Breaking News:

Berita Viral

Isi Unggahan Dewi Lupe, Wanita Mengaku Mantan Istri Panglima Pajaji

Adu pendapat antara dua tokoh Dayak ini turut dikomentari seorang wanita bernama Dewi Lupe yang mengaku sebagai mantan istri Panglima Pajaji.

Editor: Galuh Palupi
Capture YouTube Sripoku TV
Sosok Dewi Lupe, wanita mengaku mantan istri Panglima Pajaji 

Tak banyak informasi yang menjelaskan tentang seluk-beluk keluarga Panglima Jilah.

Begitu pun tentang istri dan anak Panglima Jilah yang saat ini banyak dicari tahu.

Walaupun begitu, keberadaan istri Pangeran Jilah sempat beredar di media sosial.

Melansir dari YouTube Pojok Terang terungkap istri Pangeran Jilah pernah terekam kamera.

Ia bersama Panglima Jilah hadir dalam pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Panglima Jilah mengajak sang istri berfoto dengan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Tak lupa di samping istri Panglima Jilah terlihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sang istri.

Baca juga: Gegara Ucapan Rocky Gerung, Suku Dayak Marah Presiden Jokowi Dihina, Ruhut Sitompul : Waspadalah!

Mengenakan setelan baju khas Dayak, istri Panglima Jilah menunjukkan pesonanya.

Terungkap inilah sosok istri Panglima Jilah yang banyak dicari tahu, penampilannya jadi sorotan
Terungkap inilah sosok istri Panglima Jilah yang banyak dicari tahu, penampilannya jadi sorotan (Capture YouTube)

Ia tampil sebagai cerminan dari perempuan Suku Dayak di hadapan ribuan tamu undangan.

Tak hanya itu, beredar juga kebersamaan Panglima Jilah dan sang istri ketika foto dengan Jokowi.

Kendati begitu, informasi terkait istri Panglima Jilah belum diketahui secara jelas.

Mengenakan baju Dayak berwarna merah delima, penampilan istri Panglima Jilah kerap disorot.

Ia tidak pernah melepas identitasnya sebagai perempuan Dayak terkhusus istri dari seorang panglima.

Sebagai informasi, kehadiran istri Panglima Jilah tidak terlepas dari isu yang tengah viral saat ini.

Ya, terjadinya perseteruan antara Panglima Jilah dan Panglima Pajaji menjadi perbincangan hangat.

Kedua tokoh Suku Dayak ini mengalami perseteruan karena perbedaan prinsip.

Panglima Jilah disebut mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Baca juga: Penuh Tato & Tindik, Penampilan Mantan Artis Cilik Ini Berubah Drastis, Jadi Pelestari Budaya Dayak

Sementara Panglima Pajaji menentang sikap pro Panglima Jilah terhadap program kerja Presiden Jokowi.

Menurut Panglima Pajaji, adanya IKN akan merusak hutan adat di Kalimantan.

Sehingga kelestarian alam dan budaya akan mudah untuk tercemari.

Profil Panglima Jilah

Panglima Jilah atau Pangalangok Jilah, nama aslinya adalah Agustinus Jilah.

Ia lahir pada 19 Agustus 1980 di Toho, tepatnya Desa Sambora, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Indonesia.

Seperti dilansir dari TribunPontianak.co.id dalam artikel 'Siapa Panglima Jilah? Anak Dayak yang Sakti dan Rendah Hati Pimpinan Pasukan Merah, Masa Kecil Miris'.

Panglima Jilah adalah cucu dari seorang panglima yang sangat terpandang pada jaman kerajaan.

Maka tidak heran Panglima Jilah sangat disegani sekaligus dikagumi khususnya di Pulau Kalimantan.

Ia berdiri di barisan terdepan untuk memperjuangkan hak masyarakat yang terancam dirampas pihak lain.

Baca juga: JAUH-jauh ke Jepang, Fuji Dapat Oleh-oleh Spesial dari Nikahan Pratama Arhan & Azizah! Full Senyum

Hingga Panglima Jilah pun dijadikan simbol perjuangan masyarakat dalam mencari keadilan di tanah leluhurnya.

Panglima Jilah, pimpinan Pasukan Merah Dayak Kalbar
Panglima Jilah, pimpinan Pasukan Merah Dayak Kalbar (Surya)

Ia menguasai seni beladiri tradisional Dayak dan memiliki kesaktian ilmu kebal.

Tubuhnya dibalut dengan tato khas Dayak hingga penampilan Panglima Jilah selalu menarik perhatian.

Namun dibalik itu semua, Panglima Jilah melalui masa lalu yang penuh liku dan bisa dikatakan sangat miris.

Pada masa kecilnya, Panglima Jilah memiliki kelainan dari teman-temannya kala itu.

Konon katanya lidahnya sering keluar, perut buncit dan keterbatasan dalam bicara alias gagap.

Namun dengan kegigihan yang dimiliki seperti halnya spirit para leluhur, perlahan Panglima Jilah mampu mengatasi semuanya hingga normal.

Kini Ia pun sangat dikagumi khususnya suku Dayak.

Ia tampak sangat tangguh dan menjadi orator ulung untuk membakar semangat Pasukan Merah.

Bersama sekitar 44 ribuan Pasukan Merah, Panglima Jilah menjadi orang terdepan untuk memperjuangkan keadilan dan bertanggung jawab penuh atas adat budaya Dayak.

Sejumlah persoalan yang merugikan masyarakat telah dituntaskan hanya bermodal keberanian dan kemampuannya beradu pendapat.

Walau demikian, Panglima Jilah sangat menyadari semua itu adalah titipan. Ia tidak sombong, tidak pula semena-mena.

Baca juga: AJAIB! Pria Selamat Meski Ditembak dari Dekat, Dua Peluru Cuma Memantul di Kepala, Apa Penyebabnya?

Sebaliknya, Panglima Jilah adalah sosok rendah hati dan selalu mengutamakan kedamaian satu sama lain.

Sosok Panglima Jilah, pemimpin 44 ribu Pasukan Merah Dayak
Sosok Panglima Jilah, pemimpin 44 ribu Pasukan Merah Dayak (Tribun Medan)

Ia sangat ramah, murah senyum, peduli dengan masyarakat dan lingkungannya.

Bersama Pasukan Merah yang dipimpinnya, Panglima Jilah terus menghidupkan tradisi dan adat istiadat yang mulai tergerus jaman.

Ia merangkul kaum muda untuk bersama-sama menghidupkan adat budaya serta melestarikan hutan Kalimantan.

Lalu siapakah yang layak menjadi Pasukan Merah?

Ternyata menjadi Pasukan Merah tidak semudah yang dibayangkan. Ada tahapan seleksi dan harus memenuhi sejumlah persyaratan baru bisa menjadi Pasukan Merah.

Selain seleksi kemampuan fisik, Pasukan Merah harus rendah hati, tidak radikalis, membela yang benar, dan menjadi garda terdepan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.

Jika melanggar satu saja syarat-syarat tersebut, maka dipastikan si pelanggar dikeluarkan dari Pasukan Merah. (Tribun Medan)

Diolah dari artikel di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Tags:
Dewi LupePanglima JilahPanglima PajajiDayak
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved