Breaking News:

Berita Viral

'Baru Mau Buka Mulut' Penyebab Kades di Jember Meninggal saat Nyanyi dengan Biduan: Tiba-tiba Ambruk

Inilah penyebab Kades di Jember tiba-tiba ambruk lalu meninggal dunia saat nyanyi dengan biduan.

TribunMedan.com
Kades di Jember meninggal dunia saat menyanyi di acara audisi dangdutan. 

TRIBUNTRENDS.COM - Terkuak penyakit yang diderita Kepala Desa di Jember, Jawa Timur yang tiba-tiba ambruk lalu meninggal saat menyanyi di acara audisi dangdutan.

Sebelumnya, viral video memperlihatkan detik-detik Kades di Jember tiba-tiba terjatuh dan meninggal dunia saat bernyanyi dengan biduan di atas panggung.

Kades itu rupanya menggelar acara tersebut untuk menyambut kepulangan warganya yang lolos audisi dangdut di Jakarta.

Baca juga: INNALILLAHI! Kades di Jember Ambruk saat Nyanyi Bareng Biduan, Nyawa Tak Tertolong, Derita Sakit Ini

Kisah naas yang dialami oleh seorang Kepala Desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur meninggal dunia saat menyanyi di acara audisi dangdutan.
Kisah naas yang dialami oleh seorang Kepala Desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur meninggal dunia saat menyanyi di acara audisi dangdutan. (Instagram)
Sementara, sosok Kades tersebut bernama Mulyono, merupakan Kades Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Ia meninggal dunia setelah tiba-tiba ambruk saat bernyanyi bersama seorang biduan di atas panggung pada Minggu (21/5/2023).

Dalam video itu, Mulyono tampak tengah bernyanyi bersama seorang biduan, namun beberapa detik kemudian Kades ini langsung terjatuh hingga meninggal dunia.

Mengutip dari Kompas.com, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ambulu AKP Suhartanto membenarkan adanya peristiwa meninggalnya kepala desa tersebut.

Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Minggu malam.

"Itu kejadiannya Minggu malam,” kata dia kepada Kompas.com via telepon, Senin (22/5/2023).

Diceritakan saat itu, Mulyono sedang mengikuti kegiatan penyambutan salah satu warga desanya yang ikut audisi penyanyi dangdut di salah satu stasiun televisi.

Meski warganya tersebut telah tereliminasi dari kontes itu dan pulang ke Jember, kedatangannya tetap disambut.

Ini untuk membesarkan hati dan memberikan semangat kepadanya. Dalam kegiatan tersebut, Mulyono turut bernyanyi.

"Pak Kades turut ikut kegiatan itu, yakni juga turut bernyanyi dengan biduan yang mengisi kegiatan," kata Suhartanto.

Baca juga: Sosok Asep, Kades Bertato di Purwakarta, Rogoh Kocek Pribadi Bagikan Beras ke Warga, Menikah 13 Kali

Kades di Jember meninggal dunia.
Kades di Jember meninggal dunia. (TribunMedan.com)

“Kemungkinan pak Kades capek, ketika diminta menyanyi, beliau langsung drop dan meninggal dunia pagi ini,” tutur dia.

Kades tersebut juga sempat dilarikan ke Klinik Harapan Ambulu. Namun ternyata fasilitas kesehatan tidak sanggup menangani.

Penyebab Kades Meninggal Dunia

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ambulu Edy Purnomo mengungkapkan, kades pingsan saat mau menyanyi saat menghadiri acara tasyakuran yang berada di Perumahan Bumi Ambulu Permai.

"Penyambut warga yang lolos audisi nyanyi dangdut di MNC TV, atau apa. Lalu disambut dengan nyanyi-nyanyi.

Tetapi masih mau nyanyi sama biduannya tiba-tiba ambruk," ujarnya saat dihubungi Tribun Jatim Network, Senin (22/5/2023)

Kades tersebut juga sempat dilarikan ke Klinik Harapan Ambulu.

Namun ternyata fasilitas kesehatan tidak sanggup menangani.

"Kemudian langsung dibawa di rumah sakit Kaliwates. Dari situ sampai sekarang tidak sadarkan diri," imbuh Edy.

Pemeriksaan sementara, kata Edy, Pak Kades penyakit darah tingginya kambuh.

"Baru mau membuka mulut, tiba-tiba ambruk dan tidak ada napasnya." pungkasnya.

Sosok Asep, Kades Bertato di Purwakarta, Rogoh Kocek Pribadi Bagikan Beras ke Warga, Menikah 13 Kali

Viral sosok kepala desa (kades) bernama Asep Suhendar yang memiliki banyak tato di tubuhnya.

Penampilan terkesan garang, Agus Suhendar nyatanya sosok yang baik hati.

Bahkan ia rutin membantu warga tak mampu menggunakan kocek pribadinya.

Kades di Purwakarta ini kerap memanggul dan antarkan sendiri beras bantuannya ke rumah warga.

Bukan dari dana desa, beras yang disumbangkan itu berasal dari kantong pribadinya.

Momen Asep Suhendar bagi-bagi beras terekam dalam salah satu video di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.

"Mau mengantarkan beras, ke emak," ucap Asep Suhendar dikutip TribunStyle.com, Sabtu, (13/5/2023).

Baca juga: VIRAL Tak Mau Nyalon Lagi, Kades di Malang Didemo Puluhan Warga, Tak Pernah Ambil Gaji Tak Perlu

Asep Suhendar, kades di Purwakarta yang suka bantu warga
Asep Suhendar, kades di Purwakarta yang suka bantu warga (YouTube Dedi Mulyadi)

Dalam video yang beredar, pria yang memiliki postur tubuh tinggi besar ini sekilas tak terlihat seperti seorang kepala desa.

Sebab, dalam video itu ia menggunakan kaus oblong tanpa lengan dengan bawahan jeans model sobek.

Tak ketinggalan, topi yang dipakai dengan cara dibalik dan aksesoris kalung dan gelang yang meramaikan tangannya.

Meski ia bertato, tidak lantas membuat dirinya bersikap dan berlagak seperti preman jahat yang tidak mempunyai hati nurani.

Sebaliknya, ia memiliki hati yang baik dan lembut.

Dia kerap membantu warganya dengan memberikan sekarung beras yang dibawanya sendiri.

Asep rutin membagikan beras kepada warga.

"Paling seminggu tiga kali.

Tidak ada, cuma ini mah pribadi," ujar Asep.

Baca juga: SOSOK Siswadi Kades Viral Berambut Mohawk, Jangan Salah Ternyata Lulusan S2 dan Merdu Baca Alquran

Asep Suhendar, kades bertato di Purwakarta yang suka bantu warga
Asep Suhendar, kades bertato di Purwakarta yang suka bantu warga (YouTube Dedi Mulyadi)

Aksi membagi-bagi beras yang dilakukan oleh Asep ternyata bukan merupakan program yang digalakkannya dengan menggunakan dana dari desa.

Ia memberikan satu karung beras ke masyarakat miskin desa menggunakan dana yang diambil dari kantong pribadinya.

Tak hanya itu, meskipun memiliki penampilan yang sangar dan bahkan potongan rambut yang tidak seperti orang pada umumnya, kades tersebut mengaku ia adalah laki-laki yang diganderungi banyak perempuan.

Terbukti, Asep mengaku telah 13 kali menikah dengan perempuan yang berbeda.

"Tapi saya laku, kawin 13 kali," ujar Asep yang dilanjut dengan menyebutkan satu persatu istrinya.

Lalu apakah ada aturan terkait kades yang memiliki tato?

Mengutip Kompas.com, Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Eko Prasetyanto Purnomo Putro mengatakan, tidak ada aturan penampilan dalam syarat pendaftaran sebagai kepala desa.

Ia menyatakan, syarat calon kepala desa hanyalah minimal berusia 25 tahun, bersedia dicalonkan atau mencalonkan diri, minimal pendidikan terakhir setingkat SLTP atau SMP, serta patuh pada UUD dan Pancasila.

Aturan tersebut sesuai dengan pasal 33 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

"Belum ada aturan eksplisit terkait penampilan," ujar Eko.

Ia menjelaskan, penampilan seorang calon kepala desa seharusnya bisa dilihat Panitia Pemilihan Kepala Desa pada saat pendaftaran.

Baca juga: Merasa Bersalah Istri Blak-blakan Sudah 3 Kali Zina dengan Pak Kades, Suami: Dia Sering Nangis

Panitia Pemilihan Kepala Desa ini terdiri dari tim bentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan perwakilan dari pemerintah kota/kabupaten terkait.

Namun ia menambahkan, tidak ada alasan bagi panitia untuk menolak pendaftaran diri seorang calon kepala desa yang bertato.

"Sebenarnya, ini hanya etika," ungkapnya lagi.

Selain itu wargalah yang memiliki hak mencalonkan seseorang menjadi kepala desa.

Artinya, jika ada orang bertato yang mencalonkan diri atau diusulkan warganya untuk maju ke pemilihan kepala desa, pihak panitia tidak bisa mengeluarkan penolakan.

Ia juga menyebut penduduk desa yang berhak memilih kepala desa, sesuai Pasal 34.

Jadi, warga bisa saja memilih kepala desa yang memiliki tato.

Eko menambahkan, pemerintah daerah yang nanti akan menilai jika ada kepala desa bertato.

"Saat ini, (aturan calon kepala desa bertato) perlu menjadi masukan kita (di Kemendagri)," ungkapnya.

Namun menurut Eko, aturan penampilan bagi calon kepala desa sulit untuk dibuat.

Ia beralasan, tato bisa memiliki makna bagi suatu budaya, misalnya di Indonesia daerah timur.

Akibatnya, syarat pencalonan kepala desa hanya bisa diatur secara umum.

(Tribun Sumsel/TribunStyle)

Diolah dari artikel TribunSumsel.com dan TribunStyle.com

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
Kepala DesaJembermeninggalberita viral hari ini
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved