Breaking News:

Berita Viral

Nenek Rohaya Wafat, Sempat Mengigau & Mimpi Kedatangan Keluarga yang Meninggal, Slamet Kini Bingung

Sebelum meninggal, Nenek Rohaya sempat mengigau hingga mimpi kedatangan keluarga yang sudah meninggal, firasat?

Editor: ninda iswara
Tribunsumsel.com/Choirul Rahman
Sebelum meninggal, Nenek Rohaya sempat mengigau hingga mimpi kedatangan keluarga yang sudah meninggal, firasat? 

Slamet mengaku, bahwa ia sendiri yang merawat Rohaya selama sakit dibantu dengan keluarganya.

"Selama sakit saya yang mengurus langsung Rohaya ini. Saya tinggal sama anak bungsu Rohaya dari suami pertamanya," ujarnya.

Baca juga: Sebelum Wafat, Nenek Rohaya Tolak 1 Permintaan Slamet, Ada Alasan Pilu di Baliknya: Maaf Gak Bisa

Potret Nenek Rohaya (semasa hidup) dan suaminya Slamet, keluarga berdatangan ke rumah duka.
Potret Nenek Rohaya (semasa hidup) dan suaminya Slamet, keluarga berdatangan ke rumah duka. (Tribunsumsel.com/Choirul Rahman)

Diketahui, Nenek Rohaya meninggal dunia pada usia 77 tahun, Rabu (6/7/2023), siang sekitar pukul 11.30 WIB.

Sekretaris Desa Karang Endah Bambang Siswoyo mengatakan, Nenek Rohaya sebelum meninggal memang mengalami sakit dikarenakan kondisinya yang sudah lanjut usia.

"Siang tadi pak, sekitar pukul 11.30 WIB dua belas. Rohaya ini meninggal karena sakit tua. Jenazah almarhumah Rohaya di makamkan di TPU Dusun I sekitar pukul 14.00 WIB," katanya, saat dibincangi via handphone, Rabu (06/09/2023).

Untuk diketahui, Slamet ketika menikah dengan Rohaya tahun 2017 masih berusia 16 tahun sedangkan Rohaya yang telah berusia 71 tahun.

Nenek Rohaya wanita paruh baya yang menikah dengan pemuda usia 16 tahun tutup usia meninggalkan kisah cinta yang kontroversial.

Kehebohan pernikahan yang terpaut usia 55 tahun ini bahkan bukan hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.

Lewat situs berita di Vietnam Eva.vn pada Sabtu (10/10/20), menceritakan soal kabar mengenai pasangan Slamet dan Nenek Rohaya.

Dalam pemberitaannya, pengantin pria Slamet Riyadi kini berusia 19 tahun, dengan wanita tua Rohaya, kini 74 tahun.

Pasangan itu tidak sengaja bertemu saat tinggal di daerah yang sama dan saling jatuh cinta sehingga mereka tidak bisa melepaskannya.

Setelah itu, Slamet pulang untuk meminta orang tuanya menikahkannya dengan seorang wanita tua yang seusia dengan neneknya.

Ketika dia tidak menerima restu, pemuda itu sempat nyaris bunuh diri.

Sampai saat itu, orang tuanya setuju untuk menikahkannya.

"Mereka bilang mereka akan mati jika tidak menikah," kata Kuswoyo, kepala desa tempat tinggal pasangan itu.

"Mereka bilang mereka sangat mencintai satu sama lain dan jika salah satu dari mereka meninggal, yang lain juga akan mati,"

Awalnya, banyak rumor yang beredar tentang pernikahan pasangan "kontroversial" ini.

Seseorang berkata bahwa Rohaya pasti orang yang sangat kaya, Slamet menikahinya karena keserakahan akan kekayaan.

Namun kenyataannya, Ibu Rohaya memiliki kehidupan yang sangat normal di pedesaan, bahkan dalam kemiskinan.

Slamet mengatakan bahwa ia menikahi nenek Rohaya atas dasar cinta sejati, sama sekali tidak ada hubungannya dengan kaya, miskin, tua atau cantik.

"Kami menikah tanpa ada tekanan. Kami berdua benar-benar saling mencintai," kata Slamet.

"Kami memiliki malam pernikahan yang luar biasa," kata pemuda itu.

"Saya tidak menyangka istri saya seperti itu," ujar pasangan itu mengalami bulan bahagia di kota Palembang, provinsi Sumatera Selatan, Indonesia.

Namun, Slamet ternyata cemburu dan posesif.

Usai pernikahan, pemuda sering mengunci istrinya di rumah, mengunci pintu karena takut istrinya terlalu menarik akan dirampok oleh pria lain.

Karena sifatnya yang kekanak-kanakan ini, Rohaya sempat marah, tapi belakangan semakin jatuh cinta dengan suaminya.

Seperti dituturkan Slamet di awal pernikahan, dirinya tidak silau dengan kecantikan wajah, tak silau dengan harta, tapi kebaikan dan ketulusan hati Rohaya yang sudah menaklukkan hatinya.

Menurut Slamet, sejak kecil dia sering sakit-sakitan bahkan sampai berbulan-bulan hanya Rohaya yang tulus merawatnya.

Rohaya yang tidak memiliki hubungan darah dengan Slamet ini setiap hari mengurus Slamet tanpa kenal lelah.

Waktu itu Slamet memanggilnya Bibik.

"Kalau bukan Rohaya, mungkin aku sudah mati," kata Slamet kala itu, seraya menambahkan sebelum menikah dia memanggil Bibik tapi sekarang sudah memiliki panggilan sayang Bunda dan Rohaya memanggil Slamet dengan panggilan Ayah.

Meski menghadapi banyak cibiran dan berbagai kendala, namun faktanya pernikahan itu masih langgeng diusia pernikahan yang memasuki tahun ke-6.

Pasangan ini tinggal di Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiit Kabupaten Ogan Koemring Ulu, Sumatera Selatan.

Rohaya diketahui memiliki lima anak dari pernikahan sebelumnya dan sudah berkecukupnan, namun Rohaya tetap memilih tingal bersama Slamet di gubuk yang sudah tidak layak huni.

Rohaya sebenarnya aslinya orang Palembang (ayahnya Palembang asli) dan ibunya Cirebon, namun sudah seurmur hidupnya menetap di Desa Karang Endah.

Dalam kesehariannya, Nenek Rohaya hanya di rumah sendian, sementara sang suami Slamet Riyadi bekerja serabutan.

Menurut penuturan Rohaya, Slamet masih seperti yang dulu sangat menyayanginya namun cenderung cemburu berlebihan.

Baca juga: Fakta Meninggalnya Nenek Rohaya: 3 Bulan Sakit, Cinta Slamet Urus Istri, Mengeluh di Video Terakhir

Jenazah Nenek Rohaya istri Selamet disemayamkan di rumah duka, Rabu (6/9/2023).
Jenazah Nenek Rohaya istri Selamet disemayamkan di rumah duka, Rabu (6/9/2023). (Tribunsumsel.com/Choirul Rahman)

Bahkan saking cemburunya Slamet sering melarang Rohaya keluar dari rumah takut Rohaya bertemu dengan laki-laki lain.

Namun Rohaya mengaku tidak keberatan, karena keduanya memang saling mencintai.

Rohaya tidak mempermasalahkan kekurangan Salamat.

Kabar terbaru bahkan menyebutkan, Slamet kini ingin mengadopsi anak sebagai pelengkap rumah tangganya dengan nenek Rohaya.

Namun keinginan itu terpaksa ditolak oleh nenek Rohaya mengingat untuk mengurus dan membesarkan seorang maka diperlukan biaya.

Apalagi nenek Rohaya juga merasa diusianya kini, ia sudah tak sanggup untuk merawat bayi.

Hal ini disampaikan sendiri oleh nenek Rohaya saat dibincangi wartawan.

"Dak galak wong ngenjukan anak bae, nak dirawat perlu biaya, makan bae susah. Aku sudah tuo mano nak merawat bayi," kata Rohaya ditemui di kediamannya di Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiit Kabupaten Ogan Koemring Ulu Rabu (11/1/2022).

Saat ini nenek Rohaya sudah berusia 77 tahun dan Slamet baru berusia 22 tahun.

Di usia yang sudah senja ini, Rohaya sudah tidak bisa lagi berkativitas berat jangankan menagsuh bayi.

Untuk masak saja sudah tidak bisa lagi mana sudah sakit-sakitan.

Pernyataan Rohaya ini sekaligus mengklarifikasi isu yang beredar di medsos yang mengatakan bahwa dirinya sedang hamil tua.

"Idak lah, dak kan ado nak hamil lah tuo aku ini (Tidaklah, tidak mungkin saya hamil soalnya sudah tua)" kata nenek beberapa cucu ini sambali tertawa lepas.

Keluarga ini juga sering mendapat kunjungan dari Bhabinkabtimas Polsek Lengkiti seperti yang dilakukan Aiptu Irawan yang ditemui saat berkunjung ke kediaman Rohaya karena Rohaya sakit cukup lama.

Kondisi ekonomi pasangan yang menikah tanggal 2 Juli 2017 lalu ini memang sangat memprihatinkan, untuk makan saja susah.

Sedangkan gubuk yang ditempati juga sudah di dindingnya sudah bolong-bolong dan atapnya sudah bocor dimana-mana.

Menurut Rohaya, saat hujan deras maka rumah berlanatai tanah ini banir hingga semata kaki orang dewasa.

Namun pasangan Slamet - Rohaya tidak punya pilihan lain selain bertahan di gubuk reot yang kebarnya juga milik kerabatnya.

(TribunSumsel)

 

Diolah dari artikel di TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 4 dari 4
Tags:
Nenek RohayaSlamet
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved