Berita Populer
POPULER - 'Ibumu Selamatkan Hidupmu' Pria Ini Tak Jadi Dapat Hukuman Mati Berkat Cium Kaki Ibu
Seorang pria selamat dari hukuman mati karena cium kaki sang ibu, peristiwa ini terjadi di sebuah pengadilan di Mesir
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang pria selamat dari hukuman mati karena cium kaki sang ibu.
Peristiwa ini terjadi di sebuah pengadilan di Mesir.
Dilansir dari Gulf News, Minggu (23/1/2022), seorang hakim pengadilan Mansoura Mesir meminta seorang pria mencium kaki ibunya.
Hal tersebut terjadi setelah sang hakim melepaskan hak sipilnya.
Baca juga: Didakwa Bunuh ART Asal Sulsel, Finalis MasterChef dan Sang Suami Terancam Hukuman Mati
Baca juga: TEGA Ayah Bunuh 2 Anak Balitanya Demi Turuti Keinginan Pacar Aku Mau Nikah Asal Anakmu Tak Ada
Diketahui pria tersebut berada di pengadilan karena telah membakar saudara perempuannya.
Kejahatan yang dilakukan pria tersebut atas dasar perselisihan warisan.
Hakim pun menyelamatkan pria tersebut dari hukuman mati karena ibu terdakwa.

Selama persidangan, ibu pria tersebut mengatakan hal yang menyentuh hati sang hakim.
“Tolong jangan pisahkan saya dari putra saya, apa yang terjadi sudah terjadi."
"Dia adalah anakku satu-satunya. Aku sudah kehilangan putriku."
"Demi Allah, tolong tinggalkan dia untukku,” ratap ibu itu, dikutip dari Gulf News via Kompas.com.
Mohammed (47) dihukum karena menuangkan bensin ke saudara perempuannya dan membakarnya.
Akibatnya, saudara perempuannya meninggal pada Oktober 2021.
Hal itu nekat dilakukannya setelah ia menolak melepaskan hak warisnya usai kematian ayah mereka.
Hakim kemudian menuruh pria tersebut mencium kaki sang ibu.
Karena berkat sang ibu, pria 47 tahun itu terhindar dari hukuman mati.

“Ayo, cium kepala dan kaki ibumu karena dia menyelamatkan hidupmu, dan kamu harus mencium kakinya siang dan malam," kata hakim.
Pria tersebut kemudian mendekati ibunya dan mencium tangan, kepala, dan kakinya di depan para petugas di aula pengadilan.
Tindakan itu pun membuat sang ibu tak kuasa membendung air matanya.
Pengadilan pun mengurangi hukuman mati menjadi penjara seumur hidup.
Ayah Bunuh 2 Anak Balitanya Demi Turuti Keinginan Pacar
Sebelumnya diberitakan, seorang ayah tega membunuh dua anak kandungnya karena permintaan sang pacar.
"Aku mau menikah asal anakmu tidak ada." Keinginan sang kekasih membuat pria 27 tahun ini rela melakukan apapun demi bisa bersama dan menikahi pacarnya.
Pria tersebut tega membunuh dua buah hatinya itu demi menuruti keinginan pacar.
Dilansir dari Daily Mail, peristiwa tersebut terjadi di China.
Ia dan sang pacar akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan.
Pasalnya, pria tersebut dan sang pacar melemparkan kedua anaknya dari gedung apartemen.
Alasannya, sang pacar tidak menginginkan anak dari wanita lain.
Kedua anak kecil itu jatuh dari blok menara di kotamadya Chongqing, China pada 2 November tahun lalu.

Putri Zhang Bo, ZR (2), meninggal seketika.
Sementara putranya ZY (1), meninggal tak lama setelah mengalami luka serius.
Pria berusia 27 tahun tersebut tega melakukan hal itu setelah bertemu Ye Chengchen.
Chengchen yang ingin dinikahinya menolak menerimanya karena dia sudah memiliki anak.
Orangtua Chengchen pun berpikiran serupa.
Sang pacar menekannya untuk menyingkirkan kedua balita tersebut.
Bahkan melukai pergelangan tangannya pada hari yang bersangkutan untuk menunjukkan rasa frustrasinya karena tidak dapat memulai keluarga baru dengannya.
Pria 27 tahun itu kemudian melemparkan kedua anak itu keluar jendela.
Ia lalu berlari ke bawah agar tampak sedih atas apa yang terjadi dengan kedua anaknya.
Diketahui ia membenturkan kepalanya ke dinding dan menangis, menurut jaksa semua pengakuannya itu palsu.

Pria 27 tahun itu mengklaim, kedua anaknya jatuh dari jendela saat ia tertidur.
Kemudian ia mengatakan, dirinya terbangun mendengar orang-orang yang berteriak dari lantai bawah setelah menemukan mayat di halaman.
Mantan istri Zhang, bernama Chen Meilin, mengatakan kepada media lokal bahwa pacar barunya, Chengchen, 'tidak ingin Zhang memiliki anak dari darahnya sendiri' dari wanita lain.
Zhang memulai hubungan dengan Chengchen saat dia masih menikah.
Lalu ia menceraikan Meilin kemudian.
Hak asuh anak dibagi, sehingga anak perempuan akan tetap bersama ibunya.
Sedangkan anak laki-laki akan tetap bersama ayahnya sampai berusia enam tahun.
Namun, dia meminta untuk menjaga putrinya pada hari dia membunuh mereka berdua setelah melihat pacarnya melukai pergelangan tangannya selama obrolan video langsung.
Ibu dari anak-anak yang meninggal, mengatakan,"Pada saat itu, Zhang sedang melakukan panggilan telepon video dengan Ye."
"Dia melukai pergelangan tangannya dan kemudian Zhang menjadi takut."
"Telepon dijatuhkan, dia mengangkat kedua anak itu, dan melemparkan mereka dari balkon," jelasnya.
Menurut media lokal, sang ayah mengakui bahwa dia dan Ye telah merencanakan untuk membunuh anak-anak agar mereka dapat memulai sebuah keluarga baru tanpa anak dari pernikahan sebelumnya.

Mantan istri tersangka pun tidak sampai tidak bisa mengungkapkan kesedihannya setelah mendengar kabar tentang kedua buah hatinya tersebut.
"Saat saya mendengar anak-anak terjatuh dari lantai 15 yang disebabkan oleh ayah dan pacarnya, saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk menggambarkan perasaan saya," ungkapnya.
"Saya tidak bisa membayangkan apa yang dialami anak-anak saya dari lantai 15 hingga lantai dasar. Apakah mereka putus asa? Apakah mereka takut?" lanjutnya.
Dia mengklaim mantan suaminya menangis di pengadilan dan meminta maaf atas tindakannya sementara pacarnya berkali-kali membantah tuduhan terhadapnya.
Persidangan berlangsung di Pengadilan Menengah Rakyat No. 5 Chongqing pada bulan Juli.
Pada 28 Desember, Zhang dilaporkan dijatuhi hukuman mati karena membunuh anak-anaknya.
Pacarnya juga dijatuhi hukuman mati karena menekan ayahnya untuk melakukan kejahatan.
Tidak jelas apakah mereka berencana untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.
(TribunTrends.com/Nafis)