Berita Viral
'YA AMPUN' Gadis 15 Tahun Dirudapaksa 11 Pria, dari Guru, Polisi Hingga Kades, Kondisi Korban Pilu
Seorang gadis 15 tahun di Sulawesi Tengah dirudapaksa 11 pria, para pelaku mulai dari guru, oknum polisi hingga kepala desa.
Editor: Monalisa
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang gadis berusia 15 tahun di Sulawesi Tengah menjadi korban rudapaksa.
Parahnya gadis 15 tahun ini telah dilecehkan oleh total 11 orang pria.
Dari 11 pelaku, terungkap di antaranya adalah seorang guru, oknum polisi hingga kepala desa.
Kini kondisi korban begitu memilukan setelah dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Sopir Angkot di Cianjur Nekat Rudapaksa Siswi SMK, Terungkap Motifnya, Disekap di Kos 4 Hari

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Joko Wienartono mengungkap peristiwa itu ternyata sudah terjadi berulang sejak Mei 2022 hingga Januari 2023.
Mulai bulan Mei 2022 sampai dengan Januari 2023," kata Kombes Joko mengutip Kompas TV, Selasa (30/05/2023).
Ia menerangkan, jumlah persetubuhan terhadap anak remaja ini antara satu dengan pelaku lain berbeda.
Ada yang lebih dari 1 kali, 2 kali, 4 kali sampai 6 kali untuk masing-masing tersangka.
Baca juga: Kamu Tega! Murka Ganjar Pranowo, Pengasuh Ponpes Ngaku Cabuli 17 Santriwati: Korbanmu Anak-anak!
"Ini dari hasil keterangan mereka menyatakan hubungan badannya lebih dari sekali, ada yang 2, 4, 6 kali," tutur dia.
Sementara terkait waktu dan tempat kejadian pemerkosaan ini berbeda-beda untuk setiap pelakunya.
"Bahkan salah satu pelaku pernah melakukannya di dalam mobil mobilnya sudah kita sebagai barang bukti," urai dia.
Disampaikan Joko, 11 pelaku tersebut terdiri dari oknum polisi, guru, kepala desa, hingga wiraswasta.
Saat ini Polres Parigi Montong tengah memburu 5 tersangka lagi.

"Kelima orang ini identitasnya udah diketahui polisi untuk masing-masing identitas tersangka sudah kita kantongi tinggal kita melakukan penangkapan terhadap 5 orang ini," terang dia
Terungkapnya peristiwa berawal dari korban yang merasa sakit perut dan dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya.
Saat di rumah sakit tersebut korban menyampaikan kepada orang tuanya bahwa telah melakukan beberapa kali hubungan layaknya suami istri
"Dengan kejadian tersebut pihak keluarga dalam hal itu orang tua langsung melaporkan peristiwa ini kepada Polres Parigi Montong," tegas dia.
"Menanggapi laporan Polres pun menyelidiki kasus tersebut," sambung Joko.
'Direstui Nabi' Modus Pimpinan Ponpes di NTB, Rudapaksa Santriwati, Korban Lapor Tak Kuat Melayani
Seorang pemimpin Pondok Pesantren di Lombok Timur tega rudapaksa sejumlah santriwati.
Bukannya mendidik, LM (40) pemimpin Pondok Pesantren di Kecamatan Sikur, Lombok Timur, NTB justru merusak masa depan sejumlah santriwati.
Dengan iming-iming bisa membuat korban masuk surga, LM memperdaya beberapa santriwati.
Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, AKP Hilmi Manosson Prayogo menjelaskan LM telah ditetapkan sebaga
i tersangka dan ditahan di sel Mapolres Lombok Timur.
Baca juga: DIJANJIKAN Berkah Keturunan, 14 Santriwati Dicabuli Pengasuh Ponpes, Dinikahi Siri tapi Tanpa Saksi

"Modus tersangka ini meyakinkan korban anak, bahwa hubungan mereka telah direstui oleh nabi kemudian korban termakan bujuk rayu tersangka sehingga terjadilah pemerkosaan tersebut," terang Hilmi pada Kompas.com, Sabtu (6/5/2023).
Sejak 2022 Menurut Hilmi, pemerkosaan tersebut diduga dialami oleh sejumlah santriwati.
Namun sementara baru dua santriwati yang melaporkan peristiwa itu ke polisi.
"Sementara sudah ada dua orang yang melaporkan LM, dan kami juga membuka ruang bagi korban lainnya untuk seger melapor dan berani mengungkap kasus ini.
Kami dari kepolisian sangat membutuhkan informasi dan kesaksian dari para korban agar kita bisa membuat terang benderang perkara ini," tekannya.
Salah satu pelapor adalah NN (17).
Baca juga: KAGET, Ibu Santri di Tasikmalaya Pasrah Kena Denda Rp37 Juta karena Anak Kabur dari Pondok Pesantren
Berdasarkan keterangan NN, pemerkosaan yang dilakukan LM terjadi sejak tahun 2022 hingga Maret 2023.
Kasus tersebut terungkap karena korban NN merasa tertekan dan sudah tidak sanggup melayani tersangka.
NN memutuskan untuk menceritakan pada orangtuanya.
Tak terima, orangtua NN melaporkan LM pada aparat kepolisian.
Korban trauma Sementara itu para korban masih dalam penanganan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana ( P3AKB) Lombok Timur.
Kondisi mereka masih tertekan dan trauma sehingga membutuhkan penanganan serius dengan pendampingan psikolog anak.

Kepala Dinas DP3AKB Lombok Timur, H Ahmat mengatakan bahwa saat ini pihaknya tetap berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lombok Timur dan Dinas Sosial.
"Kasus ini memang tengah kita tangani dan kami berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelamatkan psikis korban anak anak kita ini, agar mereka tidak semakin trauma, sementara ini mereka dibawah pengawasan kami," katanya.
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com dan Kompas.com
Sumber: Tribunnews.com
Jam Tangan Ahmad Sahroni Fantastis, Keluarga Bocah 14 Tahun Tak Niat Jual, Perasaan Campur Aduk |
![]() |
---|
Tertangkap Bawa AC, Wanita Lansia Penjarah Rumah Uya Kuya Bikin Haru saat Terungkap Kisah Hidupnya |
![]() |
---|
Identitas Driver Ojol Bareng Gibran Dipertanyakan, Publik Curiga Rekayasa, Bahrun Najah Klarifikasi |
![]() |
---|
Kronologi Remaja Dapat Richard Mille Ahmad Sahroni Rp11 M, Ibu Bingung Anak Pulang Bawa Barang Mewah |
![]() |
---|
Sosok Remaja yang Jarah Jam Rp 11 Miliar Ahmad Syahroni, Ternyata Masih Tetangga, Ortu Syok |
![]() |
---|