Berita Viral
ASTAGA! Warga Desa di Karawang Kecanduan Tramadol, Ada Anak-anak, Penjualan Berkedok Warung Seblak
Warga Desa Mulyajaya di Karawang, Jawa Barat yang terdiri dari anak-anak, remaja, hingga lansia kecanduan obat keras Tramadol dan Hexymer.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNTRENDS.COM - Geger! Warga Desa Mulyajaya di Karawang kecanduan obat keras Tramadol dan Hexymer.
Mereka terdiri dari anak-anak hingga lansia.
Obat keras tersebut dijual dengan modus berkedok konter pulsa hingga warung seblak.
Ya, anak-anak, remaja hingga lansia di Desa Mulyajaya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengalami kencanduan obat keras Tramadol dan Hexymer.
Kasus ini berkaitan dengan penangkapan baru-baru ini oleh Polres Karawang, Jawa Barat yang mengungkap kasus peredaran obat keras dengan berbagai modus.
Obat keras Tramadol dan Hexymer dijual dengan modus berkedok konter pulsa, warung nasi, hingga memanfaatkan bekas warung seblak.
Sebelum ini, Tim Sanggabuana Kepolisian Resor (Polres) Karawang membekuk tiga orang pengedar obat keras tertentu (OKT) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH Bocah di Purwakarta Kecanduan Bau Bensin, Sudah 3 Tahun, Sampe Dibawa Tidur

Polisi amankan 10.424 butir tramadol dan hexymer dalam penangkapan tersebut.
Para pelaku tersebut berinisial I, MR dan MW.
Mereka beroperasi dengan mengedarkan obat keras ilegal berkedok warung nasi untuk mengelabuhi petugas dan warga.
"Untuk peredaran obat keras tertentu berkedok warung nasi.
Di tempat itu banyak orang membeli untuk makan ataupun hanya sekedar ngopi, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan terhadap warga sekitar," ujar Kasat Narkoba Polres Karawang AKP Arief Zaenal Arifin saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Selasa (25/7/2023).
Kepala Desa Mulyajaya Endang mengungkap, seratusan warga kecanduan setelah diketahui dua pengedar obat keras berinisial R dan W ditangkap dan membeberkan siapa saja yang mengonsumsi obat keras tersebut.
"Kita data dan benar mereka mengakui sering minum itu (obat keras)," ujar Endang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/8/2023).
Baca juga: Wanita Ini Kecanduan Makan Bulu Kucing, 10 Tahun Tak Bisa Berhenti: Males Bersihin, Dimakan Aja
"Itu udah lama sekitar bulan puasa. Sekarang alhamdulillah sudah clear, sudah beres," kata dia.
Endang mengatakan, pihak desa telah memberikan pemahaman kepada warga terkait penggunaan Tramadol dan Hexymer.
"Mereka (warga) mengonsumsi kira-sekitar dua bulanan. Kita kasih pengarahan, alhamdulillah pada mengerti," ujar Endang.
Namun, Endang tidak menjawab bagaimana penanganan terhadap warga yang sudah kecanduan obat keras tersebut.
ASTAGHFIRULLAH Bocah di Purwakarta Kecanduan Bau Bensin, Sudah 3 Tahun, 'Sampe Dibawa Tidur'
Astaga seorang bocah di Purwakarta memiliki kebiasaan yang berbeda dari anak kebanyakan.
Bocah berusia 12 tahun itu gemar menhirup aroma bensin hingga kecanduan.
Bahkan ia telah menyukai bau bensin tersebut sejak usianya masih sembilan tahun, tepatnya tiga tahun lalu.
Kebiasaan aneh seorang bocah berinisial IG saban hari menghirup bau bensin jadi sorotan.
Bocah usia 12 tahun itu berasal dari Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Sejak usia 9 tahun ia mengalami kecanduan menghirup bau bensin setiap hari.
Jika tidak dituruti kemauannya menghirup bau bensin itu, IG akan mengamuk bahkan gegara kecanduan ini ia putus sekolah.
Baca juga: SOSOK Fabian, Pelajar Semarang Dicoret Jadi Paskibraka Nasional H-2 Karantina, Alasan Impaksi Gigi
Orangtuanya sudah berupaya untuk membuat anaknya kembali normal namun tidak kunjung sembuh.
IG kini menjalani pengobatan alternatif.
Acah Wiharsi (45), orangtua IG, putranya memiliki kebiasaan menghirup bau bensin itu dimulai saat IG berumur 9 tahun.
Artinya sudah 3 tahun terakhir ini menjalani kebiasaan aneh itu.
Ia menghirup bau bensin dengan cara mengisi bensin ke dalam botol plastik.
"Sudah jalan tiga tahun, dari dia kelas 3 sekolah dasar. Saat itu masih umur 9 tahun, sekarang anak (IG) tuh sudah usia 12 tahun," ucap Acah Wiharsi saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Selasa (25/7/2023).
Ia mengatakan, jika IG tidak menghirup aroma bensin, maka sang anak akan mengamuk.
"Jadi tiap hari dipegangin aja itu bensin sampai mau tidur juga dibawa ke kasur. Kalau engga dikasih nanti dia (IG) marah-marah," katanya.
Baca juga: Kenal Bocah Imut Ini? Rumah Masa Lalunya Gubuk Buat Prihatin, Kini Jadi Artis dan Pengusaha Sukses

