Bak Puber Kedua, Aktor 80 Tahun Tega Telantarkan Anak Istri Demi Pacari Artis Muda, Gaya Jadi Cetar!

Kala itu pabrik minyak semuanya buatan tangtan, dengan menggunakan hanya satu mesin.

Jadi karyawannya sangat diperas oleh tenaganya, mereka sangat bekerja keras namun hanya mendapatkan gaji yang kecil.

Namun Tran Thanh tak merasa tertekan atau malas.

Sebaliknya ia sangat bekerja keras dan tak mempermasalahkan usaha itu.

Ia bahkan membantu rekan-rekannya membersihkan dan mengumpulkan bahan yang tumpah.

Hal tersebut sontak membuat sang bos senang dan sangat mencintainya.

Melihat kerja keras Tran Thanh membuatnya dipromosikan oleh sang pemilik untuk mendapatkan harga asli dari bahan baku minya tersebut.

Karena itu, bahan yang dibelinya juga lebih baik dan lebih murah.

Sang pemilik akhirnya menugaskan Tran Thanh untuk mengelola pengadaan bahan baku di negara Kamboja- pasar pasokan bahan baku utama pabrik.

Dibawah managemen Tran Thanh, bisnis pabrik berkembang dengan pesat.

Bahkan pabrik mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya.

Akhirnya Tran Thanh memutuskan untuk melengkapi mesin modern dan merekrut pekerja dan membuka lebih banyak agen penjualan ke provinsi.

Kala itu Tran Thanh memiliki modal yang banyak sehingga ia memiliki niat untuk menikah dan membangun rumah.

Sang pemilik akhirnya membantunya untuk memberikan modal untuk Tran Thanh memiliki bisnis sendiri.

Bahkan sang pemilik juga meminjamkan modal dan mempercayakan kontraktor untuk menyediakan semua bahan produksi untuk pabrik.