Berita Viral
SEDIH Ibu di Depok, Dipukul Suami Gegara Bergelimang Utang Pinjol: Saya Malu Kalau Pinjam ke Saudara
Seorang wanita di Depok terjerat utang pinjol hingga Rp 500 juta, awalnya malu pinjam uang ke saudara, nasibnya pilu, dianiaya suami.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Hari-hari wanita bernama Dana (bukan nama sebenarnya) terasa sulit semenjak terjerat pinjaman online (pinjol).
"Gali lubang tutup lubang", begitulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan situasi yang dialami oleh Dana.
Pinjaman yang dimiliki oleh warga Kota Depok, Jawa Barat, itu diketahui sebesar Rp 500 juta di 27 aplikasi pinjol.
Dia mengaku bingung, khawatir, dan tak tahu bagaimana cara melunasi seluruh utangnya itu.
Begitu banyak utang pinjol yang ditanggungnya, wanita berusia 51 tahun itu pun menyebut dirinya hidup "bergelimang utang".
Baca juga: NYERAH Istri Mantap Cerai, Ikut Dikejar Pinjol, Rugi Hingga Rp600 Juta, Suami Kecanduan Judi Slot

Jerat utang tersebut bermula pada 2019, ketika dirinya meminjam uang Rp 600.000 di salah satu aplikasi pinjol untuk menolong temannya yang sedang sakit.
"Saya tidak berani minta uang pada suami di luar uang belanja."
"Saya juga malu kalau pinjam saudara, takut diomongin," kata Dana kepada Kompas.com, Kamis (10/8/2023).
Meski uang pinjaman awal hanya Rp 600.000, Dana mengaku harus mengembalikan tiga kali lipat dari nominal tersebut.
Kondisi ini memaksanya untuk membuka pinjaman di aplikasi pinjol lain agar bisa melunasi utang sebelumnya.
Kendati demikian, ibu dua anak tersebut mengaku telah mengetahui segala risiko dan konsekuensi yang akan terjadi kala ia meminjam uang di pinjol.
"Tahu (konsekuensinya), tetapi tidak menyangka akan jadi sebesar ini karena saya berharap bisa menutupnya segera," ujarnya.
"Ternyata tidak bisa menutup, malah makin menganga lebar."
"Saya tidak pernah telat bayar, karena itulah saya begitu mudah dapat tawaran pinjaman online."
"Itu makin membuat saya terjerumus," sambungnya.

Berdampak pada keluarganya
Dana mengakui bahwa semua utangnya di pinjol itu tanpa sepengetahuan sang suami.
Namun, semuanya terbongkar pada awal Juli 2023.
Kaget dan marah besar adalah respons pertama kala suaminya mengetahui jerat pinjol itu.
Bahkan, Dana mengaku sempat dipukul oleh sang suami karena utang itu.
"Saya hanya bisa menangis dan terdiam," tutur Dana dengan suara lirih.
"Suami saya bingung, uang sebanyak itu untuk apa?"
"Sedangkan hidup kami begitu sederhana."
"Saya kalau ditanya untuk apa, jawabnya ya tidak untuk apa-apa," tambahnya.
Dana menuturkan, ia pun tak pernah melihat dan memegang uang ratusan juta rupiah yang dipinjamnya.
Uang itu hanya berputar untuk membayar utang dari satu aplikasi pinjol ke pinjol lainnya.
Baca juga: Perusahaan Pinjol Jadi Sponsor Ospek, Maba di Kampus Ini Wajib Daftar Pinjol, Data Pribadi Aman?
Kemarahan suaminya tak berhenti sampai di situ.
Suaminya kemudian menyuruh Dana pulang ke rumah orangtuanya.
"Kebetulan saat itu ibu saya sedang sakit, jadi itu bisa saya jadikan alasan kepada ibu."
"Tapi, ibu saya berpulang setelah 11 hari saya jaga," ungkapnya.
Kini, ia mengaku telah kembali ke rumah suaminya.
Alasan kerinduan akan kedua anaknya meluluhkan hati sang suami untuk mengizinkannya kembali menginjakkan kaki di rumah.
Kepada Kompas.com, Dana sempat memberikan tangkapan layar mengenai gambaran meminjam uang di salah satu aplikasi pinjol.
Semisal, jika seseorang meminjam uang Rp 5.700.000, ia hanya menerima uang pinjaman sebesar Rp 5.130.000.
Sebab, ada biaya layanan sebesar Rp 570.000 yang harus ditanggung debitur.
Namun, biaya yang harus dilunasi oleh debitur jauh lebih tinggi dari nominal utangnya, yakni sebesar Rp 6.361.200.
"Terima uangnya dipotong, bayar lebihnya banyak banget, dan jangka waktunya sangat pendek," jelas Dana.
Baca juga: NGERI Modus Penipuan Baru, Pura-pura Ngaku Salah Transfer Rp20 Juta, Pelaku Pakai Data Buat Pinjol!
Menurut dia, besaran bunga yang dipatok pinjol bisa dimaklumi.
Sebab, hal ini sebanding dengan kemudahan yang ditawarkan saat meminjam uang.
"Mereka para pengelola pinjol ini adalah orang yang berani meminjamkan uang pada orang yang tidak kenal wajah dan keseharian si peminjam," kata dia.
"Maka, mereka meminimalkan risiko dengan menerapkan bunga tinggi dan mengambil data si peminjam sebagai jaminan utang," lanjutnya.
Ia memastikan bahwa hampir semua pinjol yang menjadi tempatnya untuk meminjam uang adalah legal.
Dana menuturkan, sebagian besar pinjol memiliki mekanisme pinjaman yang lebih baik dan tertib meski sama-sama menawarkan bunga besar.
Pernah tertipu pinjol ilegal
Hanya saja, ia sempat tertipu pinjol ilegal dan membuatnya ketakutan.
Selain waktu jatuh tempo yang sangat singkat, pihak pinjol juga kerap meneror akan menyebarkan data pribadinya.
Saat itu, pihak kepolisian sedang gencar-gencarnya melakukan penggerebekan terhadap pinjol ilegal sehingga banyak aplikasi pinjol yang hilang dari Play Store.
Sayangnya, penagihan utang masih berlanjut meski aplikasi sudah ditertibkan.
"Saya membayar siang hari, malam harinya sekitar pukul 20.00 WIB saya mendapat kabar dari orang yang mengatasnamakan pegawai pinjol itu bahwa transfer saya nyangkut," tutur Dana.
"Saya diminta lapor ke bank tempat saya mengirim uang."
"Saya bikin laporan, tapi menurut pihak bank, tranfer berjalan lancar, tidak ada kendala," sambungnya.
Ia pun menyadari bahwa dirinya telah ditipu oleh pihak pinjol ilegal.
Sempat melapor ke polisi, Dana justru dimarahi oleh petugas dan diminta untuk melaporkannya ke OJK.
"Salah sendiri pakai pinjol, urusan pinjol bukan di sini laporannya, sana lapor ke OJK," kata Dana menirukan ucapan polisi.
Saat melaporkan kasusnya ke OJK, ia pun tak menerima jawaban yang memuaskan.
Bahkan, pihak OJK menyuruhnya untuk kembali melapor ke kantor polisi.
"Saya kembali ke kantor polisi."
"Oleh polisi, saya diminta pulang dan mengganti nomor saya," jelasnya.
Baca juga: JANGAN PANIK! Ini Cara Mengatasi Nomor HP yang Terlanjur Dijadikan Kontak Darurat Pinjol Ilegal
Tak mau menyerah
Perasaan ingin bunuh diri sempat tebersit dalam benak Dana.
Sekali lagi, anak menjadi alasan utama ia memilih untuk bertahan.
Ia juga tak mau seluruh keluarganya menanggung malu ketika ia memutuskan bunuh diri karena jerat pinjol.
"Kekhawatiran seperti ini yang menghentikan langkah saya untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri dan mengubah keinginan bunuh diri menjadi keinginan mencari pertolongan," ujarnya.
Namun, ia berharap ada orang baik hati yang memberinya pekerjaan untuk melunasi seluruh utangnya.
Dana saat ini hanya bekerja sebagai penulis lepas di beberapa platform online.
Dengan cerita ini, ia ingin berbagi pengalaman dan semangat kepada semua orang yang bernasib sama dengannya.
Ia juga berharap agar kisahnya menjadi pelajaran bagi siapa pun agar tidak terjerumus pada lubang yang sama dengannya.
(*)
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Bupati Landak Kalbar Geram ASN Abai Upacara HUT RI, Perilaku Tak Disiplin: Kami Pastikan Ada Sanksi |
![]() |
---|
Sosok Painem Pedagang Tegur Wisatawan Telaga Sarangan Magetan, Sudah Jualan di Situ 50 Tahun |
![]() |
---|
Nasib Karisto Gideon Dimara Paskibraka Papua Barat Daya yang Nyaris Pingsan, Kini Dilirik Menkumham |
![]() |
---|
Nasib Tim Drumband MTsN 7 Jambi Pasca Insiden Lagu Ulang Tahun, Diundah Tampil di Karnaval Kabupaten |
![]() |
---|
'Bukan Istri Saya' Camat Sungai Bahar Jambi Bantah Insiden Lagu Ganggu Drumband MTsN 7: Tidak Tahu |
![]() |
---|