BERMODAL Uang Rp50 Ribu, Ani TKW Asal Soppeng Kini Tajir Melintir di Dubai, Bagaimana Ceritanya?
Kisah seorang TKW asal Soppeng yang sukses dan tajir melintir di Dubai. Dulu berangkat hanya bawa uang Rp50 ribu. Bagaimana ceritanya?
Editor: Suli Hanna
Ani Terjerat Utang Rp 200 Juta
Ani mengaku awalnya punya bisnis di Soppeng. Banyak usaha telah dilakoni seperti usaha kuliner, tukang kredit elektronik dan lainnya. Namun dia kemudian memilih beralih fokus ke bisnis peminjaman uang.
"Menjadi semacam rentenir, meminjamkan uang ke orang yang butuh," jelasnya.
Bisnisnya ini awalnya berjalan baik. Nasabahnya terus bertambah sehingga Ani kemudian berani menambah modal. Ani berani meminjam tambahan Rp 450 juta ke kerabatnya karena mendapat nasabah besar saat itu.
"Saya tambah modal ke keluarga. Ini saya pinjamkan dulu Rp 450 juta ke salah satu kepala dinas di Soppeng. Itu bermodal utang ke keluarga," jelasnya.
Ani mengenakan bunga pinjaman 20% per Rp 1 juta pinjaman. Si kepala dinas setuju dan awalnya pembayaran lancar. Namun belakangan masalah muncul saat si kepala dinas dijebloskan ke penjara karena terjerat kasus.
"Cuman ditangkap-mi itu orang (si kepala dinas) padahal pembayaran baru setengah. Baru setengah dilunasi. Ini kemudian bikin saya terjerat utang Rp 200 juta," jelasnya.
Kelola Perusahaan Sendiri
Ani yang terjerat utang kemudian merantau ke Dubai dibantu agen TKW di Jakarta. Dia berangkat tahun 2014 tanpa keterampilan apapun. Bahasa Arab dan Bahasa Inggris tidak bisa sama sekali.
Dia menjadi asisten rumah tangga (ART) selama 7 bulan dan mulai saat itu belajar bahasa Arab perlahan.
Kemudian sempat menjadi cleaning service usai ditawari agen TKW karena sempat di fase jenuh ingin kembali ke Indonesia.
"Gaji saat itu (sebagai ART) Rp 2,5 juta," jelasnya.
Ani kemudian mencoba peruntungan lain. Sebuah kantor konsultan penyalur tenaga kerja membuka lowongan kerja. Ani mendaftar bersaing dengan ratusan pelamar termasuk peserta dari Indonesia.
"Saya beruntung diterima. Bekerja sebagai sekretaris di Al Wasaya, kerja selama 7 bulan. Gaji saya 2.500 dirham atau Rp 10 juta per bulan. Jika dapat customer dapat komisi Rp 1 juta per orang. Saya sering dapat 20 orang Arab setiap bulannya. Jadi dapat bonus Rp 20 juta," tuturnya.
Pengalamannya sebagai sekretaris menjadi modal percaya diri Ani membangun perusahaan sendiri di Dubai. Dengan menggunakan nama relasi yang ia kenal di Uni Emirat Arab, Ani mendirikan Alichani Human Resources Consultancy yang mendapat izin dari pemerintah setempat.