Berita Viral
'Maafkan Ibu' Sesal Wanita Bawa Balita ke Masjid, Malah Dimaki-maki Jamaah Lain hingga Anak Nangis
Seorang wanita begitu menyesal karena membawa anaknya yang masih balita ke masjid dan dimarahi jamaah lain
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Nafis Abdulhakim
Ayah korban, Jajang, kemudian bermaksud melepaskan kaleng tersebut dari kepala anaknya.
Namun, di luar dugaan kaleng itu tak mau lepas meskipun sudah dicoba dengan berbagai upaya.

Keluarga kemudian panik dan segera melarikan korban ke RSU dr Soekardjo.
Petugas IGD yang menerima korban memilih angkat tangan.
Bahkan menyarankan Jajang membawa anaknya ke Unit Damkar BPBD Kota Tasikmalaya.
Damkar pun berhasil melepaskan kaleng tersebut dalam waktu yang singkat.
"Kami kedatangan korban yang dibawa orang tuanya sekitar pukul 21.00. Melihat kondisi tersebut, Regu 3 Damkar segera melakukan tindakan, dan dalam waktu sekitar 10 menit kaleng berhasil dilepaskan," kata Ucu.
Hal tersebut senada dengan keterangan Kepala Bidang Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Kota Tasikmalaya, Boedi Santosa.
"Anak itu kepalanya terperangkap di kaleng biskuit. Suami istri itu sempat membawa anaknya itu ke rumah sakit," jelas Boedi kepada wartawan di kantornya, Senin (31/7/2023).
"Namun, pihak rumah sakit tak bisa melakukan penanganan lantaran tak memiliki peralatan khusus untuk memotong kaleng biskuit itu," tambahnya, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Sesuai pengakuan orang tuanya, lanjut Boedi, balita tersebut penasaran dengan kaleng bekas biskuit tersebut dipakai layaknya seperti topi di kepalanya.
Namun, saat masuk ke lubang kaleng, kepala balita tersebut malah menyangkut dan tak bisa keluar lagi dari lubang kaleng.
"Itu awalnya katanya mau dipakai kayak topi ke kepala. Tapi malah nyangkut tak bisa keluar lagi," jelasnya.
Lebih lanjut, menurut Ucu, jajarannya harus berpikir keras bagaimana cara melepas kaleng tanpa melukai kepala korban.
Hingga muncul solusi menggunakan mesin gerinda mini untuk membelah kaleng tersebut.
Untuk mengamankan kepala korban, petugas menggunakan kepala sendok yang disisipkan di antara kepala dan kaleng untuk memberi jarak.
Petugas kemudian mulai membelah kaleng sambil dikucuri air agar tidak menimbulkan panas.
"Setelah belahan dirasa cukup, petugas kemudian memuaikan diameter kaleng. Dengan perlahan kaleng diangkat dan akhirnya lepas," ujar Ucu.
(TribunTrends.com/Nafis, Tribunnews)
Sebagian diolah dari artikel di Tribunnews.com
Sumber: TribunTrends.com
Keluarga Korban Kembalikan Uang Santunan dari Ponpes Al Khoziny, Harapannya Ada Musala Baru |
![]() |
---|
Bukan Hanya Korban Jiwa, Mobil Mercy Ringsek Ditemukan di Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
VIRAL Suami Ikhlas Serahkan Istri ke Selingkuhan Lewat Ritual Mowea Sarapu, Dapat Sapi hingga Uang |
![]() |
---|
Sosok di Balik Momen Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Gagap Baca UUD 1945, Nelayan yang Tangguh |
![]() |
---|
Total 26 Korban Jiwa Tragedi Musala di Ponpes Al Khoziny, 5 Santri Ditemukan Jelang Tengah Malam |
![]() |
---|