Berita Viral
Demam & Memar, Siswi SMP Dianiaya Remaja Rambut Pirang, Pelaku Bebas & Aktif di IG, Ini Kata Polisi
Kondisi siswi SMP yang dianiaya remaja berambut pirang, pelaku masih berkeliaran, ini penjelasan polisi.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Nasib pilu seorang siswi di-bully dengan cara dihajar secara brutal oleh remaja lain.
Remaja berambut pirang tersebut tak henti memberikan bogem mentahnya ke siswi SMP.
Ibu korban pun luapkan curhatan sedih mengenai kondisi sang buah hati.
Pasalnya, gara-gara penganiayaan dari remaja pirang tersebut, korban sampai mengalami demam hingga memar-memar.
Peristiwa juga sampai membuat korban trauma karena menyembunyikannya selama sebulan.
Ya, video viral remaja pirang menganiaya siswi SMP yang beredar di linimasa ternyata merupakan kejadian bulan Mei 2023.
Remaja pirang berinisial S itu tega menghajar dan memukuli siswi SMP selama dua hari, yakni pada tanggal 13 dan 18 Mei 2023.
Baca juga: Perundungan 5 Siswa SMP di Cipanas, Disuruh Cium Kaki, Dipukul & Ditabrak Motor, 7 Pelaku Diamankan

Kejadian tersebut terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat.
Satu bulan berlalu, aksi penganiayaan remaja berusia 13 tahun itu baru viral di pertengahan Juni 2023.
Karenanya, pihak kepolisian pun segera bertindak dengan mengamankan terduga pelaku yakni remaja S.
Atas tindakan dari pihak kepolisian, Kasatreskrim Polresta Pontianak Kompol Tri Prasetyo mengurai fakta terbaru.
Termasuk soal nasib terduga pelaku S yang kini masih bebas.
Belakangan, media sosial dikejutkan dengan remaja pirang viral yang masih aktif membuat konten.
Sempat dikabarkan telah diamankan di kantor polisi, baru-baru ini S justru terlihat aktif mengunggah momennya di Instagram.
Terbaru, S juga mengurai curhatannya.
"Selalu capek sama semua masalah yang selalu dateng," tulis remaja pirang tersebut melalui akunnya dikutip TribunnewsBogor.com, Senin (19/6/2023).
Baca juga: BANDEL Siswa SMP di Bandung, Kembali Bully Teman Usai Dimediasi, Ancam Bunuh Pakai Obeng: Gue Tunggu

Alasan Pelaku Masih Bebas
Terkait terduga pelaku yang masih bebas hingga membuat konten, pihak kepolisian bersuara.
Dilansir dari Tribun Pontianak, Kompol Tri Prasetyo menyebut proses hukum atas kasus penganiayaan viral itu masih terus berjalan.
Saat ini penyidik tengah memeriksa sejumlah saksi.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi terkait kasus tersebut," ungkap Kompol Tri Prasetyo.
Sebelumnya, kasus tersebut sempat dimediasi oleh polisi, yakni dengan mempertemukan antara korban dan terduga pelaku.
Namun karena tak menemui titik temu, kini pihak PPA Satreskrim Polresta Pontianak yang menanganinya.
Telah memeriksa terduga pelaku, polisi mengungkap motifnya.
"Setelah saya tanyai adik-adik yang bermasalah ini, ada permasalahan sebelumnya sehingga terduga pelaku melakukan Bulying terhadap temannya, jadi motifnya bisa dibilang sakit hati," kata Kompol Tri Prasetyo.
Perihal pelaku yang hingga kini masih bebas, Kompol Tri Prasetyo pun mengungkap alasannya.
Ternyata saat ini, terduga pelaku masih diperlakukan sesuai undang-undang peradilan anak.
Yakni polisi akan melakukan diversi terlebih dahulu kepada terduga pelaku.
Untuk diketahui, diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara pidana anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.
Jika nantinya proses diversi tidak berhasil, maka kepolisian akan menindak terduga pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Baca juga: Gadis 13 Tahun Jadi Korban Bully, Disiksa Selama 4 Jam oleh 3 Pelaku, Benar-benar Kacau

Kondisi Korban Penganiayaan Memilukan
Sementara terduga pelaku masih ceria dan tertawa, kondisi korban penganiayaan justru memilukan.
Hal itu diungkap oleh ibunda korban, Heni.
Untuk diketahui, Heni lah yang melaporkan tindakan remaja pirang berinisial S itu ke Mapolresta Pontianak.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Pontianak, Heni miris menceritakan kondisi putrinya yang jadi korban penganiayaan
Heni mengaku ngeri melihat anaknya ditendang berkali-kali hingga kepalanya dihantam ke tanah.
Baru tahu kejadian tersebut, rasa penasaran Heni sebulan lalu terjawab.
Ternyata bulan Mei lalu Heni sempat heran kenapa anaknya mendadak demam dan memar.
"Saya itu baru tahu kalau anak saya dipukul setelah video itu viral, waktu itu anak saya demam sampai dua hari, pusing kepala katanya, memar banyak dikepala, sampai lehernya susah digerakkan," kata Heni.
Terkait peristiwa tersebut, Heni mengaku tidak tahu.
Sebab sebulan lalu anaknya menyembunyikan kasus tersebut kepadanya.
Anak Heni rupanya takut jika sang ibu khawatir.Alangkah terkejutnya Heni saat melihat video anaknya dihajar remaja pirang tersebut.
"Waktu itu dia (putrinya) bilang tidak ada apa-apa, sudahlah ibu tidak perlu ikut campur ini urusan anak - anak, jadi sekarang saya baru tau dari video yang ada bahwa anak saya itu dipukul," pungkas Heni.
(TribunBogor)
Diolah dari artikel di TribunnewsBogor.com
Sumber: Tribun Bogor
Jam Tangan Ahmad Sahroni Fantastis, Keluarga Bocah 14 Tahun Tak Niat Jual, Perasaan Campur Aduk |
![]() |
---|
Tertangkap Bawa AC, Wanita Lansia Penjarah Rumah Uya Kuya Bikin Haru saat Terungkap Kisah Hidupnya |
![]() |
---|
Identitas Driver Ojol Bareng Gibran Dipertanyakan, Publik Curiga Rekayasa, Bahrun Najah Klarifikasi |
![]() |
---|
Kronologi Remaja Dapat Richard Mille Ahmad Sahroni Rp11 M, Ibu Bingung Anak Pulang Bawa Barang Mewah |
![]() |
---|
Sosok Remaja yang Jarah Jam Rp 11 Miliar Ahmad Syahroni, Ternyata Masih Tetangga, Ortu Syok |
![]() |
---|