Breaking News:

Arti Istilah Viral

Apa Arti Bukber, Istilah Viral di TikTok? Kata Populer Kerap Dipakai Warganet Saat Bulan Ramadhan

Inilah arti istilah viral bukber, kata tersebut kerap digunakan wagranet di berbagai medsos seperti TikTok hingga Instagram

TribunTrends.com/Freepik
Arti istilah viral bukber 

TRIBUNTRENDS.COM - Saat ini, banyak kosa kata baru dan viral di media sosial, seperti satu kata ini, bukber.

Kata ini viral dan sering dipakai warganet di berbagai media sosial, seperti TikTok, Instagram hingga Twitter.

Lantas apa arti istilah viral kata bukber ini?

Bukber alias buka bersama jadi agenda banyak orang saat bulan puasa.

Mereka bakal bertemu keluarga, teman lama, atau kerabat kerja untuk menikmati hidangan bersama saat azan magrib berkumandang.
Buka puasa bersama seolah sudah menjadi tradisi sebagian besar orang Indonesia.

Rasanya tak lengkap melewati hari-hari di bulan Ramadan, terutama saat akhir pekan, tanpa mengadakan atau menghadiri acara bukber.

Acara ini juga bisa menjadi ajang reuni atau temu kangen dengan keluarga, teman, atau kerabat yang sudah lama tidak berjumpa. Poin plusnya, suasana bakal terasa lebih hangat karena bisa berbincang sambil berbuka puasa.

Lantas apa arti kata bukber sebenarnya?

Simak ulasan TribunJatim.com yang dilansir dari berbagai sumber.

Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati mengungkapkan bahwa tradisi bukber di Indonesia merupakan wujud pertemuan antara budaya ketimuran dengan ajaran Islam. Seperti diketahui, dalam Islam ada hadis yang berbunyi:

"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga."

Menurut Devie, ajaran Islam ini kemudian bertemu dengan budaya ketimuran yang kolektif dimana orang Indonesia memang senang kumpul-kumpul dari dulu, bahkan sebelum Islam masuk ke Indonesia.

"Terlepas dari adanya bulan suci Ramadan atau tidak, kita melihat masyarakat kita ketika sudah berdiskusi panjang di media sosial, lalu 'yuk ketemuan yuk'. Itu menunjukkan ciri dari masyarakat komunal," kata Devie.

Sementara itu pandangan Islam mengenai tradisi bukber juga pernah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadis berikut:

Baca juga: Lahir Hari Jumat Bulan Ramadhan, Badak Putih di Taman Safari Bogor Diberi Nama Ramadani Jumat Agung

Ilustrasi buka bersama
Ilustrasi buka bersama (Freepik)

"Para sahabat Nabi Muhammad SAW bertanya, 'Mengapa makan tidak kenyang?' Kemudian, Nabi balik bertanya, 'Apa kalian makan sendiri?' Para sahabat menjawab, 'iya',". Kemudian Rasulullah SAW menjawab lagi, "Makanlah kalian bersama-sama dan bacalah basmalah, maka Allah akan memberikan berkah kepada kalian semua," (HR Abu Dawud).

Rasulullah SAW diketahui memiliki kebiasaan tidak pernah makan sendirian.

Beliau menyebutkan bahwa sebaik-baiknya makan adalah ketika makan dengan banyak tangan. Hal ini berarti beliau menganjurkan makan bersama.

Tentu saja bukber yang dianjurkan dalam Islam adalah yang berisi hal-hal positif seperti tidak membicarakan keburukan orang lain, sebagai ajang pamer dan sombong, atau menjadi alasan meninggalkan salat magrib.

Ada banyak pilihan tempat makan untuk bukber.

Pastikan memilih tempat makan yang halal dan memiliki fasilitas musala atau area salat agar memudahkan muslim salat magrib.

Mengenai menunya, kamu bisa pilih sesuai selera.

Lantas, faktor apa saja yang membuat anak muda begitu antusias dengan tradisi makan bersama di bulan Ramadan 2023?

Yuk, simak jawabannya!

1. Tradisi Sekali Setahun

Banyak anak muda tak ingin melewatkan bukber. Pasalnya, tradisi ini hanya dilakukan setahun sekali.

Karena itu, tradisi bukber perlu dimaknai sebaik-baiknya.

Hal itu diungkapkan oleh koresponden UNM.com bernama Jane yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Negeri Makassar.

