Breaking News:

Berita Viral

Akan Direlokasi, Nenek Berusia 105 Tahun di Rempang Nangis Histeris, Panglima Pajaji Beri Bantuan

Merasa senasib, Panglima Pajajimenyebut akan turun tangan bela warga Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Dia juga mengkritik pernyataan Panglima TNI.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Ist
Nenek Amlah saat ditemui pihak BP Batam di rumahnya di Pasir Panjang, Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam. Panglima Pajaji prihatin. 

TRIBUNTRENDS.COM - Baru-baru ini viral pernyataan Panglima Pajaji yang menyebut akan turun tangan terkait konflik lahan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Sebelumnya diketahui warga Pulau Rempang tengah menghadapi konflik lahan dengan sejumlah aparat terkait pembangunan Rempang Eco City.

Panglima Pajaji yang dikenal dengan nama Agustinus Lucky tampak berang melihat bentrokan di sana.

Apalagi saat tahu ada seorang nenek berusia 105 tahun menangis karena akan direlokasi dengan adanya pembangunan Rempang Eco City.

Baca juga: Konflik Berakhir, Panglima Jilah dan Panglima Pajaji Jabat Tangan Saling Minta Maaf dan Memaafkan

Panglima Pajaji berang atas perlakuan aparat terhadap masyarakat di Pulau Rempang, Batam.
Panglima Suku Dayak, Panglima Pajaji berang atas perlakuan aparat terhadap masyarakat di Pulau Rempang, Batam.

Amlah (105) warga Pulau Rempang tampak menangis saat didatangi Sudirman Saad, Ketua Tim Pengelolaan Kawasan Rempang Eco-City dari BP Batam.

Amlah yang kerap disapa Nek Cu itu itu pun mempertanyakan apa tujuan dari relokasi dan kemana dirinya akan pindah.

Diketahui, Amlah merupakan orang paling tua di Pulau Rempang saat ini.

Wanita kelahiran tahun 1918 itu menjadi orang paling tua di Pulau Rempang yang akan terdampak relokasi proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco-City.

Sejumlah orang sudah mendatanginya termasuk dari pihak BP Batam.

Satu diantara yang datang menemuinya adalah Sudirman Saad, Ketua Tim Pengelolaan Kawasan Rempang Eco-City dari BP Batam.

Kedatangan Sudirman Saad disambut dengan tulus oleh Nenek Amlah, yang juga akrab disapa Nek Cu.

Meskipun kata-katanya agak samar, Sudirman Saad mendengarkan dengan penuh perhatian ketika Nek Cu berbicara.

Kepada sang nenek ia menyampaikan bahwa pemerintah akan selalu memikirkan nasib rakyatnya.

"Yang paling penting, nenek selalu sehat. Pemerintah akan selalu memikirkan nasib masyarakatnya."

Nenek Amlah lahir pada tahun 1918, salah satu warga terlama di Pulau Rempang yang akan terkena dampak dari relokasi.

Halaman
1234
Tags:
Panglima PajajiRempangBatamnenek
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved