Breaking News:

Berita Viral

Ingat Sultan Rifat? Korban Kabel Fiber Optik, Kondisi Berangsur Pulih, Sudah Mulai Bisa Bicara

Sultan Rifat Alfatih, korban kabel fiber optik milik PT Bali Tower di kawasan Jakarta Selatan pada Januari 2023 lalu, sudah mulai bisa bicara.

Kolase TribunTrends
Sultan Rif'at Alfatih (20), seorang mahasiswa yang harus menggunakan alat bantu di leher untuk bernapas usai terjerat kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan 

TRIBUNTRENDS.COM - Ingat pemuda bernama Sultan Rifat Alfatih? Jadi korban kabel fiber optik milik PT Bali Tower.

Kini kondisinya berangsur pulih dan sudah mulai bisa berbicara.

Meski begitu, suara Sultan terdengar sedikit berbeda setelah dioperasi.

Baca juga: Sultan jadi Korban Kabel Optik, Ayah Berjuang Cari Keadilan, Usut Sendiri hingga Kehilangan Kerjaan

Sultan Rifat Alfatih, korban kabel fiber optik milik PT Bali Tower di kawasan Jakarta Selatan pada Januari 2023 lalu, sudah mulai bisa bicara.

Ayah dari Sultan, Fatih mengungkapkan, sang anak mulai bisa berbicara sejak sekitar dua pekan lalu ketika diperiksa oleh tim dokter yang menangani.

Sultan Rif'at Alfatih (20), seorang mahasiswa yang harus menggunakan alat bantu di leher untuk bernapas usai terjerat kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan
Sultan Rif'at Alfatih (20), seorang mahasiswa yang harus menggunakan alat bantu di leher untuk bernapas usai terjerat kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan (Istimewa)

"Tim dokter datang ke kamar, kemudian menguji. Dengan disuntiknya pita suara, dia rapat pita suaranya. Kalau didorong nafas dari paru-paru, keluar bunyi (suara)," kata Fatih kepada Kompas.com, Kamis (22/9/2023).

Sebelumnya, Sultan sudah menjalankan operasi suntik lemak pada pita suara pada 22 Agustus lalu.

Operasi dilakukan untuk mengurangi volume cairan, termasuk air liur masuk ke paru-paru. Pita suaranya pun rapat kembali.

Sejak dioperasi, Sultan sudah dicoba untuk berbicara. Meski bisa melakukannya, suaranya terdengar berbeda.

"Dicoba Sultan disuruh ngomong, bisa. Cuma suaranya kayak robot. Lalu, ditanya sudah bisa bicara, secara prinsip bisa," ujar Fatih.

"Tapi, aktualnya belum (bisa bicara) karena prosesnya agak panjang. Kalau mau bicara, alat (trakeostomi) di leher harus dilepas. Kemudian, (lubang trakeostomi) ditutup pakai tangan, baru keluarkan suara," katanya lagi.

Terkait apakah lubang trakeostomi bakal tertutup atau tidak, Fatih berharap lubang itu menutup.

Kendati demikian, analisa sementara dari tim dokter yang menangani Sultan, ada kemungkinan lubang terbuka untuk mengantisipasi masalah kesulitan bernapas.

"Ada kemungkinan (terbuka) permanen, tapi tetap kami upayakan tidak permanen," Fatih berujar.

Kronologi kecelakaan Sultan

Diketahui, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.

"Kronologinya, pada 5 Januari 2023, anak saya pamitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," kata Fatih, ayah Sultan.

Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari.

Setelah Sultan menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban.

Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan. Sopir SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel menjuntai diduga salah perhitungan.

Sebab, sopir diduga tidak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.

"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ujar Fatih.

Sultan Fatih korban terjerat kabel optik milik Bali Tower berjuang untuk kesembuhannya.
Sultan Fatih korban terjerat kabel optik milik Bali Tower berjuang untuk kesembuhannya. (Wartakotalive/ Nurmahadi)

"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," katanya lagi.

Sultan yang tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.

Akibat kecelakaan itu, Sultan kesulitan untuk berkomunikasi. Ia bahkan tidak bisa berbicara.

Sultan juga tak bisa lagi bernapas melalui hidung dan mulut. Ia harus menggunakan alat bantu pernapasan yang dipasang dari leher.

Selain itu, Sultan juga hanya bisa mengonsumsi cairan. Akibatnya, berat badannya saat itu terus menyusut.

Setelah kasusnya disorot oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,

Sultan pun diminta menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramatjati sampai saat ini.

Malangnya Sultan, Tak Bisa Bicara Gegara Lehernya Terjerat Kabel Optik, Kini Malah Disogok Rp 2 M

Hari-hari Sultan Rif’at Alfatih kini terasa berbeda setelah kecelakaan akibat kabel optik menjuntai di Jalan Antasari, Jakarta Selatan.

Setelah peristiwa pada 5 Januari 2023 itu, Sultan harus tersiksa sepanjang hari.

Kini mahasiswa Universitas Brawijaya itu tidak bisa lagi berbicara hingga sulit bernapas.

Bahkan, untuk makan minum pun dia kesulitan.

Lantas, bagaimana perkembangan dari kasus kecelakaan yang terjadi pada Sultan tersebut?

Baca juga: GEGER Band Kotak Manggung di Halaman RSUD Bangil, Dikritik Ganggu Pasien, Tantri Cs: Kami Mohon Maaf

Keluarga Sultan Rif'at Alfatih masih memperjuangkan keadilan bagi Sultan, mahasiswa yang lehernya terjerat kabel fiber optik. Fatih (tengah), ayah Sultan Rifat, menuntut permintaan maaf Bali Tower untuk selanjutnya bahas kompensasi terkait kasus kabel menjuntai yang mencederai anaknya.
Keluarga Sultan Rif'at Alfatih masih memperjuangkan keadilan bagi Sultan, mahasiswa yang lehernya terjerat kabel fiber optik. Fatih (tengah), ayah Sultan Rifat, menuntut permintaan maaf Bali Tower untuk selanjutnya bahas kompensasi terkait kasus kabel menjuntai yang mencederai anaknya. (WartaKota)

Pihak manajemen PT BT atau PT Bali Tower, pemilik kabel fiber optik yang jerat leher Sultan Rifat Alfatih memberikan perlakuan yang membuat keluarga tersebut meradang.

Sebab mereka berusaha menyogok keluarga Sultan sebesar Rp 2 miliar agar bungkam terkait permasalahan tersebut.

Namun uang sogokan itu ditolak oleh keluarga Sultan.

Kabar terbaru, Fatih ayah Sultan bersama kuasa hukum Tegar Putu Hena, mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (2/8/2023).

Mereka datang untuk sekadar berkonsultasi kepada penyidik terkait insiden yang dialami oleh Sultan.

"Masalah ini masalah yang kami sendiri yang tidak diharapkan," ujar Fatih.

"Jadi kami mau konsultasi dulu untuk mendapatkan pencerahan sebelum kami akan menindaklanjuti berikutnya," imbuhnya.

Sementara itu, Tegar Putu Hena, menyatakan pihaknya melaporkan PT Bali Towerindo Sentra Tbk dengan tujuan menuntut pertanggungjawaban atas dugaan kelalaian yang mengakibatkan luka berat.

"Ada juga pelanggaran lalu lintas barang kali. Undang-Undang tentang jalan, perlindungan konsumen," kata Tegar.

"Itu kami akan konstruksikan, kami minta bantuan ke teman-teman polisi bantu kami seperti apa dari pihak kepolisian," lanjutnya.

Pihaknya, tutur dia, membuat laporan berdasarkan investigasi mandiri yang dilakukan oleh keluarga.

"Hari ini Bali Tower, karena teledor sehingga menjulur ke bawah, sehingga orang terjerat. Tentu dia harus bertanggungjawab," tuturnya.

Baca juga: PILU Sultan Rifat Mahasiswa UB Terjerat Kabel Fiber Optik: Makan Lewat Selang, Bobot Cuma 46 Kg

Tegar mengatakan, tuntutan pihak keluarga adalah agar perusahaan kabel itu turut menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Fatih juga sebelumnya menolak uang ganti rugi sejumlah Rp 2 miliar dari perusahaan tersebut.

