Berita Viral
BEDA dari Oknum Ojol, Pengamen Ini Tak Ditahan Meski Pukul dan Cekik Tim YouTuber Laurend Hutagalung
Pengamen berisial H tak ditahan meski ikut pukul dan cekik kru YouTuber Laurend Hutagalung, terungkap alasannya.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Berbeda dengan oknum driver ojek online yang pukul kru YouTuber Laurend Hutagalung, pengamen ini justru tak ditahan pihak kepolisian.
Diketahui Laurendra Hutagalung belum lama ini ribut dengan warga dan ratusan ojek online (ojol) di depan warung makan Ayam Bakar Wong Solo, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Peristiwa keributan itu terjadi pada Selasa (15/8/2023) malam sekitar pukul 20.50 WIB.
Keributan tersebut buntut Laurend membuat konten edukasi melarang warga untuk melawan arah.
Baca juga: SOSOK Laurend Hutagalung, YouTuber Diamankan Polisi Usai Dikepung Ojol saat Ngonten, Tubuhnya Kekar
Gegara konten tersebut, kru Laurendra Hutagalung mengalami kejadian kurang menyenangkan.
Dia dipukul oleh oknum driver ojek online dan juga seorang pengamen.
Tak selang beberapa lama, sang YouTuber beserta krunya akhirnya diamankan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Kabar terbaru, seorang pengamen berinisial H menjadi salah satu pelaku pengeroyokan tim YouTuber Laurend Hutagalung, AS, MF, dan SF.
Polisi sebelumnya menangkap driver ojek online (ojol) berinisial YS (45).
Pelaku ditangkap di kediamannya di Jalan Raya Pondok Gede Dirgantara II, Makasar, Jakarta Timur.
"Pelaku ditangkap pada hari Sabtu tanggal 2 September 2023 sekitar pukul 02.50 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat dikonfirmasi, Minggu (3/9/2023).
"Salah satu barang bukti yang diamankan rompi ojek online berwarna coklat," imbuhnya.
Berbeda dengan YS yang ditahan, H tidak demikian.
Alasannya karena H berstatus sebagai anak di bawah umur.
Pengamen tersebut diketahui baru berusia 17 tahun.
"Pelaku H masih di bawah umur, tidak ada pekerjaan, biasanya ngamen," kata Bintoro.
Saat terjadi pengeroyokan, sambung Bintoro, pelaku H menganiaya dengan memukul dan mencekik korban.
"Yang di bawah umur tidak ditahan, proses tetap berjalan," ujar dia.
Dalam kasus pengeroyokan ini, AS, MF, dan SF mengalami sejumlah luka.
"Korban AS memar di bagian pundak kanan, Korban MF di pukul bagian wajah, luka gores di lengan tangan kanan dan Korban SF luka berdarah di bagian mulut," ujar Bintoro.
Baca juga: PELAKU Keroyok Youtuber di Jaksel Ditangkap Polisi, Kini Melas Minta Maaf Gak Segakal Kemarin
Sebelumnya, Kompol Chitya Intania yang saat itu menjabat sebagai Kapolsek Tebet membenarkan adanya keributan antara Youtuber Laurend Hutagalung dengan massa ojol.
Peristiwa itu bermula saat Laurend dan timnya membuat konten video edukasi dalam berkendara di jalan raya.
"Penyebab keramaian tersebut karena adanya edukasi ke pengendara motor tentang lawan arah dari Youtuber Laurend Hutagalung," kata Chitya saat dikonfirmasi, Rabu (16/8/2023).
Chitya mengungkapkan, sejumlah pengendara termasuk ojol tidak terima dengan konten edukasi tersebut hingga terjadi cekcok mulut.
"Lalu terjadilah adu argumen di depan rumah makan Wong Solo," ungkap dia.
Polisi kemudian melakukan mediasi antara Youtuber Laurend Hutagalung dan massa ojol.
Dalam mediasi tersebut, Laurend membuat surat pernyataan dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
"Ke depannya untuk pembuatan konten agar meminta izin kepada RT dan RW," ucap Chitya.
Selain itu, Laurend juga diminta menghapus konten video yang telah direkam.

Kronologi Pengeroyokan
Kasus youtuber Laurend Hutagalung bersama tim alami pemukulan oleh massa ojek online (ojol) berbuntut panjang.
Setelah pihak Laurend Hutagalung melaporkan salah satu oknum driver ojol melakukan tindakan pemukulan.
Kini Laurend Hutagalung mengklarifikasi tuduhan soal membentak anak kecil jadi pemicu kemarahan orang saat membuat konten edukasi soal melawan arah di jalan.
Melansir dari Tribunjakarta.com, Lauren Hutagalung menceritakan pada Selasa (15/8/2023), saat membuat konten edukasi soal stop lawan arah, ada pengendara sepeda motor yang nekat melanggar aturan.
Pengendara sepeda motor tersebut mengaku sebagai pengacara.
Pengacara itu tak terima saat diminta oleh anggota tim Lauren Hutagalung bernama Helmi untuk putar arah.
"Seperti ini ceritanya, ada salah satu oknum pengacara, dia bilang 'secara hukum saya tahu enggak ada standing legal kalian di sini'," kata Laurend Hutagalung dikutip TribunJakarta dari Instagram sang YouTuber.
Baca juga: Gegara Konten Cegat Lawan Arah, YouTuber Laurend Hutagalung Dikepung Ojol, Polisi Turun Tangan
Pengacara tersebut kala itu berboncengan dengan anak dan istrinya.
Helmi mengingatkan melawan arah akan membahayakan nyawa anak dan istri pengacara tersebut.
Tapi pengacara itu tetap tak peduli.
"Saya mau lewat saya warga di sini," kata pengacara itu.
Laurend Hutagalung kemudian mengaku ikut berusaha membujuk pengacara itu untuk tidak melawan arah.
Namun bujukan Laurend Hutagalung dan Helmi tak mempan.
Lalu akhirnya terjadi cekcok antara Helmi dan pengacara tersebut.
"Lalu saya ikut menangkan, 'bapak lawan arah, bapak sebagai pengacara seharusnya paham'," kata Laurend Hutagalung.
"Akhirnya ada nada-nada yang naik, baik dari bapak pengacara ini, 'diam-diam sebentar'," imbuhnya.
Pengemudi ojol dan warga yang ada di lokasi kejadian lalu menuding Helmi membentak anak pengacara tersebut.
"Akhirnya Helmi ikut naik nada, disitu ditangkap para ojol dan warga, seakan-akan membentak anak kecil," ucap Laurend Hutagalung.
"Padahal bukan Helmi naik nada, karena ada cekcok dengan oknum pengacara," imbuhnya.
Laurend Hutagalung mengaku ia memiliki video yang menjadi bukti anggota timnya tidak membentak anak kecil.
"Kita bisa buktikan dengan videonya, percakapannya juga ada," kata Helmi.
Baca juga: Duduk Perkara Oknum Ojol Pukul Dada Kru YouTuber Laurendra Hutagalung, Lawan Arus, Emosi Ditantang

Diwartakan sebelumnya warga bernama Ivan mengatakan pemicu meledaknya ojek online hingga terjadi keributan lantaran Laurend Hutagalung memberhentikan anak kecil yang melawan arus dengan nada tidak enak.
"Chaos pertamanya itu kalau kata teman-teman ada anak kecil yang dibentak. Terus dari pihak dianya nyolot," ujar Ivan.
Karena hal itu, ribut-ribut antara Laurend dengan massa ojek online di sekitar jalan tersebut tak terelakkan.
Laurend dan tim terpaksa melipir ke sebuah warung makan agar tak menjadi sasaran amukan massa.
"Pokoknya tadi sempat cekcok antara timnya dia sama warga sekitar. Terutama ojol. Makanya situasinya kayak begini," tambahnya.
Agar kejadian serupa tak lagi terulang, Ivan meminta sebaiknya agar content creator meminta izin terlebih dahulu sebelum membuat konten ke perangkat lingkungan setempat.
"Ke depannya kalau mau bikin konten itu harus ada izinnya lah, biar enak," tandasnya.***
Artikel ini diolah dari TribunJakarta
Misteri Jejak Alvi di Sekolah: Lulusan Pesantren, Kini Duduk di Kursi Tersangka Pembunuhan Sadis |
![]() |
---|
Siapa Timotius Alberto Januar, Binaragawan yang Baru Saja Meninggal Dunia, Ini Profil dan Biodatanya |
![]() |
---|
Viral Wanita Hong Kong Melahirkan dengan Selamat di Usia 58 Tahun, Kisahnya Bak Keajaiban |
![]() |
---|
Kilas Balik Kehidupan Alvi di Pondok: Santri Pendiam yang Kini Jadi Tersangka Mutilasi Sadis |
![]() |
---|
Dari Santri ke Jagal Nyawa: Jejak Kelam Alvi Sebelum Mutilasi Kekasihnya, Guru dan Alumni Terpukul |
![]() |
---|