'Kemarin Ibu Masih Ngetawain Saya!' Murka Aurel Lihat Pembully Ameena Kini Nangis Minta Maaf: Takut?

TRIBUNTRENDS.COM - Habis sudah kesabaran Aurel Hermansyah saat melakukan video call dengan pembully Ameena, putrinya.

Bahkan wajah istri Atta Halilintar ini benar-benar tampak emosi melihat pembully anaknya kini menangis.

Momen tersebut sengaja dibagikan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah lewat kanal YouTube mereka AH pada Kamis (15/6/2023).

Emmy Rismauli L Tobing, istri polisi yang membully Ameena pun tampak menangis saat video call dengan Atta dan Aurel.

Baca juga: Gak Masuk Akal Atta Heran Motif Penghina Ameena, Pelaku Awalnya Ikut-ikutan, Aurel Skakmat: Takut?

Emmy Rismauli selaku pembully Ameena terlihat meminta maaf atas tindakannya yang sudah menghina Ameena.

Namun dalam video tersebut Aurel Hermansyah nampak emosi berbicara dengan pelaku pembully.

Aurel menanyakan apakah permintaan maaf Emmy Rismauli sungguh-sungguh atau hanya takut dibawa ke jalur hukum

"Ibu ini mau bener-bener minta maaf atau takut kita bawa ke jalur hukum?," kata Aurel Hermansyah, dikutip dari YouTube AH, Jumat (16/6/2023).

Emmy Rismauli kemudian mememinta maaf kepada Atta dan Aurel, namun Emmy Rismauli mengikutsertakan nama suaminya juga, padahal sang suami tidak bersalah.

Baca juga: TETAP PENJARAKAN? Reaksi Atta Halilintar setelah Penghina Ameena Ngemis Maaf, Suami Aurel: Efek Jera

"Saya dengan suami setulus hati meminta maaf," kata Emmy Rismauli.

"Kan suami ibu nggak salah, ngapain suaminya minta maaf," jawab Atta Halilintar.

Aurel kemudian mengungkapkan bahwa sang suamilah yang meminta maaf padahal tidak salah, sementara Emmy Rismauli tak pernah meminta maaf atas tindakannya.

"Saya di manapun, di televisi, saya bilang suami ibu itu orang baik loh, karena yang minta maaf beliau bukan ibu, ibu nggak pernah minta maaf sama saya," ujar Aurel.

Aurel tampak kehabisan kesabaran menghadapi perilaku Emmy Rismauli.

Dibeberkan Aurel bahwa beberapa hari kemarin Emmy Rismauli bahkan masih menghina dan meremehkan dirinya tanpa adanya rasa bersalah.