Dijuluki The Real Crazy Rich Medan, Ini Profil 4 Pengusaha Kelapa Sawit Sukses di Indonesia
Inilah profil empat pengusaha kelapa sawit asal Medan di Indonesia dan dijuluku the real crazy rich asal Medan
Editor: Nafis Abdulhakim
Selang enam tahun kemudian, dia membentuk CV Karya Pelita atau sekarang yang dikenal dengan Royal Golden Eagle International (REGI) yang bergerak dalam bisnis kayu lapis.
Bisnisnya meluas hingga ke Malaysia, di tahun 1976 dia mendirikan PT. Bina Sarana Papan, dia menjalankan bisnis kelapa sawit dan minyak goreng merek Camar adalah satu diantaranya yang dia produksi.
Tak berpuas hati, Sukanto Tanoto mendirikan bisnis lain yang masih dalam bidang sumber daya alam seperti kelapa sawit, kehutanan, pulp, kertas, dan pembangkit tenaga listrik.
Hingga kelompok Royal Garden Eagle International (RGEI), bergerak dalam berbagai bidang industri seperti Industri Kertas dan Pulp oleh (Asia Pacific Resources International Holding Ltd atau APRIL), dan Industri Perkebunan Kelapa Sawit (Asian Agri dan Apical), Rayon dan Pulp Khusus (Sateri International), serta energi (Pacific Oil & Gas).
Asian Agri dan Apical dalam laman web resminya mengatakan bahwa perusahaan memiliki 30 perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Utara seluas 100.000 hektar.
Sedangkan dalam situs resmi Apical tercatat perusahaan memiliki 6 kilang pemurnian, 3 pabrik biodiesel, satu pabrik pengolahan inti sawit dan satu pabrik oleokimia.
Sukses dalam bisnis, raja minyak ini terinspirasi untuk memberikan bantuan Pendidikan kepada masyarakat Indonesia yang di khususkan untuk masyarakat kurang mampu untuk meneruskan pendidikan yang bernama Tanoto Foundation tahun 1981.
Dikutip melalui laporan Majalah Forbes, nama Sukanto Tanoto berada di rangking ke-21 orang tajir di Tanah Air yang tercatat memiliki kekayaannya mencapai 2 miliar dollar AS dan merupakan urutan 1.561 dalam orang paling tajir sedunia di 2021.
2. Martua Sitorus
Martua Sitorus atau dikenal dengan Thio Seeng Haap lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara (6 Februari 1960), adalah sosok dibalik gurita bisnis Wilmar.
Martua Sitorus alumni dari SMA Budi Mulia Pematangsiantar, melanjutkan pendidikan ke Universitas HKBP Nommensen Medan dengan gelar ekonomi dan Ia mencoba peruntungan dengan memulai jualan kelapa sawit.
Martua Sitorus berhasil masuk dalam jajaran orang yang terkaya versi Forbes pada tahun 2020 lalu yang dijuluki sebagai “raja minyak sawit Indonesia”, Ia merupakan pendiri perusahaan sawit terbesar di Indonesia, seperti Wilmar Internasional.
Perjalanan bisnisnya sebelum menjadi “Raja Minyak”, dia pernah berjualan udang dan ikan serta loper koran.
Martua alumni dari Universitas HKBP Nomensen di Kota Medan, setelah lulus dia memulai bisnis minyak sawit di Indonesia dan Singapura.
Martua Sitorus mendirikan Wilmar bersama dengan Kuok Khoon Hong pada tahun 1991, awal merintis perusahaan ini memiliki kurang dari 10 ribu hektar kebun sawit di Sumatera Utara yang dikenal dengan minyak goreng fortune dan sania.