"Ini momen yang sudah lama ditunggu jadi perlu diperhatikan karena tidak setiap bulan bisa adakan bukber," kata Jane.

2. Ingin Menjalin Silaturahmi

Sebagian orang meyakini jika silaturahmi mendatangkan rezeki.

Entrepreneur sekaligus public speaker, Chandra Putra Negara juga berpendapat jika silaturahmi mendatangkan banyak hal positif.

"Hubungan silaturahmi itu sesuatu yang mendatangkan rezeki. Dari kita membangun silaturahmi tentunya kita akan mendengarkan informasi, membangun hubungan pertemanan, saling berbagi hal positif," kata Chandra Putra Negara.

Baca juga: Apa Arti Imsak, Istilah Viral di TikTok? Kata Populer Kerap Dipakai Warganet Saat Bulan Ramadhan

Ilustrasi buka bersama
Ilustrasi buka bersama (Kompasiana)

3. Menghilangkan Stres

Aktivitas sosial di bulan Ramadan ternyata memiliki dampak positif bagi kesehatan mental.

Pendapat itu disampaikan oleh eks Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama.

"Hubungan sosial dalam Ramadan dapat memberi dampak positif kesehatan mental, termasuk pada masa pandemi Covid-19. Punya efek positif memperbaiki mood serta membantu menangani stres, kegelisahan dan depresi,” kata Tjandra Yoga Aditama.

4. Bentuk Eksistensi Diri

Bukber biasanya menjadi ajang untuk meningkatkan eksistensi diri.

Pasalnya, anak muda cenderung tak ingin ketinggalan tren yang sedang ramai. Paw Research Center mendukung pendapat tersebut.

"Anak muda kerap melakukan sebuah aktivitas demi menunjang eksistensi diri yang tidak jarang ikut-ikutan atau adopting hal yang sedang tren dan akhirnya menjadi budaya," bunyi penelitian dari Paw Research Center.

5. Keinginan Berinteraksi Secara Langsung

Sebagian masyarakat percaya bahwa bertatap muka secara langsung dapat meningkatkan kualitas hubungan.

Karena itu, anak muda lebih suka berkumpul dan bercengkerama secara fisik.

Pandangan itu didukung oleh peneliti Linda E. Weinberger, Ph.D dari Psychology Today.

"Meskipun kita hidup di era komunikasi multi-mode (misalnya, e-mail, Facetime, panggilan telepon, media sosial, teks), tidak ada pengganti untuk kehadiran fisik dan waktu yang lama untuk dihabiskan bersama. Kesempatan untuk terlibat dalam percakapan yang tidak dibatasi waktu mendorong komunikasi yang lebih dalam," kata Linda E. Weinberger, Ph.D.

Asal usul kata ngabuburit

Secara umum, ngabuburit adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk menunggu waktu berbuka puasa.

Kata ngabuburit sejatinya berasal dari bahasa Sunda.

Menurut Kamus Bahasa Sunda terbitan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), ngabuburit berasal dari kata ngalantung ngadagoan burit.

Artinya, bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.

Burit sebagai kata dasar dari kalimat tersebut memiliki arti sore hari.

Rentang waktunya yakni antara usai shalat ashar hingga matahari terbenam.

Morfologi Sunda lain menyebutkan jika ngabuburit berasal dari kata ngabeubeurang (menunggu siang hari), ngabebetah (nyaman) dan ngadeudeket (dekat).

Mulanya, ngabuburit merupakan tradisi orang Sunda yang gemar berkumpul pada sore hari.

Baca juga: Apa Arti Ngabeubeurang, Istilah Viral di TikTok? Kata Populer Kerap Dipakai Saat Puasa Ramadhan

Tradisi tersebut tidak ada hubungannya dengan bulan Ramadan dan bisa dilakukan setiap hari.

Namun, lama kelamaan, istilah ngabuburit cenderung identik dengan bulan Ramadan.

Istilah ini juga telah tercatat dalam KBBI yang artinya adalah menunggu waktu azan magrib menjelang buka puasa di bulan Ramadan.

Dalam bahasa Minang, istilah ngabuburit dikenal dengan malengah puaso.

Artinya yakni melakukan kegiatan untuk mengalihkan rasa lapar dan haus saat ber puasa hingga menjelang berbuka. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Arti Kata Bukber, Tradisi Makan Bersama di Bulan Ramadan, Digandrungi Anak Muda dan Datangkan Berkah

Tags:
arti istilah viralbukberTikTokRamadhan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved