'Angsa Keras Kepala' Duduk di Rel, Bikin Perjalanan Kereta London Jadi Tertunda hingga Dibatalkan
Gara-gara ada angsa yang duduk di rel, belasan jadwal kereta ini tunda bahkan batalkan perjalanannya
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Amir M
Sayangnya, teguran dari Parida tidak didengar penyelenggara acara.
Bahkan teman dari mempelai pria meneriakinya.
"Tapi, mereka tidak mendengarkan dan teman mempelai pria meneriaki saya," tambahnya.
Dari kejadian itu, dokter hewan memberitahu Parida bahwa ayam-ayam tersebut mati karena terkena serangan jantung.
Unggas tersebut mati setelah mendengar suara musik pernikahan yang berisik.

Pemilik peternakan unggas kemudian meminta penyelenggara pernikahan membayar kompensasi.
Namun, pihak yang mengadakan pernikahan tersebut menolaknya.
Akhirnya pemilik peternakan melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Keterangan dokter tersebut sama dengan seorang profesor zoologi, Suryakanta Mishra.
Ia telah menulis buku tentang perilaku hewan.
Kepada Hindustan Times, ia mengatakan bahwa suara keras meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada unggas.
"Ayam diatur oleh ritme sirkadian yang dikendalikan oleh siklus terang/gelap alami siang dan malam."
"Kegembiraan atau stres yang tiba-tiba karena musik yang keras dapat mengganggu jam biologis mereka," jelasnya.
Akhirnya, perseteruan pemilik peternakan dan penyelenggara pesta pernikahan berakhir damai.
Ini karena polisi telah meyakinkan pihak-pihak yang bertikai untuk menyelesaikan masalah bersama.
"Kami belum melakukan tindakan apa pun karena (peternak unggas) mencabut pengaduannya," kata petugas polisi Droupadi Das.
(TribunTrends.com/Nafis)