Berita Viral
Dokter Wayan Muncul, Alasan Obati Pasien yang Tak Bawa Uang: Tanya Keluhannya Apa, Bukan Duit Berapa
Muncul ke publik, dokter Wayan beber alasan tetap obati pasien meski tak bawa uang untuk bayar.
Editor: ninda iswara
"Aku dulu seminggu nebus obat flek Rp 60.000, sama dia (dr Wayan) itu enggak kontan Pak. Dikasih obat, nanti kalau punya duit bayar," kata pasien dokter Wayan, Warsih, dilansir dari Youtube Bang Brew TV.
Pulang dengan membawa obat, Warsih pun membayarnya dengan cara dicicil.
"Ngutang, bayarnya dicicil dan enggak pernah ditagih," tambahnya.
Warsih pun mengaku sudah berobat ke dokter Wayan sejak tahun 1997, dan saat itu ia menderita penyakit flek paru-paru.
Warga sekitar Desa Karanganyar, Kabupaten Karawang rata-rata memang berobat ke dr Wayan.
"Orang sekitar ini kalau berobat ke dokter Wayan, kalau malam jam 1 jam 2 dibangunin, pasti bangun," tuturnya.
Baca juga: MESKI Penuh Sampah, Warga Tetap Berobat ke Dokter Wayan, Tak Peduli Tempat Kumuh: di Sini Manjur

Bang Brew yang memiliki nama lengkap Irfan Jayani itu pun kini sudah bertemu langsung dengan dokter Wayan.
Di akun Youtube ALE Coward, ia menceritakan pertemuannya dengan dr Wayan.
Bahkan ia memperlihatkan fotonya bersama dokter Wayan itu.
Ia mengungkap suasana harus saat bertemu dengan sosok baik hati tersebut.
Terlihat di foto itu, ia sedang berjabat tangan dengan dokter Wayan.
Tampak dr Wayan mengenakan baju hitam, namun bagian wajahnya ditutup.
Ia lalu memperdengarkan suara dr Wayan saat bertemu dengannya.
Pada video yang diputar Irfan, terdengar dokter Wayan dalam kondisi yang sehat bahkan tertawa.
Dokter Wayan pun memberikan pesan kepada Bang Brew soal peliharaannya.
Sumber: Tribun Bogor
Kronologi Ambruknya Gedung Majelis Taklim Bogor Tewaskan 3 Orang, Bangunan Bergetar Tiang Cor Hancur |
![]() |
---|
Isu PHK Massal di Gudang Garam, Video Perpisahan Karyawan Viral, Laba Anjlok 87 Persen |
![]() |
---|
Darah dan Amarah: Bocah SD di Koltim Tewas Digorok, Ayahnya Bersumpah Balas Dendam: Saya Cari Kau! |
![]() |
---|
Jejak Pertemuan RH dan Bocah 10 Tahun di Kolaka Timur: Rumput Jadi Penghubung, Parang Jadi Pemutus |
![]() |
---|
Rumah Jadi Abu, Nyawa Jadi Taruhan: Amarah Massa Usai Bocah 10 Tahun Dibunuh di Kolaka Timur |
![]() |
---|