Diduga Keracunan Gas, Warga Aceh yang Mengungsi di Kantor Camat kini Sudah Kembali, Kondisi Normal
Seluruh korban keracunan gas diduga dari tambang milik PT Medco E&P Malaka yang mengungsi di halaman Kantor Camat Banda Alam
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Warga di Aceh Timur terpaksa meninggalkan rumahnya sementara karena keracunan gas.
Diduga gas tersebut dari tambang milik PT Medco E&P Malaka.
Ada warga yang harus dilarikan ke rumah sakit karena keracunan gas.
Kini kondisi sudah kembali normal dan warga sudah bisa kembali ke rumahnya.
Baca juga: Minum Capcin, 10 Siswa MTs di Tulungagung Keracunan, 5 Dirawat, Derita Pusing, Mual dan Muntah
Seluruh korban keracunan gas diduga dari tambang milik PT Medco E&P Malaka yang mengungsi di halaman Kantor Camat Banda Alam, Aceh Timur, Provinsi Aceh, sudah kembali ke rumah masing-masing, Kamis (28/9/2023).

VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi dalam keterangan persnya menyebutkan. PT Medco E & P Malaka, Badan Pengelola Migas Aceh, Detasemen KBR Gegana Brimob, Dinas Lingkungan Hidup Aceh, Dinas Lingkungan Hidup Aceh Timur, Muspika Kecamatan Banda Alam, dan perangkat desa juga sudah melakukan pengukuran kualitas udara di Desa Panton Rayeuk T.
Hasilnya, kualitas udara dinyatakan aman dan tidak lagi tercium bau gas.
"Perusahaan tetap melanjutkan pemantauan kondisi desa tersebut dengan menempatkan personel medis dan HSE (Health, Security, and Environment) yang dilengkapi dengan alat gas deteksi di Desa Panton Rayeuk T,” kata Arif.
Dia menegaskan, pengungsi sudah kembali ke rumah.
“Termasuk yang dirawat di rumah sakit juga sudah kembali ke rumah,” terangnya.
Kesepakatan
Sementara itu, Camat Banda Alam, Iskandar Syah dihubungi terpisah membenarkan seluruh pengungsi sudah kembali ke rumah.
Iskandarsyah menyebutkan, warga kembali ke rumahnya setelah beberapa tuntutan dipenuhi pihak perusahaan. Adapun tuntutan yang dipenuhi yakni perusahaan akan memberikan kompensasi kepada korban sebesar Rp 500 ribu perhari selama empat hari.
Perusahaan juga menanggung semua pengobatan bagi korban keracunan yang dirawat di Rumah Sakit akibat terhirup aroma gas hingga sembuh.
Serta akan menetapkan Gampong Panton Rayeuk T sebagai gampong Binaan PT Medco E&P Malaka dan memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan Jaminan kesehatan bagi warga setempat.

Perusahaan juga akan menyiapkan alat pendeteksi arah mata angin dan gas H2S. Namun terkait permintaan dana CSR, pihak perusahaan belum bisa ditanggapi dikarenakan dengan regulasi yang ada.
Selain itu, Iskandarsyah mengatakan setelah dilakukan pemantauan di lapangan, dari hasil alat multigas detector bahwa kondisi sudah normal.
"Karena itulah maka warga kembali ke rumah,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga terpaksa mengungsi dan 30 lainnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Zubir Mahmud, Aceh Timur. Diduga mereka menghirup udara berbau gas dari PT Medco E&P Malaka.
Minum Capcin, 10 Siswa MTs di Tulungagung Keracunan, 5 Dirawat, Derita Pusing, Mual dan Muntah
Mengonsumsi minuman cappucino cincau atau capcin, 10 siswi MTsN Tulungagung keracunan.
Seluruh korban merasakan pusing di kepala, mual hingga muntah.
Bahkan lima orang siswa harus dirawat di puskesmas.
Baca juga: Warganet Heboh Ikan Dory Finding Nemo Dimasak, Benarkah Bisa Bikin Keracunan? Ini Penjelasan Pakar
Sebanyak 10 pelajar Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 4 Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, diduga keracunan setelah mengonsumsi minuman dingin cincau capucino.
Gejala yang dialami para pelajar tersebut, yakni kepala pusing, perut mual hingga muntah setelah mengonsumsi minuman tersebut.

Pada Sabtu (16/9/2023) sore, sebanyak lima pelajar MTS Negeri 4 yang berada di Kecamatan Bandung Tulungagung, masih menjalani perawatan medis di puskesmas setempat.
Kelima pelajar yang semuanya perempuan tersebut, diduga keracunan setelah mengonsumsi minuman dingin capucino cincau.
Salah satu korban menjelaskan, sekitar 10 menit setelah mengkonsumsi minuman dingin capucino cincau yang di beli di depan sekolahan, mereka merasakan sakit perut, mual hingga muntah-muntah.
"Sekitar 10 menit setelah minum es yang kami beli di depan sekolah, perut terasa mual, kepala pusing. juga muntah-muntah," terang salah satu pelajar MTS Negeri 4 Tulungagung Delvina di ruang perawatan Puskesmas Bandung.
Sebelum dirujuk ke Puskesmas Bandung, para pelajar yang diduga keracunan di rawat di ruang kesehatan sekolah.
Karena kondisinya tidak kunjung membaik, hingga akhirnya dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan medis.
Setelah mendapat penanganan medis, kelima pelajar tersebut sudah berangsur membaik."Sudah tidak pusing, tidak mual, sudah baikan," terang Delvina.
Sementara itu, wakil kepala kesiswaan MTS Negeri 4 Tulungagung menjelaskan, persitiwa dugaan keracunan berawal, ketika para pelajar seusai melaksanakan kegiatan olah raga pada Sabtu (16/09/2023) pagi.
"Sebelumnya anak didik kelas delapan, ada kegiatan olah raga yang dipandu guru pengampu," terang Wakil Kepala Kesiswaan MTS Negeri 4 Tulungagung Siti Hasanah di ruang kerjanya.
Tanpa sepengetahuan guru olah raga tersebut, diketahui ada sejumlah pelajar keluar area sekolah membeli minuman yang dijual di depan sekolah.
"Begitu kegiatan selesai, anak didik kami langsung ke depan yang ternyata membeli minuman tersebut," terang Siti.
Baca juga: Mahasiswa UPN Veteran Yogya Diduga Keracunan saat Outbound, 2 Masuk IGD, Gejala Muncul Sore Hari

Dari keterangan para siswa juga diketahui, ada sebanyak 15 pelajar, yang membeli minuman capucino cincau serta minuman lain di pinggir jalan dekat jalan masuk kawasan sekolah.
"Setalah dilakukan observasi, bersama pihak puskesmas, ada 10 orang yang diduga mengalami keracunan," terang Siti.
Ke-10 pelajar yang mengalami gejala keracunan tersebut, kemudian dibawa ke Puskesmas Bandung.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim nedis, lima pelajar harus menjalani perawatan di puskesmas, sedangkan lima pelajar lainnya menjalani rawat jalan.
"Dari 10 pelajar yang diduga keracunan, lima dinrawat, lima lainnya rawat jalan. dan kondisinya semakin membaik," terang Siti.
Terkait peristiwa dugaan keracunan minuman tersebut, polisi melakukan penyelidikan.
Selain meminta keterangan sejumlah saksi, polisi mengamankan sisa minuman sebagi barang bukti.
"Kejadian ini sudah dilakukan pemeriksaan oleh polisi," ujar Siti.
"Saya juga sempat bilang ke penjualnya, sambil menunjukkan minuman yang dibeli, saya bilang, mbak ini minuman yang mbak jual, kemungkinan beracun.
Penyampaian saya itu, agar tidak ada korban lain," sambung Siti.
Diolah dari artikel Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Tutorial Bikin Foto Profil Pink-Hijau Pakai Aplikasi HP, Dukung Brave Pink Tuntutan Raykat 17+8 |
![]() |
---|
Cara Mudah Membuat Foto Brave Pink dan Hero Green yang Viral di Medsos, Punya Makna Perlawanan! |
![]() |
---|
Sosok Feby Belinda Istri Ahmad Sahroni, Tas Mewahnya Ikut Dijarah, Harga Ditaksir Puluhan Juta |
![]() |
---|
Kronologi Remaja Dapat Richard Mille Ahmad Sahroni Rp11 M, Ibu Bingung Anak Pulang Bawa Barang Mewah |
![]() |
---|
Alasan Remaja Ini Kembalikan Jam Tangan Ahmad Sahroni, Sadar Barang Haram, Gagal Dapat Rp 11 Miliar |
![]() |
---|