Kesehatan
Apa Benar Makan Daging Kambing Bisa Memicu Darah Tinggi? Jangan Salah Kaprah, Cek Faktanya
Cek fakta mengenai kabar makan daging kambing bisa memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi, jangan sampai salah kaprah.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Menu makanan yang banyak disajikan saat Idul Adha adalah olahan dari daging kambing.
Sudah menjadi tradisi jika konsumsi daging kambing meningkat saat perayaan Hari Raya Idul Adha.
Mitos yang beredar sejak dulu mengatakan jika daging kambing dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Hal tersebut membuat sebagian orang menghindarinya.
Lantas, benarkah makan daging kambing bisa memicu darah tinggi?
Baca juga: CARA Membuat Daging Kurban Idul Adha Empuk, Ternyata Lebih Mudah Pakai Metode 5-30-7, Simak Caranya!

Ternyata mitos-mitos kesehatan yang beredar tentang daging kambing belum tentu akurat secara medis.
Daging kambing bisa memicu darah tinggi, jika pengolahannya dengan cara yang salah.
Selebihnya, banyak manfaat bagi kesehatan jika seseorang mengonsumsinya secara hati-hati.
Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa daging kambing adalah pemicu tekanan darah tinggi.
Penelitian dalam PubMed Central juga mengatakan bahwa konsumsi daging kambing tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Namun, hal yang memicu munculnya tekanan darah tinggi adalah cara mengolah daging kambing tersebut, terutama pada pemakaian garamnya.
Banyaknya garam yang digunakan dalam pengolahan daging kambing itulah yang bisa memicu naiknya tekanan darah.
Dalam laman Kemenkes RI, disebutkan bahwa anggapan daging kambing bisa memicu hipertensi berasal dari sensasi hangat yang muncul setelah mengonsumsinya.
Daging kambing memberikan efek termogenetik yang tinggi karena butuh banyak energi untuk dicernanya.
Namun, hal tersebut sama sekali tidak berpengaruh pada tekanan darah manusia.

Adakah cara meringankan hipertensi atau darah tinggi?
Jika Anda mengonsumsi makanan yang bisa memicu hipertensi, cobalah meredam efek tersebut dengan mengonsumsi sayuran.
Anda bisa mengonsumsi sayuran seperti ketimun, lalapan, atau acar. Sebab, serat dalam sayuran bisa menyerap sebagian makanan yang kita konsumsi.
Namun sebaiknya makanan berserat tersebut kita konsumsi sebelum atau bersamaan dengan hidagan utama.
Jadi, sebelum mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam, Anda disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur terlebih dahulu.
Selain mengonsumsi makanan berserat, Anda juga bisa mengonsumsi makanan berprotein tinggi.
Asupan protein yang lebih tinggi dapat meningkatkan kadar asam amino dalam darah.
Beberapa asam amino memengaruhi proses metabolisme yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Makanan kaya magnesium, seperti bayam, kedelai, dan almond juga bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Sebab, magnesium membantu mengurangi penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah di tubuh lebih lancar.
Baca juga: Sapi Dewi Perssik yang Jadi Polemik dengan Pak RT Sudah Jadi Sate hingga Rendang, Depe : Masuk Perut
Di momen Lebaran Idul Adha, banyak orang akan disibukkan dengan aktivitas memasak daging.
Namun tahukah anda, untuk membuat daging kurban cepat empuk ternyata sangat mudah.
Ya, anda bisa menggunakan metode 5-30-7 untuk membuat daging kurban Lebaran Idul Adha cepat empuk.
Baca juga: KENAPA Kepala Pusing setelah Makan Daging? Bisa Jadi karena 5 Hal Ini, Tetap Waspada Pasca Idul Adha

Dijamin daging kurban akan mudah diolah untuk beberapa masakan.
Berikut cara membuat daging empuk dengan metode 5-30-7 :
1. Masukan air ke dalam panci yang akan digunakan untuk merebus daging dengan takaran hampir penuh. Kemudian, rebus air tersebut hingga mendidih.
2. Apabila air sudah mendidih, barulah masukan daging dan rebus selama lima menit saja.
3. Pastikan panci ditutup dengan rapat hingga tidak ada celah.
4. Setelah 5 menit, matikan kompor. Diamkan daging sapi di panci selama 30 menit.
5. Tahap selanjutnya, rebus kembali daging selama 7 menit setelah didiamkan 30 menit di dalam panci berisi air mendidih.

Disarankan, Kamu tidak terlalu sering membuka tutup panci selama proses memasak daging dengan metode 5-30-7 ini.
Pasalnya, dengan terlalu sering buka-tutup panci maka akan mengurangi hasil dari metode yang dilakukan.
Selain itu, agar hasil maksimal Kamu juga bisa menggunakan daging yang sudah terpotong rapi.
Nah apabila proses pengempukkan daging sudah selesai barulah daging sapi bisa diolah.
Baca juga: Tukang Daging Ini Viral, Usia 50 Penampilan Bak Rapunzel, Punya Rambut Sepanjang 1 Meter
DAGING Kurban Bisa Awet Disimpan 4 Bulan, Cukup Lakukan 5 Langkah Sederhana Ini: Jangan Dicuci!
Di momen ini, orang-orang juga akan mendapat daging kurban dalam porsi cukup banyak.
Seringkali, daging tersebut tak habis dalam sekali masak.
Daging kurban yang jumlahnya banyak, sebaiknya disimpan dengan benar.
Hal itu bertujuan agar daging masih layak digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Apakah daging kurban perlu dicuci sebelum disimpan?
Berikut Tribunnews.com rangkum dari Kompas.com dan ugm.ac.id, tips dan cara menyimpan daging kurban:
1. Jangan cuci daging
Mencuci daging sapi maupun kambing saat akan disimpan akan membuat daging rusak karena proses oksidasi.
Meski demikian, Anda bisa membersihkan daging terlebih dahulu dari kotoran.
Caranya, gunakan lap kering atau tisu dapur dan tekan ke seluruh bagian daging.
2. Potong kecil daging
Memotong daging menjadi lebih kecil akan membuat Anda lebih mudah mencairkannya saat dikeluarkan dari freezer.
3. Bagi gilingan/ potongan daging berdasarkan perkiraan kebutuhan sekali masak.
4. Kemas daging giling/ potongan yang telah dibagi tersebut dalam kantung plastik atau wadah tertutup rapat, lebih bagus lagi kalau divakum.

5. Simpan dalam Freezer
Sebuah box freezer dengan suhu sampai 71 derajat Celcius.
Sebuah box freezer dengan suhu sampai 71 derajat Celcius. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)
Pada temperatur dingin, mikroorganisme pembusuk tidak aktif, sehingga daging yang disimpan tidak mudah rusak.
Apabila cara pembekuan dan penyimpanannya benar, kerusakan warna, aroma, dan sari minyak akan lebih kecil.
Pembekuan pada temperature di bawah –10 derajat Celsius, sebagian besar kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba dan enzim akan berkurang.

Lama penyimpanan maksimum daging sapi yang dianjurkan, yakni sebagai berikut:
2 bulan pada temperatur -12 derajat Celsius
4 bulan pada temperatur –18 derajat Celsius
8 bulan pada temperatur -24 derajat Celsius
12 bulan pada temperatur -30 derajat Celsius
(*)
Artikel ini diolah dari Kompas.com