Selebrita
Resepsi Habis Rp 5 M, Hotman Paris Dapat Angpau Sumbangan Rp 12 M, Sampai Ketagihan Nikahkan Anak
Hotman Paris blak-blakan ungkap jumlah sumbangan pernikahan yang ia dapat saat menikahkan Fritz Hutapea dengan Chen Giovani.
Editor: Galuh Palupi
Tahir lahir di Surabaya pada tahun 1952 di sebuah lingkungan yang rata-rata warganya tergolong tidak mampu. Dia dibesarkan oleh sepasang ayah dan ibu yang menghidupi keluarga dengan membuat becak. Tahun 1971, dia menamatkan pendidikan menengah atas (SMA) di SMA Kristen Petra Kalianyar Surabaya.[5]
Ketika lulus SMA, Tahir pernah bercita-cita ingin menjadi seorang dokter.
Cita-cita tersebut kandas pada waktu ayahnya mengalami sakit keras hingga tidak sanggup lagi membiayai keluarga.
Akibatnya, Tahir muda harus berhenti kuliah dan melanjutkan bisnis ayahnya di Surabaya. Ia mendapat beasiswa di sekolah bisnis di Nanyang Technological University, Singapura.
Di Singapura, Tahir menempuh studi sembari tiap bulan mencari produk di Singapura untuk dijual di Surabaya.
Dia membeli pakaian wanita dan sepeda dari pusat perbelanjaan di Singapura dan menjualnya kembali ke Indonesia.
Dari sinilah, ia mendapatkan idenya untuk kapitalisasi produk impor guna membantu biaya sekolahnya. Awal dari bisnis garmen yang kemudian serius dia geluti pula.
Di umur 35 tahun, ia bersekolah kembali lalu menyelesaikan pendidikan keuangan di Golden Gates University, California, Amerika Serikat.
Baca juga: Ya Tuhan! Korban Praka RM Ternyata Lebih dari 1, Hotman Paris Dapat Aduan Baru: Sudah Lama Berbuat
Pengalaman dan keberaniannya dalam berbisnis pada akhirnya membawanya menjadi seorang pengusaha muda. Dia dikenal sebagai pengusaha ulet dan memiliki bisnis yang cukup beraneka ragam dan kesemuanya sukses.
Dari garmen, lambat laun Tahir muda mulai berani memasuki bidang bisnis lain, dia masuki bidang keuangan.

Diawali dari Mayapada Group yang didirikannya pada tahun 1986, bisnisnya merambat dari dealer mobil, garmen, perbankan, sampai di bidang kesehatan.
Tahun 1990 Bank Mayapada lahir menjadi salah satu bisnis andalannya. Ketika itu, bisnis garmen Mayapada tidak lagi tumbuh, justru bisnis banknya maju pesat.
Saat krisis ekonomi tahun 1998 menghantam negeri, banyak bank pemerintah maupun swasta yang ambruk. Namun di tengah situasi berbahaya seperti itu, Bank Mayapada tetap bertahan, malah masuk ke pasar Saham Bursa Efek Jakarta.
Aktivitas perbankan Bank Mayapada tidak lumpuh karena ia tidak mengambil kredit dari bank asing sebesar bank-bank di Indonesia pada waktu itu. Bank Mayapada saat itu masih berfokus pada pengucuran kredit usaha kecil.
Bank Mayapada terus agresif ketika melihat dirinya sukses menghadapi krisis moneter. Dengan investasi asing seperti US, UAE, dan Singapura, banknya kini memiliki lebih dari 100 cabang di penjuru Indonesia.
Pada tahun 2007, bank ini mendapatkan predikat bank umum terbaik nomor 2 selain bank milik negara. Penghargaan dikeluarkan oleh majalah InfoBank, majalah tentang bank paling berpengaruh. Selain perbankan, Mayapada Group masih melanjutkan ekspansinya.
Kini Tahir tercatat sebagai orang terkaya ke-4 di Indonesia tahun 2018. Harta kekayaannya saat ini mencapai 3,5 miliar dollar US$.
Setelah mendapatkan kesuksesan di bisnis garmen dan perbankan yang dia geluti akhirnya dia mulai melirik ke sektor rumah sakit yang dilanjutkan dengan toko bebas bea serta perusahaan media. Perusahaan media yang dia lakoni sudah memiliki lisensi Forbes Indonesia.
Baca juga: Kasus Pria Aceh Tewas Disiksa Paspampres Bikin Hotman Paris Pilu, Siapkan Tim Khusus, Beri Bantuan
Setelah mendapatkan kesuksesan dari bisnis-bisnis itu, dia mulai lagi menunjukkan kekuatan bisnisnya dengan menciptakan perusahan properti sebanyak sebelas perusahaan yang bertempat di Bali, Indonesia dan Singapura.
2. Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu ahir 13 Mei 1944.

Ia adalah seorang pengusaha Indonesia. Taipan Perkayuan terbesar di Indonesia sebelum Krisis Ekonomi 1997.
Bisnisnya berawal pada akhir 70-an di bawah perusahaan Djajanti Timber Group dan membentuk Barito Pacific.
Menurut laporan, pernah mendapatkan konsesi hutan sebanyak 6 juta hektar lebih. Operasi pemotongan kayu nya sekarang jauh lebih kecil dari sebelumnya, tetapi kekayaannya masih tertimbun di Tri Polyta Indonesia Tbk, produsen 'polypropylene' terbesar di Indonesia.
Kongsi dengan Kartini Muljadi. Pada tahun 2019, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-3 di Indonesia dengan kekayaan bersih US$7,6 miliar.
Pada 13 Agustus 2019, Ia dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Presiden Joko Widodo. (Tribun Medan/Surya)
Diolah dari artikel di Tribun Medan dan Surya
Sumber: Tribun Medan
Sosok Tilly Norwood, Aktris AI Pertama yang Bakal Menggeser Scarlett Johansson dan Natalie Portman |
![]() |
---|
Sosok Pasha Mahindra Anak Indira Soediro, Beda Usia 27 Tahun Tapi Sempat Dikira Pacar Sang Mama |
![]() |
---|
4 Unggahan Galau yang Diposting Ulang Sabrina Chairunnisa, Ada Soal Orang Ketiga di Pernikahan |
![]() |
---|
Lika-Liku Hidup Nunung: Dari Perjuangan Melawan Kanker Hingga Dapat Rezeki Tak Terduga |
![]() |
---|
Rahasia Keluarga Terungkap! Aktor Hollywood Ini Ngaku Jauhi Ibu Kandung Selama 8 Tahun |
![]() |
---|