Kondisi Ponpes Al Khoziny Saat Ini Sunyi, Reruntuhan Rata dengan Tanah, Gang Jalan Sudah Dibuka

Menurutnya, rencana pertemuan ini sejatinya telah dijadwalkan beberapa hari sebelumnya. 

Namun, karena menghormati proses pencarian dan pertolongan yang masih berlangsung, para kepala desa memutuskan untuk baru datang hari ini, setelah semua proses di lokasi rampung dilakukan.

Baca juga: Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny Berduka, Minta Maaf, dan Badal Umrah untuk Santri yang Wafat

Selain rombongan para kades, beberapa tamu lain juga terlihat berkunjung, baik di kediaman pengasuh maupun di sekitaran kompleks pondok pesantren di Desa/Kecamatan Buduran tersebut. 

Posko-posko bantuan yang sebelumnya didirikan di sekitar lokasi kini juga sudah dibersihkan, menandai berakhirnya fase darurat.

Seiring dengan berakhirnya misi pencarian, seluruh infrastruktur darurat yang sempat didirikan pun dibongkar. 

Dapur umum yang beroperasi tanpa henti dan berbagai posko relawan yang menjadi pusat aktivitas kini telah lenyap.

Kampus Al Khoziny yang sebelumnya menjadi tempat singgah dan peristirahatan bagi keluarga korban yang menunggu kabar juga sudah sepi tanpa penghuni.

Akses mobilitas di sekitar lokasi kini sepenuhnya kembali normal. Gang-gang yang sebelumnya terpaksa ditutup total untuk kelancaran evakuasi kini telah dibuka semua. 

Kawasan sekitar pesantren, yang selama beberapa waktu belakangan selalu dipenuhi keriuhan aktivitas penyelamatan, kini kembali sunyi. 

Suasana tersebut perlahan kembali menyerupai keheningan kampung pada umumnya, meninggalkan di belakangnya kisah duka yang mendalam.

(TribunTrends.com/TribunJatim.com)