"Minta maaf secara terbuka supaya tidak ada Sultan-Sultan yang lain, karena pengendara sepeda motor di Jakarta banyak, maka akan terjadi lagi," katanya.

Jika sudah meminta maaf, ia menuturkan pihak perusahaan baru dapat membahas soal biaya kompensasi atas insiden itu.

Seperti untuk biaya pengobatan serta perawatan hingga dapat kembali sembuh.

"Lu minta maaf kalau salah, jangan kemudian kirim orang mencoba membungkam korban dengan sejumlah uang," ucapnya.

"Itu kan bukan cara-cara bertanggungjawab, tapi cara untuk bikin orang diam supaya nilai sahamnya tidak runtuh di bursa efek," tandasnya.

Baca juga: KEBANGETAN Casing HP Sultan Andara Butut, Nagita Slavina Kena Omel, Raffi Ahmad Ogah Ganti, Kenapa?

Kronologi

Nasib malang dialami Sultan Rifat Alfatih, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, yang terjerat kabel fiber optik.

Maksud hati dia ingin berlibur dengan pulang ke rumah orangtuanya di Jakarta, apes Sultan malah kena musibah.

Kejadian bermula pada 5 Januari 2023, saat dia melintas Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.

Saat itu Sultan sedang mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang, tiba-tiba mobil jenis SUV berhenti di depan motor korban.

Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.

Sultan Rif'at Alfatih (20), seorang mahasiswa yang harus menggunakan alat bantu di leher untuk bernapas usai terjerat kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan
Sultan Rif'at Alfatih (20), seorang mahasiswa yang harus menggunakan alat bantu di leher untuk bernapas usai terjerat kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan (Istimewa)

Sopir mobil SUV itu bergerak perlahan untuk melewati kabel fiber optik yang menjuntai.

Pengemudi mobil itu disinyalir tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.

Karena terbuat dari serat baja, kabelnya tidak putus saat tertarik beberapa meter.

Sementara, posisi Sultan yang tepat di belakangnya justru menjadi korban.

"Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ucap ayah Sultan Rifat, Fatih.

Baca juga: Leher Terjerat Kabel Melintang, Sultan Tak Bisa Bicara & Makan, Napas Pakai Alat Bantu: Tulang Putus

"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jepretan kabel," sambungnya.

Menurut Fatih, saat itu anaknya tengah menghabiskan waktu libur semester kuliah bersama teman-teman SMA nya.

"Pada 5 Januari 2023 anak saya dari Pacitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," ujarnya.

Korban yang tak sadarkan diri kemudian mendapat pertolongan dari teman dan sejumlah pengguna jalan raya.

Sultan lalu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.

"Dokter memvonis anak saya bahwa tenggorokannya atau tulang muda di tenggorokannya putus dan berantakan sampai lepas dari yang namanya luring-luringnya atau kayak jakunnya itu lepas," beber Fatih.

Sehingga hal tersebut membuat Sultan sulit untuk bernapas dan berbicara selama hampir tujuh bulan belakangan.

Di sisi lain kini Sultan harus menggunakan alat bantu di tenggorokannya agar bisa bernapas.

Kondisi ini menyebabkan Sultan hanya bernapas melalui tenggorokan yang di bagian bawah.

Tidak hanya bernapas, Sultan juga tidak bisa makan-minum menggunakan mulut layaknya orang normal.

Ia harus memakai selang khusus untuk memperoleh asupan nutrisi sehari-hari.

"Makan minumnya sampai sekarang cuma disuntikkan dari selang," tutur Fatih sang ayah.

"Jadi hanya makanan cair yang bisa masuk, susu dan air putih biasanya," imbuhnya.

Tak hanya itu, akibat peristiwa tersebut, Sultan Rifat diketahui mengalami penurunan berat badan.

"Saat ini berat badan anak saya cuma 46 kilogram, padahal awal berat badan dia 69 kilogram," ucap Fatih.

(*)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dan WartaKota 

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniSultan Rifat Alfatihkabel fiber optik
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved