Berita Viral
Merasa Ditipu, Kakek di Toraja Polisikan Wanita, Sering Pinjam Uang Tapi Tak Pernah Mau Dinikahi
Lansia berinisial PKT (76) laporkan wanita berinisial IRP (41) di Toraja Utara, dia merasa ditipu, tak mau dinikahi meski sering minjam uang.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Malang sekali nasib seorang wanita asal Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan berinisial IRP, dia harus berurusan dengan polisi.
Wanita berusia 41 tahun itu diamankan Polres Toraja Utara karena dugaan penipuan pria berinisial PKT (76) asal Tondok Marante, Kecamatan Sopai, Toraja Utara.
IRP diduga menipu PKT dengan iming-iming bersedia dinikahi.
IRP mulanya meminjam uang kepada PKT, jika diberi pinjamaan dia bersedia dinikahi oleh PKT.
Namun sayang, PKT dibuat kecewa karena IRP tidak menepati ucapannya.
Baca juga: 2 Kali Gagal Dalam Percintaan, Duda Anak Satu Dapat Pengganti di Korea Selatan, Sebulan Kenal Nikah

Dugaan penipuan yang dilakukan IRP dijelaskan oleh Iptu Aris Saidy selaku Kasat Reskrim Polres Toraja Utara.
“Pelaku IRP meminjam uang kepada PKT dan mengaku bersedia dinikahi."
"Namun, perjanjian itu tidak ditepati sehingga PKT merasa keberatan dan merasa ditipu sehingga melaporkan hal tersebut,” kata Aris Saidy, saat dikonfirmasi, Kamis (10/8/2023).
Menurut Aris Saidy, kejadiannya berawal pada Desember 2022.
Saat itu, keduanya bertemu di Kantor Pos Rantepao, dan melakukan perbincangan hingga keduanya menuju ke salah satu wisma.
“Begitu sampai di wisma, IRP kemudian meminjam uang tunai milik PKT sebanyak Rp 12 juta."
Pelaku memberikan iming-iming bahwa pelaku bersedia menikah dengan PKT,” ucap Aris Saidy.

Tak hanya di situ, IRP terus-menerus melakukan modusnya meminjam uang hingga mencapai ratusan juta rupiah.
“Pinjaman IRP kepada PKT mencapai hingga Rp 123 juta."
"Karena merasa ditipu, di mana IRP tak juga ingin dinikahi, PKT memilih melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian untuk dilakukan proses hukum,” ujar Aris Saidy.
Atas laporan tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan mengamankan IRP yang sedang berada di wilayah Sangbua, Kecamatan Kesu, Toraja Utara.
“Saat ini IRP telah kami amankan di Mako Polres Toraja Utara untuk proses hukum selanjutnya,” tutur Aris Saidy.
“Pelaku mengakui telah melakukan perbuatan penipuan dengan cara meminjam uang milik PKT sebanyak Rp 123 juta dengan janji bersedia untuk dinikahi,” tambah Aris Saidy.
Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 378 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.
Baca juga: Kepala Dinas di Lampung Ditipu Dukun, Puluhan Juta Raib Imbas Iming-iming Rp 3 M, Cuma Dapat Bantal
Dua warga negara asing (WNA) diduga melakukan gendam di sejumlah toko di Malang, Jawa Timur.
Dalam melancarkan aksinya, mereka berpura-pura menukarkan uang untuk membuat korban terkecoh.
Toko bangunan Belanja Keramik pun nyaris menjadi korbannya. Karyawan diduga gagal digendam karena tidak paham Bahasa Inggris.
Ya, toko bangunan Belanja Keramik dan toko ritel Alfamart yang terletak di Kota Malang, Jawa Timur, menjadi sasaran aksi gendam dari dua warga negara asing (WNA).
Kedua pelaku melakukan aksi tipu daya dengan pura-pura menukar uang sehingga membuat para korbannya terkecoh.
Dua toko itu berada di Jalan Galunggung, Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen.

Pegawai toko bangunan Belanja Keramik, Achmadi (43) mengatakan, kedua pelaku gagal melakukan aksi gendam di tempat dirinya bekerja.
Saat itu teman kerjanya yang bernama Ferry yang melayani pelaku.
Awalnya satu pelaku meminta tukar uang dua lembar Rp 50.000 dengan satu lembar Rp 100.000.
Tapi pelaku tersebut meminta nomer seri sesuai keinginannya.
"Pas dicarikan itu, tangan pelaku masuk-masuk ke laci penyimpanan uang di kasir. Ferry (temannya) yang jaga pas itu sadar dan megang tangan pelaku," kata Achmadi pada Selasa (8/8/2023).
Peristiwa itu terjadi di hari yang sama seperti kejadian di dua toko lainnya yakni toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok dan toko Lai-Lai pada Rabu (2/8/2023) lalu.
Namun, kedua pelaku memasuki toko bangunan Belanja Keramik sekitar pukul 19.45 WIB.
"Ciri-cirinya, dua orang asing berwajah Timur Tengah," katanya.
Setelah gagal, pelaku langsung pergi ke toko ritel Alfamart yang tidak jauh lokasinya.
Ia menduga temannya gagal digendam karena tidak mengerti saat diajak berbicara bahasa Inggris oleh pelaku.
Baca juga: HATI-HATI! Aksi Gendam di Mall Viral, CCTV Bongkar Cara Pelaku Buat Target Nurut, Awalnya Sok Kenal
Di toko ritel Alfamart, pelaku berhasil menggondol uang senilai Rp 700.000.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu pegawai toko ritel Alfamart, Tutun.
Dia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada hari yang sama sekitar pukul 21.00 WIB.
Kondisi itu bermula saat diduga dua WNA yang sama datang untuk membeli makanan ringan.
Setelah bertransaksi, pelaku kembali ke kasir untuk meminta tukar uang senilai Rp 100.000 dengan seri yang bagus.
"Saya melayani orangnya (pelaku), beli snack. Pas mau keluar, satu pelaku tiba-tiba kembali.
Kemudian posisi saya tidak di kasir, ada teman lain yang jaga, Sergio yang melayani permintaan tukar uang Rp 100.000, mintanya seri uangnya yang bagus," katanya.
Sedangkan pelaku kedua, diduga seolah ingin mengalihkan perhatian dengan bertanya-tanya ke Tutun mencari letak mi instan.
"Kemudian, kejadiannya cepat, saya sama Sergio baru tahu, pas hitung setoran itu, uangnya ada yang kurang Rp 700.000," katanya.

Kemudian, Tutun dan rekannya langsung mengecek video rekaman CCTV. Mereka tersadar adanya dugaan gendam yang dilakukan dua WNA tersebut.
"Saya sama Sergio sudah laporan ke atasan, masih menunggu keputusan, apakah laporan ke kepolisian atau tidak," katanya.
Plt Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto menyampaikan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan atau aduan dari para korbannya terkait dugaan dua WNA melakukan gendam.
"Belum ada yang lapor, tapi kami sudah mendalami dan sudah mendatangi dua lokasi yang di toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok dan Lai-Lai," katanya.
Sebelumnya diberitakan, diduga dua orang warga negara asing (WNA) menggendam kasir toko oleh-oleh Pia Cap Mangko di Jalan Semeru, Kota Malang, Jawa Timur.
Kejadian tersebut mengakibatkan toko mengalami kerugian Rp 1 juta.
Salah satu petugas keamanan toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok, Anang Widiatmoko mengatakan, awalnya kedua WNA berwajah timur tengah itu melihat barang-barang di dalam toko.
Kemudian, tidak lama, kedua pelaku menuju kasir.
Satu pelaku meminta tukar uang asing dengan rupiah di salah satu kasir.
Sedangkan, satu pelaku lainnya mengalihkan perhatian kasir lainnya dengan menanyakan nomor seri uang rupiah yang ada.
Baca juga: Petani Tolong Bule Nangis di ATM, Kini Justru Menikahinya, Bak Jackpot Ternyata Putri Keluarga Kaya

"Bicaranya pakai Bahasa Inggris, tanya satu dolarnya berapa rupiah, terus yang satu pelaku lainnya minta nomor serinya ditunjukkan, pas closing itu tahunya hilang uang Rp 1 juta, teman saya yang kasir itu seperti digendam," kata Anang pada Minggu (6/8/2023).
Dia mengatakan, kejadian tersebut pada Rabu (2/8/2023) sekitar pukul 18.00 WIB.
Anang menduga kedua temannya sebagai kasir telah digendam oleh para pelaku.
"Teman saya sepertinya kebingungan dan posisi enggak sadar kalau uangnya diambil, karena pelaku itu bicaranya kan pakai Bahasa Inggris," katanya.
Pihaknya belum melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian karena rekaman CCTV yang ada masih belum bisa diakses.
Untuk ciri-ciri pelaku yakni dua laki-laki menggunakan topi.
Diduga, kedua pelaku setelah beraksi di toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok beralih ke minimarket yang berada di sebelahnya.
"Yang satu agak muda pelakunya, informasinya toko sebelah ini juga mengalami kejadian seperti ini, hilang Rp 800.000, yang di sana," katanya.
Kapolsek Klojen Kompol Syabain mengatakan, pihaknya masih menelusuri kebenaran kejadian tersebut dengan mendatangi dua lokasi kejadian tersebut.
Sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan kejadian terkait hal tersebut.
"Petugas kami akan mendatangi lokasi di toko Pia Cap Mangkok dan Lai-Lai terlebih dahulu, sejauh ini belum ada laporan terkait hal itu yang masuk ke kami," kata Syabain.
(*)
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|
Dibentak, Dicaci, Dipaksa Lepas Masker, dr Syahpri Tunggu Ucapan Maaf Keluarga Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Penyebab Keluarga Pasien Caci Maki Dokter RSUD Sekayu, Kecewa Soal Pelayanan, Bayar VIP Rasa BPJS |
![]() |
---|
Bule Traktir Warga Lombok Es Krim, Kaget Tagihan Rp 1 Juta, Tolak Bayar, Pedagang Ngamuk |
![]() |
---|
Pernikahan Batal, Bripda Farhan Diduga Kabur karena Faktor Mental, Calon Istri Tuntut Proses Hukum |
![]() |
---|