Berita Viral
'Jangan Sampai Nyesel' Perhimpunan Dokter Soroti Efek Pengobatan Ida Dayak: Jangan Korbankan Pasien!
Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) soroti pengobatan Ida Dayak. Wanti-wanti bahayanya ke pasien.
Editor: Monalisa
TRIBUNTRENDS.COM - Hebohnya pengobatan alternatif Ida Dayak membuat perhimpunan dokter spesialis angkat bicara.
Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Indonesia ( PABOI ) turut menyoroti pengobatan Ida Dayak yang tengah viral di sosial media.
PABOI bahkan mewanti-wanti agar Ida Dayak tidak mengorbankan pasien dengan teknik pengobatannya tersebut.
Selain itu, PABOI juga mengatakan jika keamanan dan dampak lanjutan dari pengobatan Ida Dayak perlu dikaji secara ilmiah.
Baca juga: Kesaksian Artis Idap Stroke Pakai Kursi Roda, Disebut Sembuh Diobati Ida Dayak, Ini Fakta Sebenarnya

“Saya sampaikan ilmu terus berkembang, tidak ada satupun ilmu yang bisa mengklaim ilmunya yang paling bagus.
Selain itu, penyakit juga selalu ada penyakit baru,” kata Ketua Dewan Pakar PABOI periode 2022-2025 Ferdiansyah dalam Talkshow “Tanggapan Pengobatan Ortopedi Non-Medis” yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, melansir dari ANTARA.
Menanggapi antusiasme warga yang besar terhadap pengobatan non-medis Ida Dayak, Ferdiansyah menuturkan dalam sebuah pengobatan alternatif, pemantauan (monitoring) terhadap tata laksana pengobatan harus diketahui secara jelas dan terstruktur.
Terutama apabila terkait dengan masalah tulang, yang pada terapinya juga harus memperhatikan bagian lain seperti saraf, otot bahkan pembuluh darah yang melekat pada tulang.
“Kalau kita melakukan manipulasi dengan cara yang tidak benar, maka justru memperberat terutama yang kita takutkan adalah pembuluh darah dan syaraf,” ujar Ketua Kolegium Ortopedi dan Traumatologi periode 2019-2022 itu.
Baca juga: Apa Masuk Akal? Dokter Patahkan Kesaktian Ida Dayak Sembuhkan Tulang Bengkok, Terkuak Ini Triknya
Menurut dia, apabila pasien mengalami permasalahan hanya pada bagian tulang, maka potensi peluang untuk sembuh lebih besar walaupun belum tentu posisi tulang bisa kembali seperti semula atau menjalankan fungsinya.
Akan tetapi jika bagian tulang yang bermasalah turut mengenai pembuluh darah, dampak terburuk yang terjadi pasien yakni harus diamputasi.
Sebaliknya, jika mengenai saraf akan timbul kelumpuhan karena saraf yang berpeluang tertekan, rusak atau putus.
Ferdiansyah menambahkan bahwa monitoring dan pengkajian terapi dalam bentuk metode baru bisa membantu masyarakat terhindar dari perasaan menyesal karena sudah mengikuti terapi tersebut apabila di kemudian hari hasilnya tidak sesuai dengan harapannya atau lebih buruk.
“Jangan sampai pasien itu menyesal karena banyak pasien yang rentan, yaitu orang yang sudah putus asa penyakitnya, tidak bisa disembuhkan dengan cara standar yang ada.
Jangan sampai mengorbankan pasien.
Sumber: Surya
Aktivitas Ahmad Husein Usai Damai dengan Sudewo Bupati Pati: Beli Motor, Karaoke hingga Mabuk |
![]() |
---|
Potret Rumah Bocah Raya yang Viral Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Buat Prihatin! |
![]() |
---|
Tragedi di Pesantren! Santri Tewas dengan Al-Quran di Pelukan, Sempat Ucap Takbir & Lari ke Musala |
![]() |
---|
Koordinator Demo Pati Pilih Motor Usai Damai dengan Sudewo, Tinggalkan Orasi untuk Kendaraan Baru |
![]() |
---|
Merah Putih: One For All Sepi Penonton, Hanya 3 Orang Hadir di Satu Bioskop, Slot Tayang Menyusut |
![]() |
---|