Breaking News:

Berita Viral

Warung di Blitar Beri Makan Gratis Tukang Becak Tiap Hari, Sudah 2,5 Tahun, Terungkap Sumber Dana

Viral warung memberikan makanan gratis terhadap semua orang terutama tukang becak setiap hari dan sudah berjalan selama 2,5 tahun.

KOMPAS.COM/ASIP HASANI
Warung makan gratis di Jalan Anjasmoro Nomor 33, Kota Blitar, Jumat (8/9/2023) 

Seiring dengan itu, Didin dan rekan-rekannya tidak harus setiap hari memikirkan ketersediaan bahan makanan untuk warung. Donasi dari masyarakat yang memiliki kepedulian pun mulai mengalir.

Donasi tidak selalu berupa uang. Bahkan lebih sering bahan makanan, seperti beras, sayuran, minyak dan keperluan warung lainnya.

“Ada yang ngasih gorengan, sayuran, macam-macam. Ada pedagang sayur mayur di Pasar Templek yang sering berdonasi sayuran. Mungkin sayuran sisa yang tidak terjual di lapaknya,” tutur Didin.

Selama sekitar 1 jam kompas.com berada di warung gratis itu pada Jumat pagi, setidaknya tiga orang datang bergantian tidak untuk makan tapi memberikan donasi.

Satu orang memberikan tempe goreng sekitar setengah kantong plastik, satu lagi memberikan sayur bayam satu kantong plastik besar, dan terakhir memberikan gorengan.

Warung makan gratis di Jalan Anjasmoro Nomor 33, Kota Blitar, Jumat (8/9/2023)
Warung makan gratis di Jalan Anjasmoro Nomor 33, Kota Blitar, Jumat (8/9/2023) (KOMPAS.COM/ASIP HASANI)

Sepanjang yang Didin ingat, donasi terbesar yang pernah diterima warung makan gratis itu berupa beras sebanyak 500 kilogram.

Tapi tidak jarang juga warung kekurangan bahan. Pada situasi demikian, maka rekan-rekan Didin mencari donasi dengan pengumuman di sejumlah grup WhatsApp. Tidak jarang juga, donasi berupa sayur harus mereka ambil di daerah pedesaan di wilayah Kabupaten Blitar.

“Sering kami disuruh ambil sendiri sayuran di sawah milik petani yang mau berdonasi. Kami petik sendiri sayuran yang tersisa setelah dipanen. Pernah kami harus bawa sayur gambas satu kuintal,” kenang Komsatun.

Langganan pengemudi ojek online

Kekurangan bahan makanan dapat terjadi sewaktu-waktu. Apalagi saat ini Warung Makan Gratis itu setiap hari menyediakan makanan sebanyak 150 hingga 200 porsi dengan kebutuhan beras sebanyak 15 hingga 20 kilogram.

Antara 60 hingga 70 persen dari mereka setiap hari makan di warung gratis itu adalah orang yang sama. Selain tukang becak, ada pengemudi ojek online, pengemis, dan lainnya.

Sisanya, sekitar 35 persen tidak datang berulang. Mereka adalah pekerja bangunan dan pekerja kasar lain seperti proyek-proyek infrastruktur yang didatangkan dari luar kota.

“Pernah ada pekerja bangunan dari Jember dan Lumajang setiap hari makan di sini. Ada 30-an orang yang kebetulan sedang bekerja di sekitar sini,” tutur Komsatun.

Sesekali, warung makan gratis itu juga didatangi peziarah Makam Presiden Soekarno dari luar kota yang mungkin tidak membawa bekal yang cukup untuk perjalanan mereka. Mereka biasanya menumpang angkutan umum.

Didin dan rekan-rekannya tidak mau ambil pusing, apakah mereka yang makan di warung makan gratis memiliki uang yang cukup atau tidak. Atau apakah mereka benar-benar orang yang membutuhkan bantuan.

“Yang penting niat kami berbuat baik, membantu sesama. Tidak penting apakah mereka yang datang sebenarnya punya uang atau tidak. Kami ikhlas menjalankan ini,” kata Didin.

Pejuang kemanusiaan

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniwarungBlitartukang becak
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved