Breaking News:

Berita Viral

'Tolong Anak Kita Dibawa Buaya Putih' Racauan Pilu Ibu, 2 Balitanya Tenggelam,1 Ketemu Tinggal Jasad

Seorang ibu di Surabaya pilu, dua balitanya tenggelam di Sungai Brantas. Kini salah satunya ditemukan dalam kondisi tinggal jasad saja.

Editor: Monalisa
YouTube TribunJatim
Sumiarti berkali-kali pingsan ingat 2 balitanya tenggelam di Sungai Brantas 

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang ibu di Surabaya pingsan berkali-kali lantaran dua balitanya tenggelam di Sungai Brantas, Minggu (25/6/2023).

Sumiarti tak henti-hentinya mengigau soal keberadaan dua balitanya, LF (2) dan SN (3).

Dalam kondisi setengah sadar, Sumiarti menyebut dua balitanya tersebut tengah dibawa buaya putih.

Ia pun meminta agar sang suami segera mencari dan menyelamatkan anak mereka.

Baca juga: DOKTER Nyerah, TKW Wiji Lestari Meninggal, Keluarga Diminta Siapkan Ini Agar Jenazah Tak Dikremasi

Salah satu anak Sumiarti sempat terekam CCTV sebelum tenggelam di sungai Brantas
Salah satu anak Sumiarti sempat terekam CCTV sebelum tenggelam di sungai Brantas (YouTube TribunJatim)

Namun sayang, takdir berkata lain.

Menjelang sore, Sumiarti harus menerima kenyataan salah satu anaknya ditemukan tinggal jasadnya saja.

LF, telah ditemukan tewas mengapung di dekat pintu air sungai di Gunungsari, sekitar pukul 16.20 WIB.

Jasad korban sekarang berada di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Korban rencananya akan dimakamkan pada Senin (26/6/2023).

Ibu asal Kedurus Pasar Lama ini ketika ditemui di rumahnya terlihat pingsan berkali-kali.

Ketika sadar, ibu berusia 40 tahun ini mengingau.

"Pak, tolong anak kita dibawa buaya putih," ucap Sumiarti dengan suara merintih.

Suamiarti berkali-kali pingsan dan mengingau soal 2 balitanya
Suamiarti berkali-kali pingsan dan mengingau soal 2 balitanya (TribunJatim/Tomy Hermawan)

Kondisi suami Sumiarti, Sutrisno, terlihat tidak jauh berbeda.

Kekalutan hatinya terlihat dari matanya yang merah.

Sesekali Sutrisno terlihat sibuk menelepon keluarganya di kampung memberi tahu soal kabar duka itu.

Pasangan suami istri ini masih enggan bercerita.

Informasi dari sejumlah tetangga, tragedi ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Siang itu, dua korban bermain di pinggir sungai bersama NS, sang kakak.

Sang kakak lalu meninggalkan adik-adiknya di lokasi untuk beli bakso di ujung gang.

Baca juga: INNALILLAHI Mahasiswi Undip Tewas di Gunung Lawu, Diduga Alami Hipotermia di Pos 4 Ikut Fun Hiking

Namun ketika kembali, dia tidak melihat adik-adiknya ada di lokasi sebelumnya.

Ia semula mengira adiknya sudah pulang ke rumah.

NS saat itu lantas pulang.

Namun, ternyata dugaannya salah.

NS dan Sumiarti, sang ibu lantas keliling kampung sembari memanggil nama kedua korban.

Ternyata tidak ada satupun tetangga yang mengetahui keberadaan dua korban itu.

Akhirnya, Sumiarti mendatangi rumah Nyoman, Ketua RT setempat untuk memeriksa CCTV.

"Di CCTV itu kelihatan jam 13.00 WIB lewat lapangan dekat sungai.

Terus sekitar setengah jam kemudian kakaknya lewat sendirian arah balik ke rumah," kata Ridho, warga sekitar.

Korban sempat terekam CCTV jalan-jalan sendirian tanpa kakak dan ibunya
Korban sempat terekam CCTV jalan-jalan sendirian tanpa kakak dan ibunya (YouTube TribunJatim)

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke polisi dan tim SAR Surabaya.

Sekitar pukul 16.20 WIB, LF ditemukan tewas mengambang di jarak 100 meter dari lokasi dua korban bermain.

Lokasi penemuannya mendekati pintu air sungai di Gunungsari.

Sementara itu, pencarian SN, balita yang tenggelam di Sungai Brantas wilayah Kedurus, Surabaya, dilanjutkan pada Senin (26/6/2023) pagi.

Sehari sebelumnya, Tim Search and Rescue (SAR) Gabungan melakukan pencarian selama delapan jam.

Penyisiran saat itu berhenti karena hari sudah terlalu gelap.

Pada pencarian yang dilakukan pada pukul 07.00 WIB, terlihat ada penambahan jumlah perahu karet.

Jika satu hari sebelumnya 5 unit, sekarang menjadi 7 unit.

Komandan Tim Basarnas Surabaya, Oktavino mengatakan, tim memperbanyak perahu karet karena radius pencarian korban diperluas.

Jika kemarin, fokus mencari korban di jarak 100 meter dari dugaan awal kecelakaan terjadi, kini bertambah menjadi 800 meter.

Baca juga: JAUH Kuliah ke Malang, Mahasiswa NTT Pulang Tinggal Jasad, Dilempar Paving & Dikeroyok Hingga Tewas

"Prediksi kami tubuh korban tersangkut di eceng gondok dekat pintu air Gunungsari," kata Oktavino.

Skenario pencarian dilakukan dengan tiga cara.

Regu satu bertugas menyibak eceng gondok dari atas perahu. Regu kedua berenang di air terbuka.

Sedangkan, regu ketiga menyelam di dasar sungai.

"Kendala kami jarak pandang di dalam sungai sangat gelap.

Makannya, untuk pencarian di dasar sungai, penyelam kami harus melakukan teknik meraba," ungkap Oktaviano.

Artikel ini diolah di TribunJatim.com

Tags:
Surabayabalitatenggelammeninggal
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved