Breaking News:

Berita Viral

TERGIUR Iklan Investasi di FB, Wanita Kehilangan Uang Rp1,6 M, Untung Rp1,3 M tapi Tak Bisa Ditarik

NASIB seorang wanita asal Penang, Malaysia jadi korban investasi bodong. Awalnya lihat iklan di FB lalu tertarik. Uang Rp1,6M hilang.

Editor: Suli Hanna
freepik.com
Ilustrasi wanita tertipu investasi bodong 

TRIBUNTRENDS.COM - GARA-gara tergiur iklan investasi di Facebook, wanita ini kehilangan Rp1,6 M.

Korban mengaku sempat untung sebesar Rp1,3 M, namun laba dan modal tak bisa ditarik.

Bagaimana kisah lengkapnya?

Seorang wanita asal Penang, Malaysia dilaporkan kehilangan RM512,244 atau senilai Rp 1,64 miliar.

Rupanya, dia menjadi korban penipuan investasi.

Dilansir MalayMail, Ketua Polis Daerah Seberang Perai Utara ACP Mohd Asri Shafie mengatakan perempuan 54 tahun itu kemudian membuat laporan polisi terkait insiden tidak menyenangkan yang menimpanya.

"Korban mengatakan dia melihat iklan terkait investasi di Facebook pada 22 Mei 2023 dan menghubungi agen investasi melalui aplikasi WhatsApp," terang kepolisian.

Baca juga: Waspada Modus Baru Penipuan Lewat Undangan WA, Tak Lagi Pakai File APK Tapi Ganti Tombol View

Kepala Polisi Seberang Perai Utara ACP Mohd Asri Shafie mengatakan perempuan 54 tahun itu kemudian membuat laporan polisi terkait insiden tidak menyenangkan tersebut.
Kepala Polisi Seberang Perai Utara ACP Mohd Asri Shafie mengatakan perempuan 54 tahun itu kemudian membuat laporan polisi terkait insiden tidak menyenangkan tersebut. (Twitter/MalayMail)

"Korban kemudian diberikan penjelasan tentang investasi saham yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan yang diklaim oleh sindikat tersebut," tutur Shafie.

"Dan dia setuju untuk bergabung dalam skema tersebut," katanya dalam keterangannya hari ini.

Dia mengatakan, wanita itu kemudian membuka rekening investasi melalui situs web.

"Wanita itu melakukan 20 transaksi tunai dengan total RM512.244 ke delapan rekening bank yang berbeda dari 20 Juni hingga 5 Juli," lapor Malaysiagazette.

Baca juga: TIPU 2.800 Orang dengan Investasi Bodong, Mantan TKW Ini Raup Rp 200 Miliar, Tetangga Jadi Korban

Korban penipuan itu juga mengklaim bahwa investasi yang dia ikuti menghasilkan keuntungan sebesar RM400.000 melalui transaksi yang ditunjukkan di akun investasinya.

Tetapi dirinya tidak dapat menarik keuntungan atau modalnya.

“Perempuan itu kemudian melapor ke polisi karena menduga dirinya telah ditipu ketika agen investasi tersebut menghilang," papar polisi.

"Sementara website yang dia gunakan sebagai platform investasi tidak bisa diakses lagi,” ujarnya.

Mohd Asri mengatakan polisi sedang menyelidiki kasus tersebut berdasarkan Bagian 420 KUHP.

Pihak berwajib juga mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak mudah percaya pada segala bentuk investasi yang menawarkan keuntungan tinggi dalam waktu singkat.*)

Kasus Lain: NGERI Modus Penipuan Baru, Pura-pura Ngaku Salah Transfer Rp20 Juta, Pelaku Pakai Data Buat Pinjol!

NGERINYA modus penipuan di zaman sekarang, terbaru ada modus salah transfer Rp20 juta.

Tapi ternyata data korban malah dipakai buat pinjol alias pinjaman online.

Bagaimana modus penipuan dengan ngaku salah transfer Rp20 juta ini?

Kisah penipuan berkedok salah transfer tersebut dibagikan oleh warganet di Twitter.

Usai dibagikan, cerita korban penipuan dengan modus salah transfer tersebut langsung viral.

Menariknya, banyak warga Twitter yang menanggapinya dengan kisah yang serupa.

Adapun, unggahan soal penipuan berkedok salah transfer itu diunggah oleh akun @SoundOfYogi, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Tobatlah Baim Wong Kesal Namanya Dicatut untuk Penipuan, Tegaskan Tak Ada Lagi Giveaway: Dirugikan

Viral cuitan di Twitter tentang penipuan berkedok salah transfer Rp 20 juta
Viral cuitan di Twitter tentang penipuan berkedok salah transfer Rp 20 juta (Twitter/SoundOfYogi)

"So... temen gue dapet transferan dari antah berantah sebesar 20jt.

Lalu dia dapet watsapp bahwa ada seseorang "salah transfer"

Untung dia nggak bego, langsung lapor polisi, karena curiga ini penipuan.

Ternyata bener, ada orang udah nyolong data dia, apply ke pinjol pake data dia," tulis pengunggah.

Dikutip dari Kompas.com, Yogi, begitu dia akrab disapa mengatakan bahwa temannya, yang tidak mau disebutkan namanya, menaruh curiga ketika mendapat pesan untuk mengembalikan uang yang salah transfer itu.

Dia kemudian mengecek mutasi rekeningnya dan menemukan bahwa uang Rp 20 juta itu ditransfer oleh perusahaan pinjaman online (pinjol).

Baca juga: Prihatin Korban Penipuan Rihana Rihani Ditahan, Uya Kuya Bikin Sayembara Cari Si Kembar : Ada Hadiah

Ilustrasi penipuan
Ilustrasi penipuan (freepik.com)

Korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.

"Teman saya hanya melaporkan pada polisi, lalu menghubungi pinjol yang bersangkutan, dan bank dia untuk investigasi," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/7/2023).

Kendati demikian, belum ada kelanjutan terkait soal pengaduan tersebut.

Baca juga: TOLONG Korban Penipuan Loker Online, Ibu di Medan Rugi Rp 217 Juta Sehari: Uang Keringat Keluarga

Penipuan berkedok salah trasfer marak terjadi

Kepada Kompas.com, Yogi mengatakan bahwa dirinya mendapat pesan langsung dari beberapa warganet yang juga mengalami kasus yang sama dengan rekannya.

"Beberapa orang menghubungi saya via DM mengalami kasus serupa pada ibu dan temannya," kata Yogi.

Beberapa unggahan juga dikemukakan oleh warganet terkait penipuan berkedok salah transfer tersebut.

Berikut di antaranya:

"Ihh aduh pernah lg. tbtb ada pengajuan pinjol di salah satu perusahaan legal, untungnya.

memang sy prnh daftar cm ga jadi make. eh kok tbtb ada notif di email kalo sy ngajuin pinjaman yaa,lupa nominalnya 2/5juta dgn posisi lg ga kerja,besar bgt dong buat sy yaa," tulis @uthed******.

"Bini gw sendiri kena modus ini sekitar 2-3bln lalu, Di cairkan dr 3 pinjol berbeda dg nilai total sekitar 21jt, Yg gw bingung foto selfie KTP dan OTP nya mereka dapet dr mana Gk ke polisi atau yg lain Di hr yg sama langaung tutup rekening utama," ungkap akun @gukg*******.

Lantas, seperti apa modus penipuan tersebut?

Modus penipuan berkedok salah transfer

Yogi menjelaskan, modus penipuan salah transfer yang dialami temannya tersebut melibatkan pihak ketiga, yakni pinjol.

Pelaku diduga mencuri data korban, lalu mengajukan pinjaman ke perusahaan pinjol atas nama korban.

Selanjutnya, uang tersebut ditransfer ke nomor rekening korban oleh perusahaan pinjol.

Lalu, pelaku akan mengirimkan pesan yang mengatakan bahwa uang tersebut merupakan salah transfer.

"Orang yang nipu dan pinjolnya itu pihak yang berbeda. Jadi A nyolong data B untuk apply ke pinjol C.

Pinjol C ngasih dana ke B, tetep aja C legal.

Kalo B make dananya, bisa dikasusin bahwa B itu sekongkol dengan A," kata Yogi.

Sementara itu, praktisi keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan, modus penipuan salah transfer itu diduga dilakukan pelaku dengan cara memalsukan data korban.

"Korban dipalsukan datanya untuk pinjam uang," ujarnya, terpisah.

Apabila, perusahaan pinjol kemudian melakukan teror, Alfons menyarankan agar yang bersangkutan segera melaporkan ke pihak kepolisian.

"Laporkan ke polisi saja kalau datanya disalahgunakan," tandasnya.

Diberitakan Kompas.com, Rabu (12/7/2023), terdapat beberapa hal yang sebaiknya segera dilakukan jika Anda tiba-tiba mendapat uang transferan dari pihak yang tidak dikenal.

1. Minta bukti transfer

Apabila Anda mendapat pesan bahwa ada uang yang salah transfer ke nomor rekening, jangan lupa untuk meminta bukti transfer uang tersebut.

Selanjutnya, cek dengan teliti nama pengirim, mutasi rekening, dan nominal untuk memastikan apakah hal itu benar penipuan atau memang salah transfer.

2. Lapor ke kepolisian

Jika Anda menemukan kejanggalan pada aktivitas transfer yang masuk ke nomor rekening, segera laporkan ke pihak kepolisian.

Jangan lupa untuk melaporkan transaksi tersebut ke pihak bank agar dilakukan penelusuran.

Jika uang tersebut berasal dari sumber yang tidak jelas, ada indikasi bahwa itu adalah penipuan melalui penyalahgunaan data pribadi untuk pinjaman online.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani, Surya.co.id/ Christine Ayu Nurchayanti)

Diolah dari artikel Tribunnews.com dan Surya.co.id.

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PenangMalaysiainvestasipenipuan
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved