Berita Viral
Viral Kasus Antraks di Gunung Kidul, Telan Korban Jiwa, Awalnya Gali Kuburan Sapi untuk Dikonsumsi
Kasus antraks yang melanda Gunung Kidul, Yogyakarta menelan korban jiwa. Semua dipicu aksi warga yang menggali sapi yang sudah dikubur lantaran mati.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNTRENDS.COM - Kasus antraks yang terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta viral.
Puluhan warga terpapar penyakit tersebut. Bahkan ada yang sampai meninggal.
Belakangan terkuak warga ternyata nekat menggali sapi yang sudah dikubur lantaran mati positif antraks dan memakan dagingnya.
Kasus virus antraks di Gunung Kidul saat ini tengah jadi sorotan.
Kasus virus antraks di Gunung Kidul bermula saat warga menggali kubur sapi yang positif antraks lalu memakan dagingnya.
Padahal sapi itu telah dikuburkan oleh Pemerintah Daerah.
Baca juga: ASTAGA! Sapi Berbobot 350 Kg Ngamuk hingga Tercebur Kali, Warga Nyerah Sampai Panggil Damkar: Tolong

Akibatnya, puluhan warga terpapar penyakit antraks.
Kabupaten Gunungkidul sendiri tengah digegerkan penyebaran antraks yang menjangkiti setidaknya 87 warga Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu.
Seorang warga pun terkonfirmasi meninggal dunia akibat antraks.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari menyebut pihaknya sudah menguburkan sapi yang mati terpapar anthrax atau antraks.
Ada tiga sapi yang positif terjangki antraks.
Satu sapi sudah dikuburkan, sementara dua lainnya belum.
Wibawanti mengaku pihaknya telah melakukan penguburan sesuai standar, termasuk menyiramkan formalin ke sapi yang mati terpapar antraks.
"Yang dikonsumsi ada tiga sapi. Sudah sakit mati, kemudian suruh kubur secara SOP. Sudah kita kuburkan, ada yang sama masyarakat digali," kata Wibawanti dikutip Kompas.com, Rabu (5/7/2023).
"Iya, digali kembali satu ( sapi). Kalau yang lainnya belum dikubur, sudah mati, tetap dikonsumsi," lanjutnya.
Baca juga: KACAU Pesta Pernikahan Diobrak-abrik Sapi Kelaparan, Rebut Makanan Tamu di Meja 2 Kali Datang

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul Retno Widyastuti menyatakan, berdasarkan penelusuran, terdapat enam sapi dan enam kambing di Padukuhan Jati, Semanu yang terkonfirmasi antraks sejak November 2022 lalu.
"Semuanya tidak ada wujudnya. Semuanya dikonsumsi. Kami memeriksa tanah lokasi penyembelihan dan ada spora antraksnya," kata Retno.
Dinas terkait menelusuri penyebaran antraks usai seorang warga Padukuhan Jati meninggal dunia di RS Sardjito, Yogyakarta dalam kondisi positif antraks.
Warga diduga terjangkit antraks setelah mengonsumsi daging ternak yang sakit.
Penyebaran antraks yang menggegerkan Gunungkidul pun telah menyita perhatian Kementerian Kesehatan RI.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut, berdasarkan data Kemenkes, terdapat tiga orang yang meninggal karena antraks di Kapanewon Semanu, Gunungkidul.
"Ada tiga yang dilaporkan, tapi masih akan dikonfirmasi ulang karena satu suspek dan dua dengan gejala antraks," kata Siti.
Kemenkes disebut akan melakukan penyelidikan epidemiologis terkait antraks di Gunungkidul. Pihaknya hendak mengusut dari mana virus antraks bisa menginfeksi ternak warga.
"Biasanya virus bisa menular ke sapi saat sapi itu makan rumput pada daerah yang tanahnya ada virus antraks. Karena virus antraks sangat kuat di dalam tanah, tidak gampang mati," kata Siti.
Kisah Lainnya - Viral di TikTok, Wisudawan UNS Naik Sapi ke Kampus, Bangga Lulus Predikat Cumlaude, Ini Kisahnya
Baru-baru ini viral video memperlihatkan aksi tak biasa seorang wisudawan Universitas Sebelas Maret (UNS) menunggangi sapi ke kampus.
Tak ada rasa malu, wisudawan itu justru tampak bangga menunggangi sapi ke kampusnya.
Apalagi dirinya baru saja dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude.
Sebelumnya, akun TikTok @anak_ragile_ibuk mengunggah videonya naik sapi ke kampus pada Minggu (28/5/2023) lalu.
Di video itu, tampak seorang wisudawan sedang merekam dirinya menunggangi sapi ke kampus lengkap dengan pakaian wisuda dan kacamata hitam.
“See u uns (sampai jumpa UNS),” tulis sang pengunggah.
Hingga Senin (29/5/2023), unggahan itu disukai lebih dari 126.300 orang dan mendapat ribuan komentar dari warganet.
Baca juga: Viral Siswi SMP Kenakan Baju Pengantin saat Wisuda, Awalnya Ragu & Malu, Beber Alasan, Berprestasi

Cerita sang wisudawan
Saat dikonfirmasi, wisudawan yang bernama Khairul Imam NS itu mengatakan, ia mempunyai ide menunggangi sapi saat wisuda sudah sejak dirinya diterima kuliah di program studi (prodi) D3 Budidaya Ternak.
“Sebenarnya saya dahulu 2018 kuliah di (prodi) PG PAUD (Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini) UNS, kemudian saya pindah ke (prodi) Budi Daya Ternak,” ucap Khairul kepada Kompas.com, Senin (29/5/2023).
Ia mengatakan alasan pindah prodi budidaya ternak karena menyukai dunia hewan, khususnya hewan ternak.
“Tahun 2019 saya ikut tes UMT (Ujian Masuk Tulis) di UNS dan mengambil prodi Budi Daya Ternak,” tuturnya.
“Itu (menunggangi sapi) salah satu wish list saya waktu diterima di UNS di prodi ini dan ingin wisuda dengan predikat cumlaude,” sambungnya.
Ia pun lulus dari perkuliahannya dengan tepat waktu dan dengan IPK 3,55, sehingga ia mendapatkan predikat cumlaude sesuai harapannya.
Baca juga: CANTIKNYA Anak Sus Rini Pengasuh Cipung, Sosok Mei saat Wisuda Viral, Mirip Yuki Kato? Lihat Fotonya

Cerita menungganggi sapi
Khairul mengatakan, awalnya ia meminta izin terlebih dahulu ke pihak kampus untuk membawa sapi seminggu sebelum hari wisudanya.
Diketahui, bahwa acara wisuda tersebut dilaksanakan pada Sabtu (27/5/2023).
“Akhirnya acc hari rabu (24/5/2023) walau ada noted bawanya ke kampus pas udah agak sepi, soalnya hewan, takut ada hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.
Sapi yang ditunggangi oleh Khairul adalah sapi milik temannya, sesama mahasiswa peternakan namun berbeda kampus.
Ia pun menunggangi sapi itu mulai sekitar pukul 14.00 WIB setelah sekiranya lingkungan kampus telah sepi setelah perayaan wisuda.
“Sapinya datang jam 2 siang, terus dipakai jalan,” ungkapnya.
Awalnya, sapi dibawa dengan menggunakan mobil pikap dari tempat temannya menuju ke kampus.
Ia kemudian menunggangi sapi itu dan berjalan di sekitar depan rektorat, kemudian ke depan kampus, dan terakhir menuju fakultasnya, yaitu Fakultas Pertanian.
Esoknya, pria yang beralamat di Juwiring, Klaten itu pun mengunggah videonya menunggangi sapi di sekitar kampus.
Ia tak menyangka jika videonya menjadi viral.
“Sempat terkejut karena kontennya ramai banget yang repost,” katanya.
Orang tuanya pun mengetahui aksinya itu dan bangga atas kelulusannya dengan predikat cumlaude.
Rencana Khoirul setelah wisuda
Khoirul menuturkan, ia berencana ingin lanjut studi ke jenjang berikutnya atau bekerja.
Saat ini, ia sibuk membuat konten untuk channel YouTube-nya.
“Saya juga punya channel youtube Merpati Kita TV dan mau bikin youtube baru ini yang mau bahas tentang peternakan, nama channelnya Ternak Konten,” tuturnya.
Ia berpesan kepada mahasiswa lain yang saat ini sedang berkuliah untuk menyelesaikannya dengan bersungguh-sungguh.
“Selesaikan kuliah kalian, buat orang tua kalian bangga, pasti setiap orang tua menunggu momen anaknya wisuda menjadi sarjana,” tutupnya.
(*/ Tribun Medan/ KompasTV)(Kompas.com)
Diolah dari artikel BangkaPos.com dan Kompas.com
Sumber: Bangka Pos
Jam Tangan Ahmad Sahroni Fantastis, Keluarga Bocah 14 Tahun Tak Niat Jual, Perasaan Campur Aduk |
![]() |
---|
Tertangkap Bawa AC, Wanita Lansia Penjarah Rumah Uya Kuya Bikin Haru saat Terungkap Kisah Hidupnya |
![]() |
---|
Identitas Driver Ojol Bareng Gibran Dipertanyakan, Publik Curiga Rekayasa, Bahrun Najah Klarifikasi |
![]() |
---|
Kronologi Remaja Dapat Richard Mille Ahmad Sahroni Rp11 M, Ibu Bingung Anak Pulang Bawa Barang Mewah |
![]() |
---|
Sosok Remaja yang Jarah Jam Rp 11 Miliar Ahmad Syahroni, Ternyata Masih Tetangga, Ortu Syok |
![]() |
---|