Tewas Dibunuh, Jenazah Dosen UIN Surakarta Dimakamkan di Mataram, Kerabat Mengenang 'Anak yang Baik'
Jenazah Wahyu Dian Silviani (34) dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, korban pembunuhan kuli bangunan, dimakamkan hari ini, Sabtu (26/8/2023).
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Jenazah dosen UIN Surakarta kini telah tiba dan dimakamkan di Mataram.
Diketahui, jenazah Wahyu Dian Silviani dikebumikan pada pukul 10.00 Wita.
Kerabat pun mengenang masa kecil mendiang.
Wahyu Dian Silviani disebut sebagai anak yang cerdas dan baik.
Baca juga: PEMBUNUH Dosen UIN Surakarta Ditangkap, Pelaku Kuli Bangunan, Sakit Hati Dikritik Tukang Amatiran
Jenazah Wahyu Dian Silviani (34) dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, korban pembunuhan kuli bangunan, dimakamkan hari ini, Sabtu (26/8/2023).
"Hasil musyawarah keluarga, hari ini kita makamkan jam 10.00 Wita. Rencananya sih kemarin langsung dimakamkan, tapi karena jenazahnya datang malam kita memilih hari ini," kata Suparman, paman dari Dian.

Disampaikan Suparman, jenazah akan dishalatkan di Masjid Hayyatul Abiyan, Pejeruk,Mataram, kemudian dilanjutkan untuk dimakamkan di permakaman baru Darul Aman, Taman Sejahtera, Pejeruk, Mataram.
Diketahui jenazah Dian tiba di kediaman yang berada di Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Jumat (25/8/2023) malam sekitar pukul 21.35 Wita
Dari pantauan terlihat keluarga dan kerabat menangis sambil memegang peti jenazah Dian dengan sahutan suara sirine mobil ambulans.
Baca juga: DIDUGA Korban Kekerasan, Jenazah Dosen UIN Surakarta Diterbangkan ke Kota Mataram, Keluarga Ikhlas
Korban Dikenal Baik
Sahabudin salah seorang tetangga Dian mengenal almarhumah dengan akhlak yang baik dan ramah.
"Masa kecilnya memang di sini dia anak yang cerdas dan baik," kata tetangganya Sahabudin, Jumat (25/8/2023).
Disampaikan Sahab beberapa tahun terakhir, ia jarang ketemu Dian, mengingat karena kesibukan almarhumah mengejar studi dan pekerjaan menjadi dosen.
"Setelah kuliah di luar negeri, dan bekerja sebagai dosen di Surakarta, jarang ketemu, hanya ketemu saat Lebaran saja. Saya betul-betul kaget mendengar kabar (kematian) ini," kata Sahab.

Sebelumnya dikabarkan, Dian ditemukan meninggal tragis di rumah temannya sesama dosen di Perumahan Graha Sejahtera, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Kamis (24/8/2023). Korban menempati rumah itu lantaran rumahnya tengah direnovasi.
Adapun di TKP, Polisi menemukan bercak darah pada kasur dan selimut, sebuah laptop, abu bekas pakaian pelaku yang dibakar untuk menghilangkan jejak, ponsel milik korban, sandal jepit, bantal ada bercak darah, dan sepeda motor milik pelaku.
Tiadak waktu lama, tim kepolisian Polres Sukoharjo menangkap pelaku kasus pembunuhan tersebut pada Jumat (25/8/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
PEMBUNUH Dosen UIN Surakarta Ditangkap, Pelaku Kuli Bangunan, Sakit Hati Dikritik Tukang Amatiran
Telah tertangkap pelaku pembunuhan dosen Universitas Islam Nasional Raden Mas Said Surakarta, Wahyu Dian Silviani.
Pelaku seorang kuli bangunan merasa sakit hati dengan kritikan korban.
Ia disebut sebagai tukang amatiran.
Baca juga: DIDUGA Korban Kekerasan, Jenazah Dosen UIN Surakarta Diterbangkan ke Kota Mataram, Keluarga Ikhlas
DF (23), pelaku pembunuhan dosen UIN Raden Mas Surakarta, Wahyu Dian Silviani (34) di sebuah perumahan di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, akhirnya tertangkap.
Pelaku sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ditangkap di rumahnya Desa Tempel, Kecamatan Gatak, pada Jumat (25/8/2023) dini hari.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit mengatakan, pelaku nekat menghabisi korban lantaran sakit hati.
Pelaku yang sedang merenovasi rumah korban tidak terima dikatakan tukang amatiran.
"Pelaku merasa sakit hati karena merasa sudah bekerja dengan baik.
Pelaku merasa dendam dan ingin melampiaskan dendamnya dengan menghabisi nyawa korbon," kata Sigit dalam konferensi pers di Mapolsek Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat.
Pelaku menghabisi korban dengan menggunakan pisau pemotong daging yang sudah dipersiapkan dari rumahnya.
Baca juga: INNALILLAHI Dosen UIN Solo Tewas di Sukoharjo, Jenazah Disalatkan di Kampus, Disemayamkan di Mataram
Pelaku awalnya menganiaya korban d

engan pisau pemotong daging yang dibawanya dari rumah.
Pelaku menusukkan pisau ke leher korban sampai korban meninggal dunia.
Pada saat menghabisi korban, pelaku memakai sarung tangan medis dan menggunakan buff untuk menutupi wajahnya.
"Pelaku kabur melalui pintu depan tempat tinggal korban dengan cara melompat pagar dan kemudian pelaku pulang ke rumah untuk mengganti pakaiannya," terangnya.
Pelaku kemudian membakar pakaian yang dia pakai saat menghabisi korban dengan tujuan untuk menghilangkan jejak.
Pelaku juga membuang pisau yang dia gunakan untuk membunuh korban ke sungai.
Atas perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 340 KUH Pidana atau Pasal 338 KUH Pidana atau Pasal 339 KUH Pidana atau Pasal 365 ayat (3) KUH Pidana dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.
DIDUGA Korban Kekerasan, Jenazah Dosen UIN Surakarta Diterbangkan ke Kota Mataram, Keluarga Ikhlas
Dosen Universitas Islam Nasional Raden Mas Said Surakarta Wahyu Dian Silviani (34) ditemukan meninggal dunia.
Diduga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam itu jadi korban kekerasan.
Kini mendiang telah dipulangkan ke kampung halamannya di Kota Mataram.
Baca juga: INNALILLAHI Dosen UIN Solo Tewas di Sukoharjo, Jenazah Disalatkan di Kampus, Disemayamkan di Mataram
Jenazah dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Wahyu Dian Silviani (34) diterbangkan ke kampung halaman di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (25/8/2023).
Diketahui, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) ditemukan tewas secara tidak wajar di dalam rumahnya di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2023) siang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, jenazah Dian diberangkatkan dari RSUD Dr Moewardi Solo dan tiba di Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta pukul 10.00 WIB untuk diberikan penghormatan terakhir.
Jenazah Dian disambut seluruh civitas akademika UIN Raden Mas Said Surakarta.
Jenazah Dian kemudian dishalatkan.
Setelah itu, jenazah Dian diserahkan pihak kampus kepada keluarga yang dihadiri langsung ayahnya, Mohammad Hasil Tamsil.
Jenazah Dian kemudian diberangkatkan dari Kampus UIN Raden Mas Said menuju Bandara Juanda Surabaya. Jenazah Dian diterbangkan dengan menggunakan pesawat super jet.
Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Muhammad Rachmawan Arifin atau Ivan mengatakan, seluruh keluarga besar UIN Raden Mas Said Surakarta merasa kehilangan yang mendalam atas meninggalnya Dian.
Baca juga: Jasad Dosen UIN RM Said Solo Ditemukan Penuh Luka, Firasat Mandor Terbukti, Pihak Kampus Ungkap Ini

Menurut Ivan, almarhumah sedianya dipersiapkan untuk pembukaan program studi baru Ilmu Lingkungan UIN Raden Mas Said Surakarta.
"Tentunya kami keluarga besar UIN Raden Mas Said Surakarta merasa kehilangan yang sangat mendalam dan belasungkawa yang sangat mendalam atas meninggalnya dosen terbaik kami.
Dosen yang sedianya kami peruntukan untuk pembukaan program studi baru yaitu Ilmu Lingkungan," kata Ivan di Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta, Jumat.
Ivan menyampaikan, keluarga sudah ikhlas atas kepergian almarhumah.
Keluarga, lanjut Ivan, juga berharap kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kematian Dian yang tidak wajar.
"Beliau (ayah almarhumah) sudah ikhlas.
Beliau menyampaikan dengan penuh kesabaran dan tetap berharap kepada kepolisian untuk mengusut tuntas tentang kejadian ini.
Karena bagaimana pun juga kematian almarhumah ini dengan cara yang tidak wajar dan beliau mengetahui," jelas Ivan.
Sebelumnya diberitakan, Polres Sukoharjo sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap kematian dosen UIN Raden Mas Said yang diduga menjadi korban kekerasan.
"Mohon doanya mudah-mudahan cepat terungkap. Ada tanda-tanda kekerasan," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit.
Mengenai dugaan penyebab kejadian tersebut, kata Sigit belum mengetahui karena masih dalam penyelidikan.
"Kalau dugaan bisa macam-macam. Entah itu pacaran, entah itu iri atau seperti apa.
Namun, kita belum tahu," sambung Sigit. (*)
Diolah dari artikel Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Pak Rafi Sedang Melakukan Pembelajaran dengan Pendekatan CRT, Jawaban Latihan Pemahaman PPG 2025 |
![]() |
---|
Jejak Digital Ilham Pradipta Kepala Cabang Bank BUMN, Ekspos Hobi Motor Gede sebelum Tewas Diculik |
![]() |
---|
Misteri Pria Berbatik di Lokasi Penculikan Ilham Pradipta, Gerak Gerik Mencurigakan Terekam CCTV |
![]() |
---|
Misteri di Balik Kematian Ilham Pradipta, Istri Desak Polisi Usut Tuntas: 'Kenapa Bisa Suami Saya' |
![]() |
---|
Tak Malu, Wamenaker Noel Langsung Minta Amnesti dari Prabowo, Baru Satu Jam Tersangka: 'Minta Maaf' |
![]() |
---|