Breaking News:

Berita Viral

MELEDAK Warga Syok Lumpur Menyembur di Mempawah, Berawal dari Buat Sumur Bor 'Guncangan Kayak Gempa'

Semburan lumpur muncul di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amaliyah di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (8/5/2023).

istimewa
Tangkapan layar semburan lumpur di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amaliyah di Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jongkat, Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (8/5/2023). 

TRIBUNTRENDS.COM - Warga dikejutkan dengan munculnya semburan lumpur di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amaliyah di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Senin (8/5/2023).

Insiden ini iketahui berawal dari pembuatan sumur bor di belakang ruang laboratorium pondok.

Warga yang mengetahui insiden tersebut sempat mendengar ledakan dan merasakan guncangan bak gempa bumi.

Baca juga: Seorang Remaja Tewas di Sungai Kecil, Diduga Tenggelam di Lumpur, Tanpa Cek Korban Langsung Terjun

Semburan lumpur muncul di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (8/5/2023).

Peristiwa itu terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amaliyah, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jungkat, Mempawah.

Pengasuh Ponpes Nurul Amaliyah Mualim Waheed mengatakan, kemunculan semburan lumpur bermula dari pembuatan sumur bor di belakang ruang laboratorium pondok.

Pembuatan sumur bor ini dimaksudkan untuk kebutuhan air bersih santri dan santriwati.

“Setelah dilakukan pengeboran sumur, tepatnya di kedalaman 40 meter, terjadi ledakan disertai percikan api, kemudian terjadi semburan lumpur dan pasir,” ujarnya, Senin.

Salah satu santri, Amin (14), menuturkan, siang itu dirinya bersama santri lain tengah istirahat. Tiba-tiba, Amin dan santri lainnya merasakan getaran.

"Pas tadi nyembur itu sempat juga terasa guncangan, kayak gempa," ucapnya, dikutip dari Tribun Pontianak.

Setelah mengetahui ada semburan lumpur, Amin dan teman-temannya bergegas ke laboratorium untuk membantu mengeluarkan berbagai barang agar tidak rusak terkena semburan lumpur.

Semburan lumpur disertai ledakan dan percikan api terjadi di Pondok Pesantren Nurul Amaliyah, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (8/5/2023). Peristiwa semburan yang merusak dinding dan atap salah satu bangunan pondok pesantren tersebut sempat direkam warga dan menjadi viral di sejumlah media sosial dan Whatsapp group.
Semburan lumpur disertai ledakan dan percikan api terjadi di Pondok Pesantren Nurul Amaliyah, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (8/5/2023). Peristiwa semburan yang merusak dinding dan atap salah satu bangunan pondok pesantren tersebut sempat direkam warga dan menjadi viral di sejumlah media sosial dan Whatsapp group. (dok Warga)

Terdapat lubang besar

Pascakejadian, muncul lubang besar dengan kedalaman 2 meter dan diameter sekitar 5 meter di lokasi semburan.

Mualim Waheed menjelaskan, akibat semburan lumpur ini, terdapat kerusakan di salah satu bangunan.

Baca juga: Buat Konten Ibu Mandi Lumpur, Sultan Akhyar Minta Maaf, Janji Stop Live, Nenek Akui Tak Dipaksa

“Akibat dari semburan itu terjadi kerusakan pada bagian dinding dan kaki atap di salah satu bangunan di ponpes,” ungkapnya.

Ia menerangkan, usai munculnya semburan lumpur, pembuatan sumur dihentikan sementara.

“Langkah yang kami ambil yakni terutama untuk keselamatan masyarakat setempat. Di mana kami mengimbau agar masyarakat untuk tidak berada di sekitar lokasi, guna mengantisipasi adanya semburan susulan,” tuturnya.

Dia memastikan bahwa peristiwa semburan lumpur ini tidak menyebabkan adanya korban jiwa.

Penjelasan BPBD

Tangkapan layar semburan lumpur di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amaliyah di Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jongkat, Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (8/5/2023).
Tangkapan layar semburan lumpur di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amaliyah di Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jongkat, Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (8/5/2023). (istimewa)

Sementara itu, Ketua Satgas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Daniel mengungkapkan, Tim Reaksi Cepat BPBD Kalbar sudah ke lokasi untuk melakukan assesmen.

Daniel menambahkan, ini merupakan kejadian kedua munculnya semburan lumpur panas di daerah tersebut.

Oleh karena itu, BPBD Kalbar telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengetahui apakah daerah itu ada potensi gas alam.

“Kita juga sudah memberikan arahan kepada pihak ponpes, apabila semburan ini muncul lagi dalam intensitas yang lama, penghuni pondok dapat diungsikan ke tempat yang aman,” jelasnya.

Seorang Remaja Tewas di Sungai Kecil, Diduga Tenggelam di Lumpur, 'Tanpa Cek Korban Langsung Terjun'

Diduga akibat ketidaktahuan, remaja berstatus pelajar ini tewas di Sungai Kecil, Bintan.

Remaja tersebut diduga tenggelam di dalam lumpur.

Saksi menduga, pelajar tersebut tak mengecek kondisi sungai dan langsung terjun.

FD (16) seorang pelajar di Desa Sebong Lagoi, Kemcamatan Telok Sebong, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) ditemukan tewas tenggelam di dalam lumpur.

Diduga, pelajar tersebut tidak bisa berenang dan kaget karena saat terjun ke sungai, korban malah mendapati lumpur yang cukup tebal, hingga akhirnya menenggelamkan korban.

Kasat Polairud Polres Bintan, Iptu Sarianto membenarkan atas pristiwa tersebut dan mengaku saat ini jenazah sudah berhasil dievakuasi oleh Tim SAR, yang terdiri personel Polairud Polres Bintan dan Basarnas Tanjungpinang.

Baca juga: PANIK! Rayyanza Hampir Tenggelam di Kolam Renang saat Digendong Sus Rini, Lala: Dia Enggak Tahu

Ilustrasi orang tenggelam
Ilustrasi orang tenggelam (Tribunnews.com)

"Jenazah sudah diserahkan kekeluarga korban," kata Sarianto kepada Kompas.com melalui telepon, Rabu (22/3/2023).

Dari hasil pemeriksaan, Surianto mengatakan, kejadian ini berawal saat korban bersama dua rekannya AT dan FB hendak pergi berenang ke laut.

Namun setibanya di laut, mereka mendapati air laut sedang surut, sehingga mereka memutuskan untuk bergeser ke Sungai Kecil yang ada di Desa Sebong Lagoi.

"Parahnya, tanpa mengecek lagi, korban langsung terjun ke Sungai Kecil, dan setelah terjun korban malah tak muncul ke permukaan," terang Surianto.

Melihat korban tidak kunjung timbul ke permukaan, FB kemudian berinisiatif untuk menyelamatkan FD

"Namun tidak lama berada di Sungai, FB malah melambaikan tangan kepada AT untuk meminta tolong, dan akhirnya AT turun ke sungai dan menyelamatkan FB," jelas Surianto.

Usai menyelamatkan FB, kemudian AT kembali turun ke sungai untuk menolong FD. Tidak saja FB, AT juga mengaku menyerah dan memutuskan untuk naik ke darat.

Baca juga: TANGAN Berhasil Digapai Warga, Bocah Tenggelam yang Selamat Kini Masih Kritis, Temannya Masih Dicari

Ilustrasi orang tenggelam.
Ilustrasi orang tenggelam. (Grafis Tribun Timur/Lily)

"Setibanya di darat, AT dan FB langsung mencari warga sekitar untuk meminta pertolongan, namun nyawa FD tak tertolong lagi, saat berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan masyarakat, FD sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi," terang Surianto.

Lebih jauh Surianto mengatakan, dasar Sungai Kecil memiliki lumpur yang tebal. Sehingga saat tenggelam di dalam lumpur, kita tidak akan bisa menggerakan badan.

"Jadi, korban itu tenggelam di lumpur, dan karena tidak bisa berenang, sehingga korban tewas lemas dan akhirnya meninggal dunia," papar Surianto.

"Atas kejadian ini, pihak desa akan memasang spanduk larangan tidak boleh berenang di wilayah Sungai Kecil, karena terdapat lumpur yang sangat tebal," tambah Surianto mengakhiri. (*)

Diolah dari artikel Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniMempawahlumpur
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved