internet itu antara lain kawasan Baduy Dalam di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Alasan sinyal internet dihapus

Diberitakan sebelumnya, barisan Kolot Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Bantes sepakat meminta pemerintah untuk menghapus sinyal internet di wilayah mereka.

Usulan itu disampaikan Pemimpin Lembaga Adat Baudy ke Bupati Lebak melalui sebuah surat dan disambut baik oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebab, Imam Rismahyadin.

Alasan penghapusan diusulkan lantaran sinyal internet dinilai berdampak negatif bagi generasi penerus Baduy, terutama mereka yang berada di wilayah Baduy Dalam.

Menurut mereka, keberadaan sinyal internet memudahkan generasi muda mengakses berbagai aplikasi dan konten yang tidak mendidik.

Baca juga: ISTRI MINGGAT, Suami Cari di Internet Cara Bunuh Anaknya, Santai Tak Menyesal: Bisa Masuk Surga

"Kalau di (Baduy) luar kan masih banyak usaha, jadi masih dibutuhkan untuk bisnis online," tutur Kepala Desa Kanekes, Saija.

Permohonan penghapusan sinyal internet diprioritaskan untuk wilayah Bady Dalam yang meliputi kampung Cikeusik, Cibeo, dan Cikartawana.

Ilustrasi sinyal internet.
Ilustrasi sinyal internet. (Starlink)

Mekanisme penghapusan sinyal internet

Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong mengatakan, pihaknya akan melibatkan operator seluler dalam menindaklanjuti permintaan tersebut.

"(Sinyal internet) yang sudah beroperasi itu dioperasikan oleh operator seluler. 

Jadi, kita duduk bersama mencarikan solusinya seperti apa, apakah kita akan memutus jaringan internet ke Baduy dalam," kata Usman, masih dari sumber yang sama.

Sementara itu, menurut pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, pemutusan sinyal internet di suatu wilayah bisa saja dilakukan. Namun, hal ini membutuhkan upaya khusus.

"Bisa blok WiFi atau seluler dengan alat tertentu. Nanti gelombang satelit juga harus diblok," kata dia.

"Alat baru lagi, karena ada starlink," imbuh Alfons.

Anik Sakinah mengonfirmasi penghapusan sinyal internet dilakukan oleh provider pemilik menara Base Transceiver Station (BTS) dengan mengalihkan pancaran sinyal dari tadinya ke Baduy menjadi ke area lain.

“Jadi provider yang me-off-kan, atas permintaan dari Kementerian," ungkapnya.

Baca juga: Koneksi Lemot, Pria Ini Bakar Kotak Fiber Optik dan Sebabkan Internet Mati 50 Jam, Kini Ditahan

Koneksi Lemot, Pria Ini Bakar Kotak Fiber Optik dan Sebabkan Internet Mati 50 Jam

Beberapa waktu lalu, sempat viral seorang pria membakar kotak fiber optik karena internet lemot.

Alhasil atas tindakannya itu, internet kota mati selama 50 jam.

Kini pria tersebut diamankan pihak kepolisian.

Dilansir dari AFP via Kompas.com, Kamis (13/1/2022), pria tersebut diketahui bermarga Lan.

Pria di China itu mengamuk karena internet lemot.

Ia nekat membakar peralatan internet yang ada.

Baca juga: VIRAL Pria Bangga Beli Mobil Tua, Tak Masalah Dihina: yang Penting Cash

Ilustrasi internet lemot
Ilustrasi internet lemot (Freepik)

Akibatnya, Lan disidan dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.

Insiden tersebut bermula ketika ia sedang berada di sebuah warung internet di Provinsi Guangxi, China, pada Juni 2021.

Ia kemudian marah-marah karena internetnya lemot.

Selain itu, Lan juga menghancurkan kotak yang berisi kabel jaringan fiber optik yang digunakan publik.

Pengadilan mengungkapkan, Lan membakar kotak yang ada di persimpangan lalu lintas menggunakan korek api.

Akibat dari tindakannya itu, hampir 4.000 rumah tangga hingga perkantoran bahkan rumah sakit di kota tersebut kehilangan akses internet selama 28 hingga 50 jam.

“Setelah insiden itu, petugas keamanan publik menyita alat kejahatan Lan yaitu korek api,” menurut pengadilan di Cenxi, sebuah kota di Provinsi Guangxi.

Lan kemudian dijatuhi hukuman penjara tujuh tahun karena merusak fasilitas umum.

Kisah tersebut pun memicu ejekan di media sosial di China.

Bahkan seorang pengguna Weibo menyebut Lan sebagai 'bayi besar'.

***

Artikel ini diolah dari Kompas.com dan TribunTrends

Sumber: Kompas.com
Tags:
suku Baduyinternetkonten
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved