Breaking News:

DULU Eksis Jadi YouTuber, Deretan Konten Kreator Ini Bikin Platform Video Streaming, Saingi YouTube?

Deretan konten kreator ini dulu jadi YouTuber, namun kini bikin platform video streaming sendiri. Siap saingi YouTube?

Editor: Suli Hanna
freepik.com
Ilustrasi YouTube 

"Pasti ada topik yang saya temukan yang menurut saya akan sulit untuk dibahas di YouTube," jelasnya.

Selain soal topik, Harrod juga mengungkapkan algoritma YouTube juga kerap membuatnya merugi.

Harrod mencontohkan, ia pernah membuat membuat video yang mengeksplorasi bagaimana algoritma memoderasi hate speech secara online.

Ironisnya, algoritma YouTube malah menandai video itu sebagai konten hate speech.

Alhasil, video milik Harrod tersebut akhirnya dibatasi.

Karena hal ini, Harrord kehilangan jumlah penayangan yang ia dapatkan sebelumnya.

Bukan hanya Harrod, kreator konten bernama Lindsay Ellis juga pernah mengalami hal serupa.

Ketika itu ia membuat video tentang transfobio dalam budaya populer.

Namun akhirnya video itu juga dibatasi karena algoritma YouTube yang keliru.

Akhirnya Ellis memilih membuat video di situs Nebula.

Salah satu alasannya ialah karena pendapatannya di Nebula hampir setara dengan yang ia dapatkan dari Google AdSense di YouTube.

Di Nebula, penonton memang perlu membayarkan biaya langganan 5 dollar AS atau sekitar Rp 71.000 dalam sebulan untuk dapat mengakses semua konten di platform tersebut.

Saat ini, perusahaan mengklaim ada 200.000 pelanggan berbayar di Nebula.

Linus Sebastian

Tak hanya David Wiskus dan kawan-kawannya yang mengembangkan platform streaming videonya sendiri. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
YouTuberYouTubevideo streaming
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved