Ibu Minta Maaf Jika Pesawat Delay, Ternyata gegara Ulah Anaknya Ini, Beruntung Dibantu Pramugara

TRIBUNTRENDS.COM - Sebuah peristiwa tak terduga terjadi di kabin pesawat.

Seorang ibu bahkan sampai meminta maaf kalau penerbangan selanjutnya mengalami keterlambatan atau delay.

Kisah menggelitik ini disampaikan oleh seorang ibu yang naik pesawat bersama putranya.

Si ibu, Nor Izzaty Abdul Rahim, menceritakan kejadian di pesawat yang membuatnya bingung hingga tak enak hati.

Wanita yang akrab disapa Zety ini akan menaiki penerbangan dari Bandara Kuala Lumpur (KLIA) ke Kota Bharu, Kelantan.

Tak sendirian, Zety terbang bersama anak laki-lakinya dan juga seorang teman.

Ini menjadi kali pertama bagi anak Zety, Muhammad Harith Ikhwan Ibrahim naik pesawat.

Baca juga: Bak Kisah Drama, Gadis Ini Berjodoh dengan Pria Korea, Berawal dari Ketinggalan Tas di Pesawat

"Pertama kali naik pesawat, anak excited. Tapi ada saja tingkahnya yang beragam, maklumlah anak bungsu. Kebetulan saya bersama teman dan anak agak terlambat check in, jadi kami dapat kursi paling belakang," ujar Zety, seperti TribunTrends kutip dari mStar.

Anak Zety sempat menangis di dalam pesawat.

Wanita berusia 32 tahun ini awalnya mengira sang anak menangis karena tak mau duduk di kursi paling belakang.

Namun setelah dipindahkan, sang anak tetap menangis, bahkan juga tak mau memakai sabuk pengaman.

Setelah lelah menangis, sang anak akhirnya tertidur dalam penerbangan sekitar satu jam.

Ternyata keadaan tenang di dalam kabin ini tidak berlangsung lama.

Ketika pesawat landing, anak Zety kembali menangis dan tak mau keluar.

"Saat itu saya sudah panik karena anak mulai menangis, dia ingin naik lagi sampai pramugari dan pramugara datang membujuk," paparnya.

Tiba-tiba saja beberapa penumpang penerbangan selanjutnya sudah mulai masuk ke kabin dan menempati kursi mereka.

Tak lama kemudian, seorang pramugara datang dan membantu menggendong putra Zety untuk keluar dari pesawat.

"Kalau saya tidak kuat menggendongnya karena memang berat, sekitar 23 kg. Dia (pramugara) langsung menggendong anak saya dan berjalan keluar dari pesawat," ujar Zety.

Ibu dua anak ini mengaku malu karena saat itu di pintu pesawat ramai penumpang yang akan masuk ke kabin.

Baca juga: Bakat Sudah Terlihat Sejak Bayi, Bocah Ini Mahir Bikin Gol, Punya 20 Bola Tak Mau Mainan Ultraman

Zety takut kalau orang-orang mengira anaknya cedera.

"Alhamdulillah anak saya baik-baik saja. Jika hari itu ada penerbangan delay yang mungkin disebabkan oleh anak saya, saya minta maaf," kata Zety.

Zety menuturkan kalau sang anak memanglah sosok yang aktif dan ceria.

Zety pun menganggap kejadian ini sebagai pengalaman lucu.

"Merasa lucu, marah tapi harus sabar. Kalau anak-anak seusianya biasanya takut naik pesawat untuk pertama kali. Tapi dia malah sangat suka," tutur Zety.

Ia pun berterima kasih kepada para pramugari dan pramugara pesawat yang sudah membantunya.

Bahkan kini sang anak sudah tak sabar untuk naik pesawat lagi.

Tonton videonya di sini

Bakat Sudah Terlihat Sejak Bayi, Bocah Ini Mahir Bikin Gol, Punya 20 Bola 'Tak Mau Mainan Ultraman'

Viral video seorang balita yang begitu mahir bermain sepak bola.

Pada usianya yang masih belia, ia sudah jago memasukkan bola ke dalam gawang.

Ternyata bocah ini sudah dikenalkan dengan dunia sepak bola sejak ia baru dilahirkan.

Dilansir dari mStar, Senin (23/1/2023), baru berusia dua tahun, anak ini sudah pandai meniru gaya bintang sepak bola Cristiano Ronaldo.

Pemain sepak bola yang memiliki selebrasi dengan berteriak 'Siuuu' saat mencetak gol.

Mulai dari ember, keranjang, helm hingga set gawang, semuanya mampu dilewatkan oleh si kecil ini saat menendang.

Setiap gerak dan aksinya yang tidak berubah layaknya pemain profesional sering direkam oleh orang tuanya dan dibagikan di media sosial.

Ibu sang anak, Anis Adibah Hasyim, mengatakan putra sulungnya, Yusuff Iskandar Mahadir, kini berusia dua tahun enam bulan.

Baca juga: VIRAL Video Satpam Mahir Bicara Pakai Bahasa Korea, Suaranya Disebut Bak Oppa-oppa di Drakor

Lebih akrab disapa Anis, katanya, dia yakin ketertarikan suaminya pada dunia sepak bola menyebabkan olahraga tersebut mempengaruhi anaknya saat masih dalam kandungan.

Ketertarikan Yusuff pada sepak bola sejak dia belum lahir.

Setiap malam sebelum tidur, suami saya yang merupakan ayah Yusuf akan mengelus perutnya (baby bump).

“Setiap saya usap perut, suami saya bilang kalau anaknya sudah lahir, dia ingin anaknya tertarik bermain sepak bola dan menjadi pemain sepak bola,” ujarnya saat dihubungi.

Menurut wanita berusia 35 tahun itu, ayahnya, almarhum Hashim Abdullah, adalah seorang pemain sepak bola Kelantan.

Saat itu bermain membela Syarikat Kenderaan Melayu Kelantan (SKMK).

Sementara suaminya, Mahadir Othman (40) aktif mewakili sekolah di beberapa turnamen.

“Suami saya selalu bermain bola di depan Yusuff.

Bola selalu menyentuh kaki anak yang sedang berbaring atau tengkurap.

“Di usianya yang sudah setahun lebih, Yusuff semakin terobsesi dengan sepak bola.

Baca juga: Dikerjai Kakek, Balita Ini Berada di Bak dengan Ikan Besar, Nangis Minta Tolong ke Ibu Mama Help

Hampir setiap hari dia bermain sepak bola di rumah bersama ayahnya,” ujarnya yang berasal dari Kota Bharu, Kelantan.

Menurut Anis, anaknya tidak seperti kebanyakan anak lain yang lebih tertarik bermain dengan berbagai jenis permainan yang dijual di pasaran.

"Yusuff tidak akan menangis jika tidak mendapatkan permainan seperti patung Ultraman.

Tapi jika tidak mendapatkan bola, dia akan menangis dan meminta untuk membelinya.

“Kami membeli lebih dari 20 bola untuk Yusuff.

Pasti ada setidaknya satu bola di rumah nenek dan bibinya yang sering dia kunjungi.

Serta bola di dalam mobil untuk dimainkan Yusuff jika tidak, dia akan menangis nanti.

“Sejak kecil, Yusuff tentu tertarik menonton kartun dan dia lebih bersemangat dengan serial animasi Bola Kampung,” ujarnya.

Lebih banyak berlatih di rumah, tambah dia yang seorang ibu rumah tangga, anaknya juga dibawa ke ladang terdekat.

"Yusuff aktif, ramah dan berbicara tanpa henti meskipun kami tidak mengerti apa yang dia katakan karena piringnya.

Dia sangat sulit untuk menangis, sangat bahagia-pergi-beruntung.

“Saat ini Yusuff lebih mengenal kata gol.

Bola juga disebut gol.

Jika Yusuff bisa mencetak gol, ayahnya akan menghadiahinya dengan es krim dan dia dulu rela membelinya pada jam 11 malam,” ujarnya.

Anis juga menambahkan, suaminya adalah pendukung Ronaldo dan Manchester United.

Sebagai seorang ibu, kata Anis, ia akan selalu mendukung minat dan bidang anaknya, termasuk menjadikan sepak bola sebagai karier.

“Kalau Yusuff hanya menjadikan sepak bola sebagai hobi dan bukan karir, saya tidak akan memaksa dan akan tetap mendukung apapun asalkan itu baik, tidak merugikan dan tidak melanggar hukum.

“Sebagai orang tua, kita perlu mengapresiasi anak sekecil apapun prestasinya karena itu cukup berarti bagi mereka.

Dari situ ia akan menunjukkan sikap yang baik,” ujarnya.

(TribunTrends.com/Ninda/Nafis)