Berita Viral
DEMI Kaya, Ayah Nurut Inses dengan Anak & Bunuh 7 Bayi, Kini Guru Spiritual Meninggal, Berujung Bui
Ayah yang inses dengan anak kandung di Purwokerto ternyata menuruti perintah guru spiritualnya. Naas sang guru kini sudah meninggal dunia.
Editor: Monalisa
TRIBUNTRENDS.COM - Setelah diamankan polisi, ayah di Purwokerto yang inses dengan anak kandung akhirnya beri beberapa pengakuan.
Salah satunya, pria bernama Rudi ini mengaku tega inses dengan anak kandungnya lantaran ingin cepat kaya.
Rudi melakukan hal keji tersebut atas nasehat seorang guru spiritualnya.
Tak hanya inses dengan anak kandung, Rudi juga diminta membunuh tujuh bayi hasil hubungan terlarangnya tersebut.
Namun siapa sangka, kadung menuruti nasehat sang guru spiritual, bukannya kaya, Rudi justru dijebloskan ke penjara.
Baca juga: Sederet Pengakuan Ayah Inses dengan Anak, Ikuti Saran Guru Spiritual karena Ingin Kaya, Ancam Golok

Beberapa fakta tersebut terungkap dalam wawancara khusus by zoom yang dilakukan Febby Mahendra Putra selaku Direktur Pemberitaan TribunNetwork dengan Kapolres Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu.
Berikut petikan wawancaranya.
Pak Kapolresta tolong jelaskan bagaimana awal mula kasus ini terungkap?
Kasus ini begitu menghebohkan akhir-akhit ini.
Di tanggal 15 Juni 2023 menerima laporan warga saat membersihkan kebun di pinggir sungai di Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Jawa Tengah.
Saat membersihkan ditemukan semacam tulang yang awalnya dikira bukan tulang manusia. Setelah itu dibawa ke kedokteran forensik.
Hasil forensik menyebutkan, itu tulang bayi berumur 1 hari sampai 1 tahun.
Kemudian pada 21 Juni 2023 saat pemilik lahan masih membersihkan, ditemukan lagi 3 makam di satu lokasi yang sama.
Kami berpikir ini ada bentuk tindak pidana karena tulang-tulangnya sama.
Hasil penyelidikan atas bantuan masyarakat diamankan saudari E (perempuan) bahwa langsung memeriksa dan dia mengakui keempat tulang adalah anaknya hasil hubungan dengan ayah kandungnya.
Sabtu 23 Juni 2023 kami melakukan penangkapan terhadap Rudi ayah dari E dan mengakui telah memakamkan 7 kali atau 7 bayi dan kami langsung melakukan penggalian lagi.
Dari 3 yang digali lagi hanya menemukan satu pakaian. Barang buktinya seperti cangkul.
Kondisi kebun tempat ditemukannya bayi itu seperti apa Pak?

Jadi itu di pinggir sungai, di lokasi itu awalnya ada kolam dan mau digunakan maka diperbaiki. Malah ditemukan makam.
Karena ditemukan 4 makam, lalu kami anggap ada tindak pidana.
Ada informasi masyarakat ada bapak dan anak pernah mengandung tapi anaknya tidak ada.
Sudah sejak 2013 artinya tiap satu setengah tahun melahirkan dan apa yang membuat kasus ini tidak terungkap?
Tentunya kita belum ada laporan dari masyarakat akan hal itu, kemudian juga mendalami semua informasi dari E dan S ibu kandungnya.
Bahwa 2011 tersangka Rudi kerja di Klaten sebagai buruh bangunan dan bertemu dengan B.
Melalui B itu supaya melakukan hubungan dengan anaknya dan kalau melahirkan supaya dikubur.
Selama 7 kali berturut-turut. Nanti kalau sudah datangi kuburan anakmu maka akan ada yang mengantarkan uang.
Tetapi ini masih dalam pendalaman atau hanya karangan.
Dan B ini sudah almarhum. Kita akan dalami kebenarannya.
Apakah lingkungan keluarga dan tetangga memungkinkan tahu perbuatan tersangka?

Saya kira tahu karena dekat dengan pemukiman penduduk.
Tersangka ini punya istri kenapa tidak bereaksi?
Tersangka ini punya 3 orang istri, istri pertama dan kedua sudah cerai statusnya.
Dan istri ketiga tidak melapor karena diancam Rudi kalau ada yang tahu maka akan dibunuh sehingga saudari E dan S tidak melapor.
Sementara istrinya yaitu saudari S sudah tidak satu rumah lagi.
Apakah keluarga E dan R itu gelandangan?
Mereka bukan gelandangan tapi ada pekerjaan juga.
Selama pemeriksaan E bagaimana kejiwaannya?
Perlu koordinasi dengan kejiwaan sehingga saat periksa bagaimana sejauh ini tidak ada reaksi apa apa tapi belum menjawab ada depresi atau tidak.
Termasuk pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi lain.
Baca juga: SOSOK Rudi, Ayah Inses dengan Anak, Punya 3 Istri Tapi Pilih Tinggal Berdua dengan Anak di Gubuk
Apakah ada ancaman kekerasan pada E?
Ketika melakukan hubungan badan ini di bawah tekanan dan diancam akan dibunuh.
Ketika jawab pertanyaan apakah di melantur?
Ketika diperiksa masih menunjukkan normal dan jawabannya berkaitan dengan keterangan saksi saksi.
Tindakan selama 10 tahun ini apakah mempengaruhi lingkungan tempat tinggal dan polisi perlu tracking?
Polisi akan berkoordiansi dengan stakeholder apabila ada info seperi ini agar diinfo lebih lanjut.
Ada kesan lingkungan setempat cuek, benarkah Pak?
Akan kita teliti lebih lanjut, penting bagi keamanan dan ketentraman masyarakat.
Apakah pekerjaan Rudi itu dukun tradisional?
R ini sebagai buruh bangunan.

Pernahkah Bapak rasakan selama 23 tahun bertugas menemukan kasus unik?
Saya rasakan adalah tentu harus segera memproses sesuai yang ada.
Adakah hal aneh dalam menangani kasus ini?
Saya kira tidak, kita bekerja sesuai keterangan saksi yang kita dapatkan dan penangkapan tersangka dan penahanan.
Adakah kasus ini paling sulit selama Bapak bertugas?
Saya kira semua punya tingkat kesulitannya masing masing. Ada saksi juga dan menemukan tersangka dari tanggal 15 dan 21 Juni menemukan juga.
Sehingga 23 Juni bisa menangkap tersangka. Dalam waktu dekat segera kita limpahkah ke Kejaksaan.
Apa harapan imbauan untuk masyarakat Pak?
Kita ambil hikmah perlu peduli terhadap lingkungan.
Ada babinkamtibmas dan polisi RW tapi kalau tidak dibantu masyarakat sehingga tidak menjangkau itu.
Kita perlu informasi sehingga diolah dan ditindak mencegah gangguan gangguan. (jti)
Artikel ini diolah dari TribunJateng.com
Sumber: Tribun Jateng
Kronologi Ambruknya Gedung Majelis Taklim Bogor Tewaskan 3 Orang, Bangunan Bergetar Tiang Cor Hancur |
![]() |
---|
Isu PHK Massal di Gudang Garam, Video Perpisahan Karyawan Viral, Laba Anjlok 87 Persen |
![]() |
---|
Darah dan Amarah: Bocah SD di Koltim Tewas Digorok, Ayahnya Bersumpah Balas Dendam: Saya Cari Kau! |
![]() |
---|
Jejak Pertemuan RH dan Bocah 10 Tahun di Kolaka Timur: Rumput Jadi Penghubung, Parang Jadi Pemutus |
![]() |
---|
Rumah Jadi Abu, Nyawa Jadi Taruhan: Amarah Massa Usai Bocah 10 Tahun Dibunuh di Kolaka Timur |
![]() |
---|