Permainan dalam Drakor Squid Game Diklaim Media Jepang, Disebut Berasal dari Jepang Bukan Korea

TRIBUNTRENDS.COM - Popularitas Squid Game belum meredup sejak rilis September 2021.

Squid Game yang tayang di Netflix ini berhasil sukses hingga skala global.

Tak herann jika kini Squid Game jadi pusat perhatian.

Salah satunya adalah media Jepang.

Terbaru, media Jepang membuat klaim tentang permainan dalam Squid Game.

Baca juga: Mendunia, BTS, TXT, dan Squid Game Masuk Nominasi Peoples Choice Awards 2021, Kapan Perhelatannya?

Baca juga: NYARIS Perankan Ali, Aktor Squid Game Ini Beber Momen Audisi, Dibuat Bingung di Hari Pertama Syuting

Dikutip dari Koreaboo pada Sabtu (31/10/2021), media Jepang menyebut permainan dalam Squid Game bukan dari Korea.

Pada tanggal 29 Oktober 2021 waktu setempat, The Nikkei membuat klaim kuat bahwa “sebagian besar game dalam serial ini berasal dari Jepang”.

Hal tersebut menimbulkan “nostalgia”.

Inilah alasan utama mengapa orang-orang menikmati serial tersebut.

Sebagai informasi, The Nikkei adalah surat kabar ekonomi Jepang.

Sutradara Suzuki, yang bekerja untuk The Nikkei, melanjutkan pernyataannya.

Ia mengklaim game pertama dalam seri yang ikonik lewat boneka anak perempuan menyeramkan.

Permaianan lampu merah lampu hijau tersebut memiliki lagu Mugunghwa.

Menurut Suzuki, permainan tersebut memiliki "aturan dan melodi yang sama dengan game Jepang.

Di Jepang, namanya adalah "patung Dharma telah jatuh".

Baca juga: 11 Detail Cerdas Squid Game yang Luput dari Perhatian Penonton, Kamu Pasti Tak Menyangka

Baca juga: Jadi Serial Hits, Squid Game dan Lee Jung Jae Masuk Nominasi Gotham Awads 2021 di New York, Wow!

Selain itu, sang sutradara membuat klaim lebih lanjut.

Ia menyebutkan beberapa klaim lain tentang permainan Squid Game.

Di antaranya adalah ddakji (ubin kertas lipat), game marmer, dan bahkan dalgona.

Menurutnya, semua permainana tersebut diambil dari game Jepang.

Suzuki juga berpendapat bahwa game utama dari keseluruhan seri, yakni permianan cumi, juga diambil dari game Jepang.

Di Jepang, namanya disebut "squid kaisen."

Direktur surat kabar Jepang menyimpulkan pernyataannya dengan mengungkapkan kekesalannya.

Ia tak suka dengan buku pelajaran bahasa Korea yang disediakan di sekolah.

Dia memeriksa total 133 buku teks bahasa Korea yang digunakan dalam sistem pendidikan Korea.

Dari hasil pemeriksaannya, dia mengungkapkan bahwa meskipun semua game “berasal dari Jepang”, tidak ada kredit yang diberikan dalam buku teks.

(TribunTrends.com/ Suli Hanna)