Breaking News:

Niat Hati Berlibur, 3 Kakak Adik Malah Jadi Korban Insiden Kenpark, Ibu Sempat Larang: Jangan Nak!

Tiga kakak beradik jadi korban insiden perosotan ambrol di Kenpark, ibu ungkap sempat larang, kini firasat buruk terbukti?

Kolase Twitter/jaya_mantab
Perosotan Waterpark Kenjeran Surabaya ambrol 

TRIBUNTRENDS.COM - Belum lama ini terjadi insiden mengerikan di Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya.

Seluncuran di wahana air di Kenpark ambrol hingga menyebabkan banyak orang terluka.

Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (7/5/2022).

Tiga kakak beradik menjadi korban dan mengalami luka-luka akibat terjatuh saat bermain seluncur di wahana air.

Padahal sebelumnya, ketiganya sudah dilarang ibunya, Yatimah, agar tak berangkat ke Kenpark.

Dan larangan sang ibu ternyata seperti firasat bakal terjadi sesuatu.

Ketiga bersaudara itu yaitu Zain (11), Sabrina (17), dan Siti Adatul (19) asal Kalilom Lor, menjadi korban akibat ambrolnya seluncuran di Kenpark itu.

Baca juga: Ayah Ibu, Aku Sayang Ucapan Terakhir Remaja 154 KG Sebelum Tewas Terjatuh dari Wahana Permainan

Baca juga: Berniat Curang Tak Bayar Tiket, Pria Ini Tewas Usai Lompati Pintu Putar Stasiun, Leher Patah

Lokasi Kejadian Ambrolnya Perosotan di Pantai Kenjeran Yang Menelan Belasan Korban
Lokasi Kejadian Ambrolnya Perosotan di Pantai Kenjeran Yang Menelan Belasan Korban (KOMPAS.COM/MUCHLIS)

Yatimah menuturkan, ia kemudian merubah pendiriannya usai mendengar alasan dari salah satu anaknya, Sabrina.

"Sempat saya larang, jangan nak lagi ramai. Tetapi Sabrina bilang kalau besok mau kembali ke pondok," tutur Yatimah saat menunggu panggilan dari tim medis, ruang IGD RSUD Dr Soetomo, Sabtu (7/5/2022).

Ia mendapat kabar tersebut dari tetangganya tentang kejadian itu.

Yatimah bergegas mencari keberadaan tiga anaknya itu. Semula ia mencarinya di Rumah Sakit Unair, tetapi tidak ada.

"Di RS Unair tidak ada. Saya dapat informasi kalau ternyata dirujuk di RSUD Dr Soetomo," bebernya.

"Ini ketiga anak saya mau operasi hari ini.

Kondisinya patah tangan, punggung, kaki.

Mereka niatnya berlibur di Kenpark," tuntasnya.

Kerusakan Diselidiki

Sementara PT BCW Bangun Citra, selaku pengelola wisata Kenpark akan mencari tahu penyebab patahnya wahana papan seluncur, yang mencederai 16 pengunjung. Bambang Irianto, Manajer HRD, mengaku sudah berkomunikasi dengan kepolisian guna mengetahui kerusakan lebih lanjut.

"Tim sedang mencari informasi apakah karena error atau faktor usia pada wahana, masih kami lihat hasil dari investigasi. Memang kami tidak berharap ada kejadian ini. Entah faktor apa kami tidak tahu," beber Bambang.

Namun Bambang menegaskan, pihaknya akan bertanggung jawab mulai pengobatan, sampai pasca pengobatan. "Sebetulnya, perosotan itu dibangun 2016 dan secara berkala dilakukan pengecekan mulai alat alat, ada tim uji. Ramadhan kemarin dicek dan diperbarui. Maksimal 10 orang itu seharusnya gantian ada yang turun terus naik. Cuma pengunjung kan senang barengan, jadi masih diepriksa polisi," jelasnya.

"Khusus wahana ini renang ditutup. Namun kalau ingin ke pantai silakan lewat rute lain. Dari pantauan saya, setiap dua minggu selalu dirawat. Seluncuran 3 minggu sekali cek baut, dites dan dibersihkan. Termasuk kolam air kami selalu periksa. Terakhir pengecekan sebelum puasa kondisinya masih bagus," imbuhnya.

Bahkan, tambahnya, selama puasa terus aktif walau volume pengunjung cuma sedikit, dengan daya tampungnya perosotan maksimal 5-10 orang, namun ia menganalisa, lebih dari 10 orang dan bergandengan di atasnya.

"Tadi ada penumpukan di atas. Ya nama pengunjung latar belakangnya beda-beda, kalau diingatkan atau ditegur malah marah. Kami diperbantukan di Kenjeran ini selaku PT BCW Bangun Citra Wisata yang mengelola wahana keseluruhan di Kenpark," tandasnya. 

Penyebab Jebolnya Seluncuran Kenpark

Penyebab ambrolnya seluncuran atau selorotan di atas kolam renang di tempat wisata Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya, diduga karena permukaan bahan seluncuran di wahana tersebut, tidak kuat menahan beban berat pengunjung.

Plt BPBD Kota Surabaya, Ridwan Mubarun menduga, rusaknya komponen seluncuran tersebut, karena kurangnya mekanisme perawatan terhadap kondisi wahana bermain tersebut.

Hal itu berdasarkan informasi awal dari sejumlah saksi oleh BPBD Kota Surabaya yang melakukan pertolongan pertama di lokasi. Apalagi, saat insiden tersebut terjadi, wahana bermain air seluncuran kolam renang tersebut dalam keadaan beroperasi.

"Berdasarkan keterangan dari pengunjung, wahana tersebut diperbolehkan oleh pihak pengelola untuk bermain di perosotan. Penyebabnya, ada dugaan pihak pengelola kurang melakukan maintenance terhadap wahana tersebut," ungkap Ridwan saat dihubungi SURYA, Sabtu (7/5/2022).

Kendati demikian, Ridwan tetap akan menghormati proses penyelidikan yang sedang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam hal ini, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

"Sehingga (bisa diketahui) yang mengakibatkan insiden tersebut. Tetapi segala bentuk hasil penyelidikan kami serahkan kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," pungkasnya.

Sementara versi lain dari perihal penyebab kejadian, juga diungkap oleh General Manajer (GM) Kenjeran Park, Paul Steven.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, diduga ada pengunjung yang sengaja berhenti di sebuah titik saluran seluncuran, yang menghambat laju pengunjung lainnya yang akan meluncur.

Sehingga terjadi penumpukan yang menyebabkan permukaan komponen seluncuran di titik tersebut, tidak kuat menahan beban di atasnya. Dan ketinggian titik itu ke tanah sekitar 8 meter.

"Informasi yang saya terima, itu ada pengunjung yang mungkin paling depan, namanya orang bermain kan nyetop, ya, mungkin terjadi penumpukan (lalu jebol). Tetapi itu informasi sementara (dugaan awal)," kata Paul saat ditemui awak media di depan RSUD dr Soewandhi Surabaya, Sabtu (7/5/2022).

Mengenai dugaan bahwa kurangnya perawatan atau maintenance terhadap kondisi wahana bermain yang dikelolanya, ia menampiknya.

Paul mengungkapkan, setiap hari pihaknya melakukan pengecekan secara menyeluruh dan berkala terhadap setiap wahana bermain di area destinasi wisata tersebut.

"Kalau pagi, otomatis, sebelum beroperasi ada yang mengecek semua. Seperti mengecek air, dan secara keseluruhan tidak ada masalah ya sudah. Kalau maintenance dilakukan setiap hari," jelasnya.

Paul menganggap, insiden yang terjadi pada pukul 13.30 WIB, Sabtu (7/5/2022) itu, merupakan kejadian tidak terduga dan tidak ada yang mengharapkannya.

Karena itu, pihaknya sampai saat ini masih fokus pada pemulihan kondisi para korban yang masih dirawat di RSUD dr Soetomo dan RSUD dr Soewandhi, termasuk korban yang telah menjalani pemulihan di rumah.

"Dan ini adalah insiden tidak diduga. Dan pihak manejemen fokus pada penanganan kesehatan korban," tegasnya.

Selain itu, Paul kembali menegaskan, semua biaya perawatan 16 orang korban selama di rumah sakit hingga proses pemulihannya saat kembali di rumah, sepenuhnya ditanggung oleh manajemen Kenjeran Park.

"Dan pasien sampai sembuh, akan kami tanggung biayanya. Kita juga punya asuransi. Untuk pengunjung kita juga ada asuransi. Iya kalau ada insiden. Dicover sampai Rp10 juta," terangnya.

"Tetapi karena anggapannya musibah yang tidak diharapkan, ya kita tanggung sisanya. Intinya kita komitmen," pungkasnya.

Kemudian, pendapat lain mengenai penyebab insiden itu juga sempat disampaikan oleh saksi mata yang berada di lokasi yaitu pengunjung bernama Ahmad Yusuf.

Bapak satu anak itu menduga sebelum diketahui patah, bagian teratas seluncur tersebut ada banyak anak-anak yang diduga sengaja berhenti untuk menahan laju perosotan dengan cara berdiri.

Mungkin saking beratnya muatan yang harus ditahan oleh permukaan seluncur kolam renang tersebut, sehingga membuat komponen seluncur kolam renang yang berada di ketinggian sekitar delapan meter itu, patah.

Sehingga membuat belasan orang anak berusia kisaran 7 tahun, terjatuh dari ketinggian tersebut.

"Awalnya kan seharusnya papan seluncur tidak boleh, seperti anak kecil di tengah-tengah ngumpul. Takutnya kan bebannya, kan ada airnya (berat). Iya (jebol)," kata Yusuf saat dihubungi.

Setahu, Yusuf, di lokasi seluncur kolam renang tersebut, biasanya dijaga oleh petugas wahana bermain. "Biasanya ada penjaga seluncurnya, cuma tadi katanya orang sana ada. Cuma saya enggak naik jadi kurang tahu," jelasnya.

Berdasarkan pengamatan Yusuf di lokasi, ketinggian permukaan komponen seluncur yang jebol itu, sekitar 8-9 meter. "Kayaknya kalau rumah, seperti rumah 3 lantai. Kayaknya 8-9 meter (ketinggiannya)," pungkas warga asal Bendul Merisi Tenggilis Mejoyo Surabaya itu. 

(Surya/Febrianto Ramadani/Febrianto Ramadani)

Diolah dari artikel Surya.co.id dengan judul Sempat Dilarang Ibunya, Tiga Bersaudara Ini Malah Jadi Korban Insiden di Kenparkdan Soal Penyebab Jebolnya Seluncuran Kenpark, Manajemen dan Kesaksian Pengunjung Bantah Dugaan BPBD

Sumber: Surya
Tags:
Kenjeran ParkKenparkSurabayaYatimah
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved