KRONOLOGI Kecelakaan di Batu, Truk Bermuatan Sapi Rem Blong Lalu Tabrak 5 Kendaraan, 2 Orang Tewas
Begini kronologi kecelakaan yang terjadi di Jalan Raja Weksi atau Klemuk, Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNTRENDS.COM - Detik-detik kecelakaan terjadi di Jalan Raja Weksi atau Klemuk, Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur, kecelakaan tersebut menewaskan 2 orang.
Kecelakaan yang terjadi pada Selasa (16/5/2023) sekitar pukul 16.30 WIB itu melibatkan sebuah truk bermuatan sapi dan lima kendaraan.
Saat kejadian, truk tersebut menabrak satu mobil dan empat sepeda motor.
Salah satu saksi, Basuki (55) mengungkapkan, truk melaju di jalanan menurun dengan kecepatan tinggi.
Diduga truk jenis Mitsubishi dengan nomor polisi AG 9915 VI itu mengalami rem blong.
Baca juga: KRONOLOGI Kecelakaan di Solo, Pengemudi Mercy Tabrak 3 Mobil, Masih Umur 16 Tahun, Sempat Kabur

"Kencang banget, saya sudah sempat mengarahkan untuk berbelok kiri ke jalur penyelamatan, tetapi mungkin sopirnya tidak ngeh (paham) sehingga tetap melaju dan menabrak beberapa kendaraan di depannya serta gapura," kata Basuki pada Selasa (16/5/2023).
Awalnya, truk menabrak mobil Toyota Avanza bernomor polisi N 1075 JO yang sedang berjalan di depannya.
Kemudian, truk dalam posisi agak ke kanan juga menabrak satu unit sepeda motor yang melaju berlawanan arah di depannya.
Akibatnya pengemudi sepeda motor Honda Supra X 125 bernama Kuswantoro (46) meninggal dunia.
Truk yang masih melaju menabrak gapura dan tiga sepeda motor lainnya yang berada di depannya.
Kondisi truk terlihat rusak parah terutama bagian depan.
"Kebanyakan sepeda motor arah ke atas, yang parah rusak berat tiga sepeda motor, itu sampai ada yang patah tulang," kata dia.
Menurutnya, setidaknya ada tujuh orang korban dalam tabrakan itu.
Dua di antaranya meninggal dunia. "Truknya itu ada 1 sopir posisi kejepit, ada 1 kernet juga.
Jadi total sepeda motor 4 unit, terus ada 7 korban, dari jumlah itu 2 meninggal dunia.
Korban dibawa ke RS Bhayangkara Hasta Brata," katanya.
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin membenarkan adanya tabrakan beruntun yang mengakibatkan dua korban jiwa.
Dia mengatakan, bahwa kendaraan berat sebenarnya tidak boleh melintas di jalur tersebut.
"Memang dugaannya (truk) rem blong, tapi selanjutnya kami masih mendalami hal itu.
Dan roda enam sebenarnya tidak boleh melintas, sudah dilengkapi rambu-rambu dan portal.
Kemudian jalur penyelamatan bagi kendaraan yang rem blong sudah tersedia beserta relawan," katanya.
Begini Cara Menyembuhkan Trauma Kecelakaan
Trauma akibat kecelakaan membuat seseorang mengalami depresi.
Bayangan mengerikan dari kejadian yang dialami, sulit disembuhkan, dan butuh waktu lama untuk pulih.
Selain, penyembuhan luka, korban kecelakaan perlu memulihkan kondisi psikologis.
Korban kecelakaan biasanya akan mengalami kecemasan, berhalusinasi, dan gangguan mental yang menggangu. Aktivitas sehari-hari akhirnya terganggu dan dapat mengalami stress.
Baca juga: MUATAN Boks Ayam Terlempar ke Pejalan Kaki, Kecelakaan Maut di Yogyakarta Tewaskan 1 Orang
Proses memulihkan kondisi psikologis akibat trauma.
Korban harus bangkit, tidak menyalahkan diri sendiri dan orang lain terus-menerus. Ada korban 1-2 minggu pulih, dan sampai berbulan-bulan," kata Psikolog RS UNS Rahmah Saniatuzzulfa, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurut dia, fase penyembuhan trauma itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu untuk menghapus ingatan terhadap kejadian dan terapi yang memaparkan kejadian.
Korban kecelakaan, perlu didampingi orang-orang terdekat selama masa pemulihan.
Saat itu, korban menjalani karantina untuk mampu menghapus ingatan terhadap peristiwa kecelakaan yang terjadi.
Trauma kecelakaan itu akan sembuh jika di dalam dirinya ada semangat untuk pulih, yang ditunjukkan perubahan perilaku.
"Terapisnya dari anggota keluarga sendiri. Korban harus dijauhkan dari pikiran-pikiran negatif, ketakutan dan putus asa. Perilakunya sehari-hari dipantau, jangan dibiarkan jika dia melamun sendiri.
Bisa diajak curhat, dihibur biar tertawa lepas, untuk menutupinya perasaan traumatis," ucap Zulfa.
Aktivitas sehari-hari yang dapat mempercepat waktu pemulihan contohnya, menonton film, dan mendengarkan musik.
"Biarkan ingatan memori kelam kejadian itu hilang sendiri.
Aktivitas sehari-hari, sementara dijauhkan dari kendaraan.
Baik sebagai pengemudi atau penumpang. Itu bisa mengembalikan ingatan korban," katanya.
Founder & Training Director Jakarta Defensive (JDDC) Driving and Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, seseorang yang pernah mengalami trauma karena kecelakaan tidak disarankan untuk berkendara atau mengemudi sampai kondisi psikologis pulih kembali.
"Takut untuk memulai dari nol lagi itu lebih berbahaya.
Mental si korban laka itu biasanya depresi selama waktu tertentu.
Kalau dia tertekan kondisinya tambah drop, jangan sampai.
Saat bepergian seperlunya, dan biarkan adaptasi dengan kendaraan," kata Jusri.
Diolah dari artikel Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Titik Balik Kesejahteraan Guru Honorer, Anggaran Rp19,2 Triliun Disiapkan Pemerintah di RAPBN 2026 |
![]() |
---|
Intip Kekompakan Hearts2Hearts Nyanyi Bahasa Indonesia di Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day |
![]() |
---|
Sistem Seleksi CPNS dan PPPK Akan Dirombak Total, Banyak Kejutan Baru! |
![]() |
---|
Sindiran Pedas Terselubung: Ahmad Sahroni Ditawari Hidup Tanpa Pajak, Polisi Datang dalam 10 Menit |
![]() |
---|
Turnamen Voli Soedirman Cup 2025 di Pacitan Berakhir Ricuh, Penonton Bakar Properti, Penyebabnya Ini |
![]() |
---|