Berita Viral
Anak Yatim Piatu Ini Diadopsi Bule Jerman, 38 Tahun Kemudian Jadi Wakil Perdana Menteri Jerman
Meski yatim piatu, Philipp Roesler berhasil meraih sederet pencapaian yang membanggakan dalam hidupnya setelah diadopsi oleh bule Jerman.
Penulis: Amir M
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
Ini juga merupakan tonggak sejarah yang membantu Philipp meraih gelar doktor di bidang Kedokteran pada usia 29 tahun.
Mengungkap alasan mengejar karir, Philipp pernah mengatakan bahwa dia sangat terinspirasi oleh ayah angkatnya.
Philipp Roesler menceritakan bagaimana ayah angkatnya membantunya menghadapi kenyataan bernaama adops.
“Ketika saya berusia empat atau lima tahun, ayah saya menempatkan saya di depan cermin bersamanya.
Dia berkata: 'Lihat dirimu, lalu lihat aku, kamu dan aku berbeda. Tapi apa pun yang terjadi, atau apa yang orang katakan, aku akan selalu menjadi ayahmu'," ungkap Philipp Roesler.

Dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan materi yang diberikan oleh orang tuanya, Philipp juga diajarkan oleh ayahnya tiga prinsip hidup yang berharga: kebebasan, keterbukaan, dan toleransi.
Kemudian ketika Philipp menikah dan memiliki 2 anak perempuan, dia juga membawa 3 prinsip ini untuk membesarkan anak-anaknya.
Philipp kemudian berhasil meraih sederet pencapaian yang membanggakan dalam hidupnya.
Dia menjadi Menteri Kesehatan Jerman termuda (2009), Menteri Ekonomi dan Teknologi Jerman termuda (2010), Presiden Partai termuda di Jerman , Wakil Perdana Menteri Jerman termuda (2011) dan orang asing pertama di Jerman yang menduduki posisi tersebut.
Setelah pensiun sebagai Wakil Perdana Menteri Jerman pada tahun 2013, Philipp Roesler terpilih sebagai Direktur Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF); Berikutnya adalah General Manager HCCF Charity Foundation di New York City.
Diketahui, Philipp juga kembali mengunjungi Vietnam saat berusia di atas 30 tahun, yang juga merupakan pertama kalinya.
Berbicara tentang alasan kembali, dia mengatakan bahwa dia dan istrinya ingin belajar tentang Vietnam, orang-orangnya, dan negara yang melahirkannya.
Kemudian mereka akan memberitahu anak-anak mereka bersama sebagai pengingat untuk selalu mengingat asal usul tempat ayah mereka dilahirkan.
Juga selama kunjungan, Philipp juga berinteraksi dengan generasi muda Vietnam, membantu mereka untuk memiliki citra yang lebih baik dalam visi anak-anak mereka untuk membawa ekonomi Vietnam di masa depan.
Philipp juga menyatakan bahwa dia dan istrinya telah mencari alamat Khanh Hung berkali-kali di peta, tempat dia tinggal selama 9 bulan pertama hidupnya tetapi tidak dapat menemukan tempat ini.