Berita Viral
Klarifikasi Konten Kreator Asal Tuban, Dihujat Gegara Diduga Lakukan Child Grooming pada Siswi SMP
Baru viral seorang konten kreator asal Tuban bernama Mas Gunawan diduga memiliki kekasih seorang siswi SMP atau dibawah umur, kini ramai di medsos.
Editor: Sinta Darmastri
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang konten kreator TikTok asal Tuban dengan jutaan pengikut, yang akrab disapa Mas Gunawan, kini tengah diterjang badai kritik setelah mengunggah serangkaian video bersama Fanessa, seorang siswi SMP.
Dalam unggahan yang seharusnya terlihat romantis itu, Gunawan justru memicu kontroversi serius lantaran perempuan yang diduga kekasihnya tersebut masih di bawah umur.
Video yang paling disorot menampilkan momen ketika selebritas TikTok ini menjemput Fanessa tepat di depan gerbang sekolahnya.
Fanessa, yang masih mengenakan seragam, tampak berlari kecil menghampiri Gunawan.
Setelah itu, keduanya pergi berboncengan motor meninggalkan area sekolah. Selama perjalanan, Gunawan terlihat berkali-kali menggenggam, bahkan menciumi tangan siswi SMP tersebut.
Reaksi Keras Warganet: Tuduhan Child Grooming
Unggahan tersebut langsung memanen kecaman tajam dari publik.
Netizen beramai-ramai menuduh Gunawan telah menormalisasi perilaku child grooming dengan memacari Fanessa, yang jelas-jelas masih di bangku SMP.
Komentar-komentar pedas pun bermunculan, menunjukkan kekhawatiran publik terhadap isu sensitif ini.
“Child grooming, jangan dinormalisasi!” tulis salah satu warganet, dilansir dari TribunTrends.com.
Warganet lain menyuarakan pentingnya kesadaran terhadap bahaya tren semacam ini di media sosial dan bahkan mendesak lembaga perlindungan anak untuk turun tangan.
“Child grooming ini emang kayaknya harus digaungkan lebih deh biar anak-anak dan orang tua lebih aware. Huuu serem banget,” ujar akun lainnya.
“Kak Seto dan KPAI mana nih? Yang begini dibiarin, yang dibina masuk barak malah ditentang,” tulis pengguna lain, meminta perhatian serius dari lembaga terkait.
Baca juga: Konten Selebgram Tuban dengan Siswi SMP Viral, Mas Gunawan Bantah Selalu Berduaan: Dijaga Kakak
Klarifikasi dan Pembelaan dari Mas Gunawan
Setelah banjir kritik dan hujatan, Mas Gunawan dan Fanessa akhirnya tampil memberikan klarifikasi. Dalam video yang diunggah, Gunawan menyampaikan permintaan maaf dengan kepala tertunduk.
“Kita minta maaf yang sebesar-besarnya jika video-video kita, konten-konten kita merugikan kalian semuanya. Padahal, niat kita itu cuma ingin menghibur kalian,” ucap Mas Gunawan.
Konten kreator Tuban yang viral ini lantas membela diri dengan menegaskan bahwa tidak semua orang memahami konteks sebenarnya dari konten yang ia buat. Ia bahkan menuduh pihak tertentu memanfaatkan situasi ini demi sensasi di media sosial.
Gunawan mengklaim bahwa banyak video mereka tersebar tanpa izin dan telah dipotong sedemikian rupa sehingga menciptakan kesan negatif di mata masyarakat.
Lebih lanjut, ia membantah tuduhan child grooming dan menegaskan bahwa ia serta Fanessa tidak pernah benar-benar berduaan saat proses pembuatan konten.
Selebritas TikTok ini menjamin bahwa semua kegiatan konten dilakukan dengan sepengetahuan orang tua masing-masing.
Ia memastikan bahwa setiap siaran langsung atau pengambilan video selalu diawasi oleh kakak, teman, atau bahkan orang tua mereka.
“Padahal yang sebenarnya yang terjadi kita itu nggak selalu berdua, kita ngonten, live, itu nggak pernah berduaan. Pasti dijagain sama kakaknya (Fanessa) dan juga teman-teman, bahkan sama orang tuanya,” jelasnya.
Ia menutup klarifikasinya dengan janji untuk berbenah. “Kakak, teman-teman, dan orang tua kita itu sudah tahu dan tidak ada yang disembunyikan. Kita minta maaf sebesar-besarnya buat kalian yang merasa dirugikan. Ke depannya, kita akan lebih baik lagi,” tutupnya.
Mengenal Istilah Child Grooming
Terlepas dari klarifikasi tersebut, kasus ini kembali menyorot istilah child grooming.
Secara definisi, child grooming adalah manipulasi seksual yang dilakukan orang dewasa terhadap anak di bawah umur.
Modus operandi ini biasanya dilakukan secara bertahap dalam waktu lama, dimulai dengan mendekati dan membangun kepercayaan korban.
Melansir dari Kompas.com, pelaku bahkan seringkali berusaha mendekati orang tua atau pengasuh korban sebagai upaya memfasilitasi aktivitas seksual di waktu mendatang.
Singkatnya, perilaku manipulatif ini menjadi jalan bagi pelaku untuk mendapatkan akses ke korban, hingga akhirnya menjalin hubungan asmara.
Dalam banyak kasus, korban tidak menyadari bahwa mereka sedang menjadi sasaran child grooming karena sudah terlanjur merasa nyaman atau senang dengan kedekatan yang terjalin.
Tindakan ini merupakan pelanggaran serius yang berlaku bagi anak di bawah 16 hingga 17 tahun dan dilindungi oleh hukum.
(TribunTrends.com/Grid.ID)
Sumber: Grid.ID
| Miliki Nama Asli Deni, MUA Asal Lombok Ini Menyamar dengan Nama Dea, Kini Ramai di Media Sosial |
|
|---|
| Bukan Ditebus! Polisi Akhirnya Bongkar Rahasia di Balik Penyerahan Bilqis oleh Suku Anak Dalam |
|
|---|
| Kelakuan Gus Elham Berujung Sanksi? Kemenag Sebut Aksi Sang Pendakwah Cium Anak Kecil Tidak Pantas! |
|
|---|
| Obsesi Mematikan: Pelaku Ledakan SMAN 72 Ingin Dianggap Heroik oleh Komunitas Kekerasan Online |
|
|---|
| Itikad Baik Hilang! Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta Masih Diam, Ayah Korban Ledakan Kehabisan Sabar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/mas-gunawan-tuban.jpg)