Breaking News:

Berita Viral

DASAR Maling Tak Punya Hati, Gasak Motor Milik Relawan Pemadam Kebakaran di Solo : Ya Allah

Ya Tuhan! Relawan kehilangan motor saat membantu evakuasi dan memadamkan kebakaran di Solo, Selasa (3/10/2023). Warga bantu mencari.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/TBO
Relawan kehilangan motor saat membantu memadamkan kebakaran di Solo, Selasa (3/10/2023). 

TRIBUNTRENDS.COM - Kebakaran melanda Kampung Joyosudiran, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (3/10/2023) sekitar pukul 17.00 WIB.

Api bermula dari gudang rongsok merembet menghanguskan belasan rumah hingga puluhan warga dievakuasi.

Dampak kebakaran ini, 17 kepala keluarga (KK) terdiri 52 warga mengungsi

Lokasi pengungsian sementara ada di dua titik, yakni di Kantor Kelurahan Pasar Kliwon dan SD Muhammadiyah 23.

Baca juga: Akibat Kebakaran Hebat, 3 Rumah di Bangka Hangus, 2 Rumah Bantuan Pemerintah Kondisi Sepi

Kebakaran di gudang rongsok Semanggi, Solo, Selasa (3/10/2023).
Kebakaran di gudang rongsok Semanggi, Solo, Selasa (3/10/2023).

Namun sayang, di saat adanya musibah kebakaran di Solo, ternyata masih ada orang mempergunakan kesempatan yang mengincar kendaraan atau barang berharga milik orang lain.

Tanpa punya hati, komplotan pencuri motor beraksi dalam kejadian kebakaran gudang rongsokan di kawasan Pasar Kliwon Solo tersebut.

Salah satu pencuri berhasil menggasak motor milik relawan.

Polisi telah menerima laporan kehilangan sepeda motor, termasuk saat kejadian kebakaran di Pasar Kliwon Solo, tepatnya di Kampung Joyosudiran, Selasa (3/10/2023).

Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Marwoto menjelaskan ada lebih kurang 2 laporan yang telah masuk ke kepolisian.

"Ada laporan dua. Kehilangan motor," jelas dia, Rabu (4/10/2023).

Salah satu dari laporan tersebut berasal dari Ronald Indra Purnomo.

Ronald, untuk diketahui, merupakan salah seorang relawan yang membantu proses evakuasi saat kebakaran di Pasar Kliwon Solo.

Dia kehilangan sepeda motor Yamaha Xeon saat proses tersebut.

Padahal motor tersebut sudah ia kunci dan kick starter-nya dikendurkan.

Ilustrasi maling curi motor milik relawan saat kebakaran
Ilustrasi maling curi motor milik relawan saat kebakaran di kawasan Pasar Kliwon, Solo. (grid.oto)

Pihak kepolisian sampai saat ini masih mencoba mencari dan mengumpulkan informasi perihal hilangnya motor tersebut,.

Mereka juga belum menemukan bukti bila sepeda motor milik Ronald dimaling.

"Sampai sekarang belum update lagi. 

Mungkin naruhnya di mana dipindah. Belum (ada bukti dicuri)," jelasnya.

Pengakuan Ronald

Sebelumnya, Ronald Indra Purnomo memiliki kisah sedih saat berjibaku membantu evakuasi korban kebakaran di Pasar Kliwon Solo, Selasa (3/10/2023).

Motor Yamaha Xeon miliknya raib digondol maling.

Tepatnya di kawasan dekat Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Ronald menduga motor tersebut digondol maling saat sedang tidak dalam pengawasan.

Baca juga: Ibu Tewas Akibat Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak, Anak Histeris Temukan Gaun Sang Mendiang: Mama!

"Warga dari luar kampung masuk ke dalam kampung semua. Dorong motor bawa barang," jelas dia saat dihubungi TribunSolo.com, Rabu (4/10/2023).

"Kemungkinan dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk penjarahan karena tidak akan ketahuan," tambahnya.

Ronald datang bersama mobil pemadam kebakaran sekitar pukul 17.00 WIB saat kepulan asap mulai terlihat.

Ia memarkir motornya di sebelah utara lokasi kebakaran.

"Saya datang bersama Damkar pertama jam 5-an. Waktu itu saya parkirkan motor sebelah barat pintu masuk menuju TKP," ucap dia.

"Di depan rumah warga di luar jalan jadi tidak mengganggu akses damkar. 

Kalau itu berarti sebelah utara," tambahnya.

Ilustrasi kebakaran di kawasan Pasar Kliwon, Solo.
Ilustrasi kebakaran di kawasan Pasar Kliwon, Solo. (Tribun Manado)

Ia baru menyadari sekitar pukul 18.30 WIB saat akan bergeser ke lokasi lain.

Motornya sudah tidak berada di tempat awal ia memarkir.

"Waktu itu saya langsung masuk sekitar lokasi kebakaran mengevakuasi korban yang masih bertahan di rumah," ungkap dia.

"Sekira pukul 18.30 WIB saya mau bergeser ke sebelah selatan lokasi kebakaran nyadar motor saya udah nggak ada," tambahnya.

Didampingi warga ia menyisir pemukiman sekitar lokasi untuk mencari motornya.

"Lalu dibantu sama warga saya cari kurang lebih tiga kali. 

Didampingi warga dibantu ngecek di dalam rumah nggak ada semua," terangnya.

Bahkan pencarian terus dilakukan ke beberapa tempat yang dicurigai sebagai penadah motor curian.

Pencarian pun tak membuahkan hasil hingga pukul 01.00 dini hari.

"Sekitar pukul 22.00 WIB saya ke Polsek Pasar Kliwon. 

Sama penyidik dibantu penyisiran lokasi yang dicurigai seperti tempat penampungan motor seperti itu," ujar dia.

"Sampai pukul 01.00 WIB dini hari tidak membuahkan hasil," tandasnya.

Gunung Lawu Kebakaran, Mbok Yem Tetap Bertahan

Gunung Lawu kebakaran, Mbok Yem pemilik warung di puncak tak mau turun gunung.

Mbok Yem diketahui tetap bertahan meski kebakaran melanda sekitar lokasi ia berjualan di puncak Gunung Lawu.

Sudah disiapkan peralatan untuk turun, terkuak alasan Mbok Yem bertahan di warungnya.

Cucu Mbok Yem, Syaifudin, mengungkapkan sang nenek enggan turun dari Gunung Lawu karena merasa iba dengan kucing dan hewan peliharaannya yang lain.

Padahal, Syaifudin mengatakan pihaknya sudah menyediakan mobil dan peralatan tandu untuk menjemput Mbok Yem.

"Kemarin sudah kita siapkan jemputan, tetapi Mbok Yem tidak mau turun karena kasihan sama si Temon dan kucing, serta sejumlah hewan peliharaannya."

"Jadi dia memilih tetap tinggal di puncak," tutur Syaifuin saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Sosok Mbok Yem, Pemilik Warung Puncak Gunung Lawu, Bertahan Meski Ada Kebakaran, Ditandu saat Turun

Warung mbok Yem di Puncak Gunung Lawu dipastikan aman tidak terbakar mesti kawasan puncak Gunung Lawu habis terbakar. Mbok Yem menolak turun dari Gunung Lawu demi menemani si Temon monyet peliharaannya.
Warung mbok Yem di Puncak Gunung Lawu dipastikan aman tidak terbakar mesti kawasan puncak Gunung Lawu habis terbakar. Mbok Yem menolak turun dari Gunung Lawu demi menemani si Temon monyet peliharaannya. (KOMPAS.COM/SUKOCO)

Lebih lanjut, Syaifudin menuturkan api sudah menjalar sampai sebelah selatan warung Mbok Yem.

Namun, ia memastikan kondisi warung Mbok Yem masih utuh karena telah dibuat penyekat api.

"Warung Mbok Yem aman karena sebelumnya telah dibuat ilaran (penyekat api) di sekitarnya."

"Kalau posisi api sudah berada di sebelah selatan warung Mbok Yem," sambungnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karanganyar, Juli Padmi Handayani, juga memastikan warung Mbok Yem aman dari si jago merah.

"Warung yang lain sudah ludes, tapi untuk Mbok Yem masih utuh," ungkap Juli, Senin, dilansir TribunSolo.com.

Karena Mbok Yem enggan dievakuasi, lanjut Juli, pihaknya memberikan sejumlah logistik kepada lansia tersebut.

"Beliau tidak mau dievakuasi, dan karena itu, kami memberikan logistik di sana," tandas dia.

Diketahui, Mbok Yem saat ini bertahan di Puncak Lawu bersama tiga anggota keluarganya.

Baca juga: Hutan di Gunung Lawu Terbakar, Dipadamkan dengan Alat Seadanya, Damkar: Kondisi Gelap dan Curam

Sosok Mbok Yem, Pemilik Warung di Puncak Gunung Lawu yang Kebakaran, Begini Kondisinya Terkini
Sosok Mbok Yem, Pemilik Warung di Puncak Gunung Lawu yang Kebakaran, Begini Kondisinya Terkini (Kolase Bangkapos.com / Kompas.com)

Sempat Beredar Kabar Warung Mbok Yem Terbakar

Sebelumnya, sempat beredar kabar yang mengatakan warung milik Mbok Yem terbakar.

Info ini beredar luas di media sosial, salah satunya di akun Instagram @agendasolo.

"Info terkini dari kebakaran Gunung Lawu. Warung di sekitar Hargo Dalem sudah terbakar.

Menurut informasi, setengah warung Mbok Yem juga sudah terbakar," tulis akun tersebut.

Namun, Juli Padmi Handayani membantah kabar tersebut.

Ia memastikan warung Mbok Yem masih aman.

Warung yang terbakar, kata Juli, bukan warung Mbok Yem, melainkan milik Mbok Giyar.

"Warung Mbok Yem aman, yang terbakar separuh warung Mbok Giyar," ungkapnya, Minggu (1/10/2023).

Selain warung Mbok Giyar, ada warung lainnya yang terbakar.

Sukarelawan Karanganyar, Ari Budi, mengungkapkan total ada dua warung yang dilalap jago merah.

"Kemarin (Minggu) kebakaran sampai Hargo Dalem. Kita tidak tahu pergerakan api arahnya ke mana."

"Ada dua warung yang kena, tapi warung Mbok Yem masih aman," ungkap Ari.

Diketahui, ada empat warung di Hargo Dalem.

Keempat warung itu masing-masing milik Mbok Yem, Mbok Giyar, Mbok Jenggot, dan Pak Kelik.

Baca juga: Mbok Yem Pemilik Warung Legendaris di Gunung Lawu yang Terbakar Tak Mau Turun: Kasihan si Temon

Petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, dan BPBD Provinsi Jawa Timur, TNI dan Polri membuka pos di Desa Ngrayudan.()
Petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, dan BPBD Provinsi Jawa Timur, TNI dan Polri membuka pos di Desa Ngrayudan.() (KOMPAS.COM/MIFTAH)

Api Terus Merambat

Kebakaran di Gunung Lawu menjalar ke wilayah Jawa Tengah sejak Minggu malam.

Relawan Anak Gunung Lawu, Budi Santoso, mengungkapkan api yang berada di wilayah Gupakan, Menjangan, Jawa Timur, merembet ke wilayah Jawa Tengah.

Selain itu, api juga memasuki kawasan Hargo Dalem, Jogorogo, Ngawi.

Diketahui kawasan Hargo Dalem merupakan area-area warung makan, termasuk yang dikelola oleh Mbok Yem.

"Wilayah terbakar sementara jalur Cetho tepatnya di Gupakan Menjangan masih di Jawa Timur, namun semakin merembet ke wilayah Jawa Tengah," ucap Budi, Minggu.

Hingga Senin malam, sedikitnya ada delapan hektar lahan di Gunung Lawu yang terbakar.

Lahan tersebut berada di kawasan Hargo Tiling dan Hargo Puruso.

Rinciannya, lima hektar di Hargo Tiling dan tiga hektar di Hargo Puruso.

"Yang terbakar masuk petak petak 63-A2 (Hargo Tiling) dan petak 63-A3 (Hargo Puruso)," beber Juli Padmi Handayani, Senin.

Informasi terbaru, Pemerintah Kabupaten Karanganyar akan berkoordinasi dengan BPBD Karanganyar dan Perhutani terkait penggunaan water bombing untuk memadamkan kebakaran.

Adapun Bupati Karanganyar, Juliyatmono juga akan terlibat dalam koordinasi berkaitan kebakaran hutan Gunung Lawu.

"Sementara masih koordinasi besok kita akan berkoordinasi dengan Bupati Karanganyar Juliyatmono Kapolres Karanganyar perhutani untuk membicarakan itu," ucap Juli, Senin.

Juli mengatakan proses pemadaman kebakaran hutan Gunung Lawu masih menggunakan cara manual.

Saat ini, para relawan mengalami sedikit hambatan terutama dengan kondisi alam saat pemadaman api.

"Sementara ini masih menggunakan manual dulu," pungkasnya.

***

Artikel ini diolah dari TribunSolo

Sumber: Tribun Solo
Tags:
malingSolokebakaranmotor
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved