'Traffic' Google Maps di Ukraina Dimatikan, Warga Tak Bisa Pantau Kondisi Real Time demi Keamanan
Fitur 'traffic' di Google Maps dimatikan sementara. Tujuannya adalh untuk menjaga keamanan warga. Warga tak bisa pantau kondisi real time jalanan.
Editor: Suli Hanna
Tidak jelas apakah Google pernah menonaktifkan fitur ini selama konflik atau perang sebelumnya.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina, Pangeran William & Kate Middleton Pilih Dukung Presiden Volodymyr Zelensky
Baca juga: Di Tengah Serangan Rusia, Elon Musk Aktifkan Internet Starlink di Ukraina, Apa Itu?

Bisa digunakan untuk pantau perkembangan konflik
Meski dikhawatirkan dapat mengungkap informasi yang tak terduga yang justru dapat membahayakan keselamatan penduduk Ukraina, ahli intelijen mengatakan, data tersebut sebenarnya dapat memberikan informasi tentang perkembangan invasi yang terjadi di Ukraina.
Misalnya seperti yang dilakukan oleh Jerry Lewis dari Middlebury, yang merupakan seorang pakar intelijen sumber terbuka (open source intelligence/OSINT).
Lewis mengatakan, dia melihat tanda-tanda invasi Rusia ke Ukraina pada Kamis pagi pekan lalu hanya dengan bermodal aplikasi Google Maps.
Tanda-tanda yang dimaksud Lewis adalah adanya "kemacetan lalu lintas" yang tidak biasa di perbatasan Ukraina yang terlihat di Google Maps.
“Saya pikir kami adalah orang pertama yang melihat invasi tersebut.
Dan kami melihatnya di aplikasi lalu lintas,” kata Lewis, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Selasa (1/3/2022).
Informasi yang dibagikan di zona perang melalui media sosial, termasuk aplikasi peta seperti Google Maps disebut telah menjadi alat vital bagi penyelidik intelijen sumber terbuka, jurnalis, dan lainnya.
Biasanya, data ini harus digabungkan dengan sumber lain untuk memberikan info yang andal.
Dalam kasus kemacetan lalu lintas yang terlihat di perbatasan Ukraina pada Kamis lalu, misalnya, penyidik intelijen sudah memeriksa daerah tersebut menggunakan citra satelit.
Ternyata, memang benar, data traffic Google Maps di perbatasan Ukraina tersebut kemungkinan besar berasal dari smartphone Android warga sipil yang berhenti karena ada kemacetan, bukan tentara yang menggunakan ponsel Android.
Lewis mengatakan, data ini memang berguna bagi penyidik OSINT sepertinya.
Namun, di sisi lain dapat merugikan bila ikut dimanfatkan oleh Rusia untuk memantau pergerakan atau serangan dari Ukraina.
Pasca-serangan militer Rusia, hampir 400.000 warga sipil Ukraina, terutama wanita dan anak-anak, telah melarikan dari diri ke negara-negara tetangga, sebagaimana dihimpun dari Reuters.
(Kompas.com/ Galuh Putri Riyanto)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Google Maps di Ukraina Dimatikan Sementara untuk Lindungi Warga".