Siapa Istri Koh Dennis Lim? Sosok Yunda Faisyah Ikut Viral, Kisah Taaruf dengan Suami Jadi Sorotan

Sang istri awalnya merasa tidak ingin mendapatkan perhatian banyak orang karena dekat dengan Dennis Lim, tetapi setelah melihat kualitas keilmuan lelaki Tionghoa itu, akhirnya minta petunjuk Allah dan berakhir dengan pernikahan.

Baca juga: SIAPA Erma? Karyawati PT Sai Apparel Industries Curhat Lembur Tak Dibayar, Berani Protes ke Atasan

"Tapi pada saat itu diantara banyaknya yang datang, beliau (Dennis) yang berani menemui bapak aku," ungkap Yunda.

Yunda mengaku awalnya pernikahannya dijodohkan oleh teman akrab Dennis Lim.

"Kita taaruf, awalnya dijodohin ada teman kadarnya dakwahnya dia yang satu kantor sama aku di kirim di cabang Medan," jelas Yunda.

"Jadi dia lah yang ngejodohin, awal pertemuan pertama itu saat rapat Darut Tauhid di Bandung karena dia (Yunda) mewakili cabang Medan," ungkap Dennis Lim.

Menikah pun bukan karena dilandasi oleh perasaan cinta karena paras, tetapi mau hidup bersama dengan tujuan sama yaitu saling memperbaiki diri untuk Allah.

Seiring perjalanan waktu, mereka menjadi saling mencintai dengan alasan mempunyai tujuan yang sama yaitu beribadah mencari ridho Allah.

Koh Dennis Lim menjelaskan pula perkenalan keduanya karena bimbingan dari para guru.

"Proses perkenalan kami di bimbing oleh guru-guru jadi gak ada interaksi berduaan, gak ada perasaan yang boleh timbul lebih menjaga," jelas Koh Dennis.

"Kita kirim CV taaruf, isinya biodata diri kita, visi misi, keluarga kita, data diri suapaya kita kenal," jelas Yunda.

Lebih lanjut, Yunda pula menceritakan masa lalu awalnya bukan perempuan yang berpenampilan seperti sekarang, ia masih sering buka tutup hijab.

Akhirnya hidayah itu datang saat ia menyaksikan sendiri sakaratul maut dari temannya yang sakit kanker leukimia.

"Awal mula aku hijrah itu karena aku melihat ada teman dekat dia sakit leukimia kemudian meninggal diusia muda saat masih kuliah," jelas Yunda.

Muncullah pertanyaan Yunda tetang kehidupan setelah mati itu harus kemana, ia merasa ketakutan karena memikirkan masa depannya di akhirat.

"Nah dari situ aku melihat aku memutuskan untuk hijrah karena aku berpikirnya takut nanti setelah mati emang ada kehidupan lagi, sempat nanya juga dalam diri,"