Breaking News:

Berita Viral

Cara Pamit Zidan Si Mahasiswa UI ke Ortu Ternyata Jadi Firasat, Ibu Menyesal Tak Sadar Lebih Awal

Tangis Elfira Rustina pecah mengenang cara pamitan Muhammad Naufal Zidan (19) alias MNZ, mahasiswa UI yang meninggal dibunuh kakak seniornya.

Editor: Galuh Palupi
Via Tribun Bogor
Ibunda menangisi kepergian Zidan, mahasiswa UI yang dibunuh senior 

TRIBUNTRENDS.COM - Tangis Elfira Rustina pecah mengenang cara pamitan Muhammad Naufal Zidan (19) alias MNZ, mahasiswa UI yang meninggal dibunuh kakak seniornya.

Elfira Rustina tak menyangka jika perilaku tak biasa MNZ ketika berpamitan untuk kuliah ternyata sebuah firasat.

Diberitakan sebelumnya, MNZ meninggal setelah dibunuh oleh kakak seniornya berinisial AAB.

MNZ atau panggilan akrabnya Zidan dibunuh di kamar indekos yang ia tempati di kawasan Kukusan, Beji, Depok pada Rabu (2/8/2023).

Tubuh Zidan baru ditemukan dua hari setelah dihabisi.

Terdapat 10 luka tusukan yang diduga merupakan penyebab Zidan meregang nyawa.

Baca juga: SOSOK Zidan Mahasiswa UI yang Dibunuh Seniornya, Penurut dan Rajin Ibadah : Salat Tak Pernah Telat

Mahasiswa UI berinisial AAB (23) mengaku sempat ketakutan usai membunuh adik tingkatnya MNZ (19).
Mahasiswa UI berinisial AAB (23) mengaku sempat ketakutan usai membunuh adik tingkatnya MNZ (19). (Kolase Tribun Trends/Tribun Jakarta)

Setelah melalui serangkain autopsi, jasad Zidan langsung dibawa ke rumah duka di Lumajang untuk dimakamkan.

Penyerahan jenazah Zidan kepada pihak keluarga dilakukan pada Jumat malam sekitar pukul 21.24 WIB di ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

Penemuan jenazah Zidan bermula saat mahasiswa UI itu tak bisa dihubungi oleh keluarganya.

Kemudian, salah satu kerabat korban mengunjungi kos Zidan.

Berkali-kali mengetuk pintu kamar kos, namun Zidan tak kunjung merespons.

Kerabat korban lalu meminta penjaga kos agar membuka kamar Zidan.

Penjaga indekos dan kerabat korban lantas menemukan jenazah Zidan yang terbungkus plastik hitam di kolong tempat tidur.

Pengakuan ayah Zidan, Sohibi Arif, anaknya itu tidak bisa dihubungi sejak Rabu, hari dimana mahasiswa UI tersebut dibunuh.

Padahal biasanya Zidan sering menelepon keluarganya, namun di hari itu ia sama sekali tak bisa dihubungi.

"Biasanya telepon. Tapi Rabu itu gak bisa dihubungi, saya WA juga tidak respons," ungkapnya.

Hal ini membuat Arif tak bisa tidur karena khawatir dengan kondisi Zidan.

Baca juga: Tak Tahu Cara Bunuh Junior, Altafasalya Mahasiswa UI Belajar dari YouTube, Terinspirasi Film Narcos

"Saya nggak bisa tidur mikir Zidan kenapa-kenapa," cerita Arif.

Pamitan terakhir Zidan

Pamitan terakhir Zidan, mahasiswa UI yang tewas dibunuh seniornya, masih tergambar jelas dalam ingatan sang ibunda.

Sambil menangis histeris, Elfira Rustina berkata bahwa putra sulungnya terakhir berpamitan kuliah sebagai mahasiswa UI.

"Zidan kuliah, Zidan kuliah," teriak Rustina dikutip dari Kompas.com.

Ia juga mengungkap firasat terakhir sebelum kematian sang anak.

Pamitan terakhir Zidan, mahasiswa UI yang tewas dibunuh seniornya, masih tergambar jelas dalam ingatan sang ibunda. Hal ini membuat sang ayah tak bisa tidur karena khawatir dengan kondisi Zidan.
Pamitan terakhir Zidan, mahasiswa UI yang tewas dibunuh seniornya, masih tergambar jelas dalam ingatan sang ibunda. Hal ini membuat sang ayah tak bisa tidur karena khawatir dengan kondisi Zidan. (Via Tribun Bogor)

Sewaktu di bandara mengantar Zidan terbang untuk kuliah di Depok, sang anak sempat memaksa untuk foto bareng.

Padahal selama ini Zidan paling susah difoto.

Permintaan terakhir Zidan itu menjadi penyesalan bagi sang ibunda karena tak menyadarinya sebagai tanda pertemuan terakhir.

"Saya sangat menyesal tidak memahami firasat itu. Ternyata itu saat pertemuan kami untuk yang terakhir,” imbuhnya sambil terus menangis.

Postingan Terakhir MNZ Mahasiswa UI yang Meninggal Dibunuh Senior

Postingan terakhir Instagram MNZ (19), mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tewas dibunuh kakak seniornya dibanjiri komentar bernada doa.

MNZ (19), mahasiswa UI yang tewas dibunuh oleh seniornya. Jasad MNZ ditemukan di kolong tempat tidur
MNZ (19), mahasiswa UI yang tewas dibunuh oleh seniornya. Jasad MNZ ditemukan di kolong tempat tidur (Tangkap layar instagram @mnzidan)

MNZ merupakan mahasiswa jurusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), UI.

MNZ semasa hidup harus rela meninggalkan rumahnya demi menempuh pendidikan di UI.

Korban diketahui berasal dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Unggahan Terakhir MNZ

Unggahan terakhir MNZ di sosial media miliknya tersebut menjadi sorotan, lantaran menyebut soal kematian.

Tampak korban sempat mengunggah video dirinya berkendara di kawasan UI.

Dalam video tersebut terdapat kalimat yang dibacakan voice over seorang perempuan.

Dalam kalimat tersebut bertuliskan:

Baca juga: Bekas Lelaki Kemayu Menikahi Wanita Tomboy, Baru 2 Minggu Diterpa Kabar Cerai, Hapus Foto Pernikahan

Unggahan terakhir MNZ dibanjiri ucapan duka cita dari teman-temannya
Unggahan terakhir MNZ dibanjiri ucapan duka cita dari teman-temannya (Instagram @mnzidan)

"Your new life is going to cost you your old one."

"Your comfort zone, your relationships, your safety."

"We must die to one life, before we can enter into a new one."

Dalam caption unggahannya, MNZ menuliskan:

"Stepping out of your comfort zone is the key to personal growth. Embrace new challenges and unlock your true potential!"

(Melangkah keluar dari zona nyamanmu adalah kunci pertumbuhan pribadi. Rangkullah tantangan baru dan buka potensi sejatimu!)

Pelaku Nekat Membunuh karena Terlilit Utang

AAB nekat membunuh MNZ lantaran terlilit utang pinjol dan merugi dalam investasi kripto.

Hal tersebut membuat AAB gelap mata menghabisi nyawa korban, demi menguasai harta korban.

AAB mengakui kerugiannya dalam berinvestasi kripto sebesar Rp 80 juta, hal itulah yang membuat dirinya harus meminjam uang ke pinjaman online (pinjol) dan teman-temannya untuk menutup kerugian.

Mahasiswa UI bernama Altaf (23) mengaku sempat ingin akhiri hidup usai diteror gegara membunuh adik tingkatnya MNZ (19).
Mahasiswa UI bernama Altaf (23) mengaku sempat ingin akhiri hidup usai diteror gegara membunuh adik tingkatnya MNZ (19). (Kolase Tribun Trends/Tribun Jakarta)

"Saya khilaf, utang saya cuma Rp 15 juta. Total kerugian saya Rp 80 juta di aset cripto. Untuk, Rp 15 juta itu saya utang ke teman saya sama pinjol," ujar AAB, Sabtu (5/8/2023).

Mengutip tayangan YouTube Kompas TV, AAB juga sempat mengucapkan permintaan maaf kepada orang tua MNZ.

"Saya kakak tingkat dari almarhum Naufal (MNZ) ingin minta maaf sebesar-besarnya kepada ibu korban, bapak korban, keluarga korban dan kerabat-kerabat korban."

"Juga teman-teman dan pihak-pihak yang dirugikan dan semua orang yang sudah banyak saya kecewakan," ucap AAB, di konferensi pers di Polres Depok, pada Sabtu, (5/8/2023).

Belajar Membunuh dari YouTube

Sebelum melakukan aksinya, AAB ternyata sempat 'belajar' cara membunuh yang cepat dan efektif.

AKP Nirwan Pohan mengatakan, pelaku sempat menyaksikan tayangan yang berkaitan dengan cara pembunuhan.

"Iya, dia (pelaku) sempat belajar dari Youtube bagaimana cara membunuh yang cepat," ungkap Nirwan di Polres Metro Depok, Sabtu (5/8/2023).

Hal itu pun diakui oleh pelaku. Ia terinspirasi sebuah film untuk melancarkan aksi pembunuhannya.

"Saya terinspirasi karena nonton film Narcos," kata pelaku AAB saat dihadirkan dalam ungkap kasusnya.

Lebih lanjut, AKP Nirwan Pohan, mengungkap motif pelaku menghabisi nyawa korban adalah karena terlilit uang pembayaran kamar kos.

Selain itu, Nirwan juga mengatakan pelaku iri dengan kesuksesan yang diraih korban.

"Pelaku iri dengan kesuksesan korban dan terlilit bayar kosan," ucap Nirwan pada wartawan, Jumat (4/8/2023).

Selain itu, Nirwan mengungkapkan bahwa pelaku juga terlilit hutang pinjaman online.

"Serta (hutang) pinjol (pinjaman online)," bebernya.

AAB (23) pelaku pembunuh mahasiswa UI, MNZ
AAB (23) pelaku pembunuh mahasiswa UI, MNZ (Kolase TribunSumsel)

Bahkan, Altaf juga turut mencuri barang korban.

Melansir dari Tribunjakarta.com, Jumat (4/8/2023) polisi mengamankan iPhone, Macbook, hingga dompet milik MNZ.

"Betul, (pelaku) lagi pemeriksaan intensif, di TKP juga ada barang-barang yang diambil pelaku, berupa laptop Macbook, dompet, HP iPhone," ujarnya Wakasatreskrim Polres Depok AKP Nirwan.

AAB melakukan pembunuhan kepada juniornya di kampus pada Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Altaf Mahasiswa UI Tak Tenang Usai Bunuh Junior, Ngaku Diteror Lewat Mimpi, Ingin Akhiri Hidup

Jasad korban pun ditemukan terbungkus plastik hitam hingga dua lapis, dan disimpan di kolong kasur.

Ngerinya, AAB rupanya melukai dada korban dengan beberapa tusukan.

Tusukan itu dilakukan AAB menggunakan pisau lipat miliknya.

Mirisnya lagi polisi mengatakan, antara pelaku dan korban rupanya saling mengenal.

"Lukanya di dada lumayan banyak, lebih dari satu (tusukan)," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan di Mapolres Metro Depok, Pancoran Mas, Jumat (4/8/2023).

Jadi korban ini adik kelas satu jurusan di Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia, korban adik kelas pelaku dan memang berteman saling mengenal," ucapnya.

Saat ini, pelaku sudah diamankan di Polres Metro Depok sementara jasad korban dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk kepentingan otopsi.

Fadil, tetangga korban mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) yang ditemukan tewas dalam kamar kos di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4//8/2023). MNZ jadi korban pembunuhan sadis dari senior kampusnya, yakni AAB (23).
Fadil, tetangga korban mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) yang ditemukan tewas dalam kamar kos di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4//8/2023). MNZ jadi korban pembunuhan sadis dari senior kampusnya, yakni AAB (23). (TribunJakarta.com/Dwi Putera Kesuma)

Reaksi Universitas Indonesia

Pihak Universitas Indonesia (UI) angkat bicara terkait kasus pembunuhan MNZ (19) mahasiswa jurusan sastra Rusia oleh Seniornya AAB.

Kepala Biro Humas dan KIP UI, Amelita Lusia, mengatakan pihaknya mengucapkan turut berduka atas kematian korban.

"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Kami berduka cita atas peristiwa ini. Kepada keluarga yang ditinggalkan almarhum kami menyampaikan keprihatinan dan bela sungkawa yang mendalam," ujar Amelita dalam pesan singkatnya pada wartawan, Jumat (4/8/2022).

Amelita mengatakan pihaknya menyerahkan kasus ini sepenuhnya pada pihak kepolisian.

"Kami sepenuhnya menyerahkan penanganan kejadian ini kepada pihak yang berwenang."

"Bahkan jika diperlukan dan sesuai dengan kewenangan UI, tentu kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak yang berwajib," tutur Amelita lagi.

Baca juga: INNALILLAHI Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Jasad di Kolong Tempat Tidur, Saksi 2 Hari Hening

Untuk informasi, pembunuhan yang dilakukan AAB ini terjadi pada Rabu (2/8/2023).

Sementara kasus dan jasad korban baru terungkap pada Jumat (4/8/2023) kemarin.

Saat ini, jasad almarhum sudah dikebumikan di kampung halamannya, Lumajang.

Sementara pelaku sudah diamankan di Polres Metro Depok dan terancam dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.(Tribun Bogor/Tribunnews)

Artikel ini diolah dari Tribun Bogor

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Muhammad Naufal ZidanUniversitas IndonesiaDepok
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved