Berita Viral
Toko Pakaian Bayi Kebakaran, 43 Petugas Damkar Purworejo dan Kebumen Dikerahkan 'Ada Percikan Api'
Toko pakaian dan perlengkapan bayi di Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ludes terbakar pada Rabu (22/3/2023).
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Pemadam kebakaran Purworejo dan Kebumen harus bekerja keras memadamkan api yang melalap toko pakaian dan perlengkapan bayi di Purworejo.
Peristiwa ini diketahui terjadi tepatnya di Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Rabu (22/3/2023).
Akibat dari insiden itu, toko pakaian dan perlengkapan bayi ludes terbakar.
Toko pakaian dan perlengkapan bayi di Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ludes terbakar pada Rabu (22/3/2023).
Sebanyak 43 petugas pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi kejadian untuk memadamkan api yang membakar toko di Jalan P. Diponegoro No. 138 Kutoarjo ini.
"Total ada 43 orang, karena kebakaran cukup besar.
Ada 25 personel Damkar Purworejo dan sebagiannya yakni 17 orang dari Damkar Kebumen," kata Kepala Satpol PP Damkar Kabupaten Purworejo, Haryono usai pemadaman, Rabu.
Baca juga: MINDER Tak Secantik Dulu, Korban Kebakaran Ini Haru Pacar Tetap Setia, 6 Tahun Diobati & Dirawat

Selain itu, delapan mobil pemadam kebakaran dan empat mobil suplai air dari Purworejo dan Kebumen juga turut dikerahkan.
"Untuk unit, kita kerahkan lima unit truk Randis Damkar Purworejo, tiga unit truk Randis Damkar Kebumen, tiga unit suplai BPBD dan satu unit suplai DINLH," kata Haryono.
Haryono menyampaikan, kebakaran itu diketahui oleh seorang tukang becak yang sedang mangkal di depan toko.
Sekitar pukul 05.00 WIB tukang becak itu melihat ada percikan api dari dalam toko.
"Bapak Karyo (tukang becak) sedang mangkal di depan toko, tiba-tiba ada percikan api dan api langsung membesar," kata Haryono.
Penyebab kebakaran sampai saat ini masih belum diketahui.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pemilik toko bernama Melani diperkirakan rugi hingga ratusan juta rupiah akibat kebakaran itu.
Satu Jam Sebelum Masih Telponan, Eman Pilu 4 Keluarga Meninggal Sekaligus di Kebakaran Depo Plumpang
Eman Sulaeman (67) harus kehilangan empat anggota keluarga sekaligus dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat 3 Maret 2023.
Empat keluarga Eman yang meninggal terdiri dari sang anak, Muhammad Suheri Irawan (33), cucu laki-laki Rafasaya (4), seorang besan, dan keponakanya.
Eman tak pernah terpikir bakal kehilangan mereka sekaligus, pasalnya ia sempat berkomunikasi melalui telepon sekitar satu jam sebelum kejadian.
Lalu sekitar pukul 20.00 mendadak di televisi diberitakan Depo Pertamina Plumpang yang lokasinya berada di dekat rumah anaknya kebakaran.
Mendengar berita tersebut Eman langsung syok.

Ia berkali-kali mencoba telepon Muhammad Suheri Irawan, namun tak ada jawaban.
Baca juga: Sosok Sutrisno, Driver Taksi yang Rumahnya Utuh Dikepung Api Depo Plumpang, Bangunan Sekitar Hangus
"Jam 19.00 WIB masih teleponan. Tiba-tiba sekira jam 20.00 WIB lihat siaran di TV kebakaran besar, saya coba telpon sudah enggak bisa," kata Eman di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023).
Perasaan khawatir, sedih, dan kalut seketika merundung keluarga besar Eman yang tinggal di Kampung Margabakti, Kertamaya, Bogor Selatan saat melihat pemberitaan berbagai media massa.
Berulang kali mereka mencoba menghubungi sang anak tapi tidak kunjung mendapatkan kabar.
Pada Sabtu (4/3/2023) sekira pukul 01.00 WIB menantu Sulaeman memberikan kabar duka.
Anak, cucu, besan dan keponakan Eman meninggal dunia dalam kebakaran dahsyat tersebut.
"Istrinya (Suheri) selamat, tapi anak saya, cucu, besan, dan keponakan meninggal,"
"Tidak bisa menyelamatkan diri saat terjadi ledakan katanya. Anak saya memang sudah lama tinggal di sana," ujarnya.

Setelah mendapat kabar dukacita, sejak Sabtu (4/3/2023) pagi Eman dan keluarga besarnya di Bogor Selatan lalu berupaya mencari informasi di mana keempat jenazah berada.
Mereka lalu mendatangi RS Polri Kramat Jati karena mendapat informasi seluruh jenazah korban kebakaran dibawa ke Instalasi Forensik untuk diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI).
"Dari kemarin sudah datang masih foto dan diambil sampel DNA dari rongga mulut. Tapi katanya anak saya (Suheri) enggak ada di sini. Kalau cucu, besan, dan keponakan ada," tuturnya.
Baca juga: Tuhan Turunkan Hujan! Teriak Warga, Api Berkobar di Depo Pertamina Plumpang, Rumah Ikut Terbakar
Eman pun semakin kalut karena hingga kini belum mendapat informasi keberadaan jenazah Suheri.
Sementara pihak keluarga sudah tidak tahu lagi harus mencari kemana.
Eman mengatakan pihak keluarga sudah berupaya menerima kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang selamat sebagai musibah, tanpa memikirkan proses hukum.
"Kemarin sempat tenang karena dibilang jenazah anak saya ada di sini (RS Polri Kramat Jati). Tapi ternyata pas dicek lagi ternyata salah nama, jadi sampai sekarang belum tahu," lanjut Eman.
Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara yang dilanda kebakaran, Minggu (5/3/2023).
Tim Inafis Mabes Polri dan Polda Metro Jaya, serta Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dilibatkan dalam olah TKP hari ini.
"Di TKP ini ada beberapa gabungan yang pertama dari Labfor, Inafis, puslabfor, Pusinafis. Inafis ada dua, dari Mabes, ada juga dari Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan.
Baca juga: Pulang Depo Pertamina Meledak Firasat Buruk Gilang Angkat Telepon, Sampai Rumah Langit Sudah Merah
Trunoyudo menjelaskan, olah TKP digelar untuk menyelidiki sumber api dan memastikan penyebab kebakaran di Depo Pertamina Plumpang ini.

"Tujuan utamanya untuk mencoba melihat, mencari titik api sumber utama, sehingga bisa mengetahui apa penyebab (kebakaran)," ujar dia.
"Dan kemudian nantinya akan dibuat suatu sketsa tempat kejadian perkara (TKP)," tambahnya.
Hingga Sabtu (4/3/2023) malam, Posko Koramil Koja 01 mencatat jumlah korban meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sebanyak 19 orang.
"Jadi, korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17, lalu jenazah yang ditemukan hari ini (dua orang), jumlahnya 19," ujar Penanggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno kepada wartawan di lokasi seperti dilansir Tribunnews.com.
Warno menjelaskan, dua jenazah terakhir berhasil ditemukan berkat bantuan anjing pelacak K9, namun dia tidak merinci secara pasti terkait lokasi ditemukannya dua jenazah tersebut.
"Dari Brimob K-9 dia bawa lima anjing pelacak, maka ditemukanlah jenazah itu. Kurang lebih (ditemukan tadi) siang menjelang sore," terang dia.
Ia mengungkapkan, diduga masih ada 3 korban lainnya yang masih tertimbun reruntuhan. Proses pencarian pun terus dilakukan.
"Yang hilang masih tiga orang. TNI tetap mencari, malam ini juga," ujar Warno. (Tribun Jakarta,Kompas.com)
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribun Jakarta dengan judul 'Kisah Pilu Eman Kehilangan 4 Anggota Keluarga, Teleponan Satu Jam Sebelum Kebakaran Depo Pertamina' dan Kompas.com dengan judul "Kebakaran Toko Pakaian di Purworejo, 43 Petugas Damkar Dikerahkan
Sumber: Kompas.com
Drama Akad Nikah di Pinrang: Wajah Dibuka, 'Pengantin Cantik' Berubah Jadi Pria Berjenggot |
![]() |
---|
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|