Breaking News:

Berita Viral

INNALILLAHI Desainer Grafis Tewas di Kos, Biasa Begadang & Ngopi, Ini Awal Mula Kecurigaan Tetangga

Seorang pria yang berprofesi sebagai desainer grafis dilaporkan meninggal di kamar kosan. Biasa begadang dan minum kopi.

Editor: Suli Hanna
freepik.com
Ilustrasi desainer grafis - seorang desainer grafis meninggal di kosan di Bantul, Yogyakarta 

TRIBUNTRENDS.COM - AKHIR hidup seorang pria yang meninggal di kamar kosan, diketahui pria tersebut berprofesi sebagai desainer grafis.

Pria asal Purworejo tersebut ditemukan sudah tak bernyawa di kamar kosannya di Bantul, Yogyakarta.

Bagaimana awal mula kecurigaan tetangga yang melaporkan kejadian ini ke polisi?

Kejadiannya pada Minggu 16 Juli 2023 pukul 22:00 WIB.

Pria berinisial AS (30), warga Purworejo, Jawa Tengah, merupakan seorang desainer grafis.

AS diduga meninggal dunia karena sakit asam lambung.

Baca juga: KEPENGIN Pulang Isi Diary Wanita Hamil yang Tewas Dicekik Pacar, Baru Dua Minggu Ngontrak Bareng

Ilustrasi jenazah korban bunuh diri - Mahasiswi Universitas Indonesia (UI) berinisial MP (21) tewas setelah lompat dari lantai 18 Apartemen Essence Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2023) malam.
Ilustrasi jenazah - seorang pria berprofesi sebagai desain grafis meninggal di kamar kosan (net)

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan peristiwa ini bermula saat salah seorang penghuni kos mendengar suara mengerang kesakitan dari kamar kos korban, Minggu sekitar pukul 02.00 WIB.

Lalu menceritakannya ke penghuni kos lain.

Pada sore harinya, keduanya menunggu korban tidak keluar kamar.

"Korban biasanya keluar ke kamar mandi atau keluar beli makan namun ditunggu sampai Isya atau pukul 19:00 WIB tidak ada juga pergerakan korban keluar kamar," kata Jeffry dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (21/7/2023).

Baca juga: RUSAK Kos-kosan, 4 Remaja di Sumbawa Ngaku Anggota Geng Diringkus Polisi, Buat Onar

Penghuni kos yang lain kemudian ikut melihat korban dari jendela.

"Keduanya mendapati korban dalam posisi tertidur tengkurap dan dipanggil Mas... Mas... Mas sambil mengedor-gedor pintu kamar tidak ada respons," kata dia.

Jeffry melanjutkan, penghuni kos langsung menghubungi petugas Polsek Banguntapan.

Petugas kepolisian dan medis serta lurah hingga keluarga datang ke lokasi.

Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban.

"Tim media menyatakan badan sudah kaku dan muka, dada lebam membiru diperkirakan meninggal dunia sudah 3 jam yang lalu," kata dia.

Baca juga: INNALILLAHI Kontestan Masterchef Indonesia 6 Meninggal Dunia, Punya 3 Bisnis, Ini Sosok Ari Azhari

Ilustrasi desainer grafis - seorang desainer grafis meninggal di kosan di Bantul, Yogyakarta
Ilustrasi desainer grafis - seorang desainer grafis meninggal di kosan di Bantul, Yogyakarta (freepik.com)

Korban langsung dibawa ke rumah duka di Purworejo, Jawa Tengah, untuk dimakamkan.

Dari keterangan keluarga korban, beberapa hari yang lalu cerita bahwa korban sakit perut / menderita sakit asam lambung.

"Dari keterangan keluarga pekerjaanya seorang desain grafis.

Korban sering begadang dan minum kopinya kuat.

Atas kejadian ini pihak keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai musibah," kata Jeffry. (*)

INNALILLAHI Cipto Pria Berbobot 200 Kg Meninggal, Sempat Dirawat di RSCM, Dimakamkan di Tegal

Susul Muhammad Fajri, Cipto Raharjo pria berbobot 200 kilogram asal Tangerang meninggal pada Rabu, 19 Juli 2023.

Ia menghembuskan napas terakhirnya ketika menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Cipto Raharjo pun dimakamkan di Tegal, Jawa Tengah.

Cipto Raharjo, pria obesitas berbobot 200 kilogram asal Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rabu (19/7/2023).

Cipto Raharjo meninggal dalam usia 45 tahun setelah sempat menjalani delapan hari perawatan di ruang ICU RSCM Jakarta Pusat.

Kabar wafatnya Cipto Raharjo dibenarkan oleh kakak kandungnya, Ristanto.

Baca juga: INNALILLAHI, Muhammad Fajri Pria Berbobot Rp 300 Kg Meninggal, Sempat Alami Sesak Napas & Komplikasi

Cipto Raharjo, pria obesitas asal Tangerang meninggal
Cipto Raharjo, pria obesitas asal Tangerang meninggal (Warta Kota/Gilbert Sem Sandro)

Menurut dia, adiknya meninggal dunia pukul 03.00 WIB.

"Inalilahi wainalilahi rojiun, Cipto tadi pagi pukul 03.00 WIB meninggal dunia," kata Ristanto, Rabu, (19/7/2023).

Kata dia, Cipto akan langsung dimakamkan di Tegal, Jawa Tengah.

Diberitakan sebelumnya, Cipto sempat dirawat di RSUD Kota Tangerang pada Selasa 4 Juli 2023.

Dia kemudian dirujuk ke RSCM pada 11 Juli 2023. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Perawatan RSUD Kota Tangerang, Amir Ali mengungkapkan alasan Cipto dirujuk karena peralatan medis di RSCM lebih lengkap, dibandingkan RSUD Kota Tangerang.

"Kami rujuk ke RSCM, karena di RSCM punya peralatan yang lebih lengkap lagi dan perawatannya lebih efektif lagi di RSCM," kata Amir di RSUD Kota Tangerang, Selasa (11/7/2023).

Proses evakuasi Cipto melibatkan sejumlah petugas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang. Para petugas itu telah menyiapkan truk, kasur, tabung oksigen hingga troli dalam proses evakuasi Cipto.

Setelahnya, mereka saling bahu membahu membawa Cipto dari ruang perawatan menuju truk Damkar.

Baca juga: KEBIASAAN Cipto Pria Obesitas 200Kg, Hobi Bergadang, Porsi Makan Normal: Es Gak Pernah Ketinggalan

8 Dokter Spesialis

Cipto Raharjo dirujuk ke Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) Jakarta, Selasa (11/7/2023).

Pria berusia 45 tahun tersebut dirujuk lantaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang tidak memiliki dokter spesialis konsulen endokrin.

Padahal, selama sepekan menjalani perawatan intensif RSUD Kota Tangerang telah membentuk tim yang terdiri dari 8 dokter spesialis untuk menangani Cipto.

"Sebelumnya memang kami telah membentuk tim dokter yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, paru, gizi klinik, jantung, urologi, kulit, rehabilitasi medik dan dokter gigi spesialis penyakit mulut," ujar Kepala Humas RSUD Kota Tangerang, drg. Fika Khayan.

"Penanganan yang dilakukan kepada pasien adalah pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi, untuk menstabilkan keadaan umum pasien," imbuhnya.

Sebab, pasca mendapat perawatan intensif, Cipto Raharjo diketahui mengalami beberapa keluhan pada tubuhnya.

Mulai dari kesulitan untuk bernafas, hingga nyeri pada ke dua kaki yang membuatnya tidak dapat beraktivitas kembali seperti pada umumnya.

"Pasien dibawa dengan keluhan sesak nafas selama 1 minggu dan semakin memberat dalam 3 hari terakhir," kata dia.

"Lalu, terdapat juga nyeri pada bagian kaki kanan dan kiri yang membuat pasien tidak dapat berjalan sejak 2 minggu terakhir," sambungnya.

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, Cipto dirujuk dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang sekira pukul 15.00 WIB.

Baca juga: MIRIP Kisah Fajri, Pria Obesitas 200 Kg Dievakuasi dari Lantai 2, Pintu Dijebol : Terbaring 3 Tahun

Cipto Raharjo, pria obesitas dengan berat lebih dari 200 kilogram dievakuasi dari rumahnya di Tangerang
Cipto Raharjo, pria obesitas dengan berat lebih dari 200 kilogram dievakuasi dari rumahnya di Tangerang (Kolase Foto Tribun Jakarta)

Serupa dengan proses evakuasi pada almarhum Muhammad Fajri, pasien obesitas sebelumnya, persiapan merujuk pria berusia 45 tahun itu juga serupa.

Cipto dibawa menuju RSCM dengan menggunakan truk berwarna merah milik Pemadam Kebakaran Kota Tangerang.

Sebelum dinaikan ke dalam truk tersebut, Cipto dikeluarkan dari ruang perawatan dengan menggunakan hand pallet.

Hand pallet tersebut digunakan untuk memudahkan pemindahan Cipto dengan dibantu belasan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang.

Proses pemindahan Cipto mulai dari kamar perawatan hingga dinaikan ke truk tersebut berlangsung lebih dari 30 menit.

Dua unit ambulance dan sejumlah tenaga kesehatan turut serta mendampingi Cipto selama perjalanan menuju RSCM.

Pasalnya, Cipto masih harus menggunakan alat bantu oksigen untuk membantu sistem pernafasannya.

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Kota Tangerang, dr. Amir Ali menambahkan, dokter spesialis konsulen endokrin tersebut dibutuhkan Cipto untuk memaksimalkan penanganan.

"Pasien atas nama Cipto hari ini kami rujuk ke RSCM, karena penanganan terhadap bersangkutan membutuhkan dokter dan peralatan yang lebih lengkap lagi," tambah dr. Amir Ali.

"Dokter spesialis yang dibutuhkan dalam menangani pasien seperti, spesialis konsulen edokrin, terus spesialis gizi untuk penangangan obesitasnya itu bisa bersifat lebih efektif," tuturnya.

Lebih lanjut Amir memastikan, berat bedan Cipto Raharjo tersebut lebih dari 200 kilogram. Sementara itu, sejak menjalani perawatan insentif pada Selasa (4/7/2023) lalu, kondisi kesehatannya terus berangsur membaik.

Meskipun belum dapat melakukan aktivitas banyak, namun demikian sistem permafasan dalam tubuh Cipto disebut telah stabil.

"Alhamdulillah Cipto masih dalam keadaan stabil, karena sebelumnya sempat mengalami sesak nafas akibat berat yang berlebih pada tubuhnya," kata dr. Amir Ali.

(TribunJateng.com, Warta Kota, Kompas.com/Wasti Samaria)

Diolah dari artikel TribunJateng.com, Warta Kota, dan  Kompas.com

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
desainer grafisBantulkamar kosYogyakartaPurworejo
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved