Berita Viral
DEMI Suami & Mertua, Istri Pertaruhkan Nyawa Hamil, Bobot Tinggal 32 Kg, Setelah Lahiran Meninggal
Turuti kemauan suami dan mertua, istri pertaruhkan nyawa untuk hamil. Pilu setelah lahiran malah meninggal dunia.
Penulis: Monalisa
Editor: Galuh Palupi
Reporter: Octavia Monalisa
TRIBUNTRENDS.COM - Demi keinginan suami dan mertua, wanita ini rela pertaruhkan nyawa untuk hamil.
Namun siapa sangka, selama hamil, kondisi wanita ini semakin memperihatinkan
Bahkan berat badannya merosot tinggal 32 kg hanya menyisakan tulang dan kulit.
Setelah melahirkan, takdir berkata lain, wanita ini justru pergi untuk selamanya tanpa sempat merawat bayinya.
Mengutip dari eva.vn, Rabu (29/9/2021), kisah pilu ini dialami oleh Ma Phung Tran, wanita asal Yunnan, China.
Ma Phung Tran meninggal dunia pada usia 41 tahun setelah melahirkan anak untuk suami ketiganya.
Baca juga: Tumor Menyebar ke Otak, Wanita Ini Hilang Ingatan Setelah Melahirkan, Nangis Pilu Tak Bisa Beri ASI
Baca juga: Pengorbanan Istri Lahirkan Anak Kembar, Kondisi Perut Bikin Nangis, Lihat Fotonya 9 Bulan Kemudian

Diketahui semasa hidup Ma Phung Tran memiliki kekurangan dalam hal kecerdasan otak.
Selama empat tahun, ia tak bisa menyelesaikan sekolahnya di kelas satu SD.
Untuk itulah orangtua Ma Phung Tran tidak mengirimnya bersekolah.
Hingga akhirnya Ma Phung Tran dinikahkan dengan seorang pria yang kasar.
Dari pernikahannya itu, Ma Phung Tran dikaruniai seorang anak yang kini berusia 16 tahun.
Namun sayangnya, suami Ma Phung Tran selalu menyiksa dan memukulnya.
Tak tahan selalu disiksa, Ma Phung akhirnya bercerai.
Baca juga: TURUTI Kemauan Istri, Suami Bangun Tempat Tidur Tinggi & Bisa Buat Santai Viral Ditonton Jutaan Kali
Beberapa tahun kemudian, ia kembali menikah dengan seorang pria.
Namun kebahagiaan lagi-lagi tak berpihak padanya.
Cara berpikirnya yang lambat sering membuat sang suami marah dan memukulnya.
Tak kuat hidup dengan suami yang kejam, Ma Phung Tran kembali bercerai.
Hingga akhirnya ia bertemu dengan Tat Thien Tai, pria miskin namun selalu lembut memperlakukannya.
Setelah menikah ketiga kalinya, Ma Phung Tran berencana tak memiliki anak.

Pasalnya para tetangga menasehatinya agar tidak melahirkan di usia lebih dari 40 tahun.
Selain karena kondisi fisik Tran yang lemah selalu dipukul oleh mantan suaminya, kemungkinan anak yang akan dilahirkannya juga akan sepertinya memiliki kekurangan.
Mendengar keputusan Tran, sang mertua tak setuju.
Pasalnya dari ketiga anak mereka, hanya Tat Thien Tai yang menikah dan memiliki istri.
Untuk itu jika Tat Thien Tai tak memiliki anak dari Tran maka keluarga mereka tidak akan memiliki penerus.
Alhasil Ma Phung Tran memutuskan untuk mewujudkan keinginan suami dan mertuanya tersebut.
Dan benar, tiga bulan setelah menikah, Tran akhirnya hamil.
Namun selama hamil, kondisi Tran begitu memperihatinkan.
Ia sering lelah dan mual.
Baca juga: PILU An Ran Dicerai Suami 8 Hari Setelah Melahirkan, Wajah Aslinya Sebelum Operasi Plastik Terungkap
Namun keluarga suami menganggap itu hal yang normal terjadi pada seorang ibu hamil.
Sampai di minggu ke-30, kondisi Tran makin parah.
Ia terus mengalami mual dan muntah hingga kehilangan berat badan.
Tubuhnya bahkan sampai kurus kering hanya menyisakan kulit dan tulang.
Berat badannya pun merosot tersisa 32 kg.
Hingga akhirnya saat dilarikan ke rumah sakit, Tran dinyatakan mengalami ketidakseimbangan elektrolit.
Dan yang lebih parah, Tran ternyata memiliki tumor yang berkembang menjadi kanker terletak dekat janinnya.
Melihat kondisi Tran, para dokter hanya bisa menangis kasihan.

Dokter pun menyarankan agar kehamilan diakhiri lantaran kanker yang dialami Tran sudah berkembang menjadi stadium 3.
Namun sayangnya keluarga mertua menolak dan memilih mempertahankan kehamilan itu.
Kepada Tran, para dokter juga menyembunyikan penyakit kanker itu.
Mereka hanya berkata sakit perut yang dialami Tran lantaran penyakit maag.
Hingga akhirnya lebih dari satu bulan dirawat di rumah sakit, Tran akhirnya melahirkan putrinya secara caesar.
Lantaran kondisi Tran yang mengidap penyakit ganas, putrinya hanya lahir dengan bobot 1,56 kg.
Saat menggendong anaknya, Tran menangis terharu.
Ia bersyukur putrinya lahir dengan normal tanpa mengalami penyakit seperti dirinya.

Namun Tran tak tahu jika hidupnya hanya bersisa dalam hitungan bulan.
Dan benar tak berselang lama setelah melahirkan Tran akhirnya pergi untuk selamanya.
Kini bayi Tran dirawat oleh suami dan mertuanya.
Perihal menikah lagi, suami Tran mengaku belum memikirkannya.
Pasalnya merawat seorang bayi juga membutuhkan banyak biaya.
Untuk itu ia belum terpikirkan menikah lagi sepeninggal mendiang istrinya Ma Phung Tran.
(TribunTrends/Octavia Monalisa)