Selama IG kecanduan aroma bensin, Dinas Sosial (Dinsos) Purwakarta baru sekali mendatangi ke kediamannya.
"Waktu itu pernah sekali, cuman yah dikasih tahu aja untuk tidak hirup aroma bensin. Habis itu sudah engga pernah ada datang lagi," kata Acah.
Ia menjelaskan bahwa kebiasaan IG mencium aroma bensin berawal saat sang ayah menyuruh IG untuk membeli bensin eceran.
"Jadi ayah tuh montir, suka suruh anak beliin bensin, jadi setiap pulang ke rumah tuh, bensin suka dihirup," katanya.
Acah menyebutkan anaknya itu telah menjalani berbagai cara pengobatan, mulai pengobatan umum ke Puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih hingga saat ini, IG tengah menjalani pengobatan alternatif.
"Sudah ke dokter itu ke puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih, dikasih obat keras untuk saraf, tapi belum ada perubahan," ujarnya.
"Tapi pas jalanin pengobatan alternatif sekarang sudah mendingan," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pengobatan alternatif tersebut baru ia ketahui setelah berkenalan dengan salah satu tokoh masyarakat Purwakarta, yakni Saiful Bahri atau kerap disapa dengan Om Zein.
"Jadi untuk pengobatan sudah kami tanggung, anak ini sudah melakukan pengobatan alternatif di terapis Kang Haris.
Alhamdulillah, baru tiga minggu berjalan sudah ada perubahan," katanya.

Perubahan yang dimaksud, lanjut Om Zein bahwa IG kini sudah mengurangi mencium aroma bensin.
"Jadi kalau sebelum pengobatan itu, IG selau bawa-bawa botol isi bensin yang engga pernah dilepas," ujar Om Zein.
"Sekarang, sudah dikurangi, jadi kalau mau ke masjid, itu dilepas.
Ada lah sekitar 3-4 jam untuk lepas dari mencium aroma bensin," katanya.
Kebiasaan mencium aroma bensin yang dilakukan oleh IG membuat dirinya berhenti sekolah.
IG hanya menjalani pendidikan hingga kelas 3 sekolah dasar.
Namun, IG mengaku ingin segera masuk sekolah bila sudah sembuh dari kecanduan mencium aroma bensin.
"Jadi sih anak ini berhenti sekolah, malu katanya tapi pengen balik sekolah lagi kalau sudah sembuh," ucap Om Zein.
(Kompas.com)(TribunBogor)
Diolah dari artikel di Kompas.com dan TribunBogor
Sumber: Kompas.com
Kronologi Ambruknya Gedung Majelis Taklim Bogor Tewaskan 3 Orang, Bangunan Bergetar Tiang Cor Hancur |
![]() |
---|
Isu PHK Massal di Gudang Garam, Video Perpisahan Karyawan Viral, Laba Anjlok 87 Persen |
![]() |
---|
Darah dan Amarah: Bocah SD di Koltim Tewas Digorok, Ayahnya Bersumpah Balas Dendam: Saya Cari Kau! |
![]() |
---|
Jejak Pertemuan RH dan Bocah 10 Tahun di Kolaka Timur: Rumput Jadi Penghubung, Parang Jadi Pemutus |
![]() |
---|
Rumah Jadi Abu, Nyawa Jadi Taruhan: Amarah Massa Usai Bocah 10 Tahun Dibunuh di Kolaka Timur |
![]() |
---|