Konflik Sahara
Fakta Mengejutkan di Balik Video Yai Mim Guling-guling, Kelakuan Sahara di Depan Rumah Terekam CCTV
Drama panas antara Yai Mim, dosen UIN Malang, dan tetangganya, Nurul Sahara, rekaman CCTV perlihatkan aksi nekat Sahara terhadap Yai Mim.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Drama panas antara Yai Mim, dosen UIN Malang, dan tetangganya, Nurul Sahara, kembali memasuki babak baru yang tak kalah mengejutkan.
Setelah berbagai tudingan dan saling serang pernyataan di media, kini rekaman CCTV yang beredar di dunia maya akhirnya membongkar tabiat asli Sahara membuat publik terhenyak.
Dalam video yang diunggah oleh istri Yai Mim, Rosida Vignesvari (Rose) di media sosial, tampak jelas momen menegangkan ketika Sahara melakukan aksi agresif terhadap Yai Mim.
Bukan hanya sekali, tetapi beberapa kali Sahara tampak menendang kursi yang sedang dipegang oleh sang dosen.
Baca juga: Konflik Berujung Drama: Dosen UIN Malang Tiba-tiba Jatuhkan Diri, Berguling hingga Pura-pura Stroke
Dalam rekaman tersebut, Sahara bahkan mengangkat kakinya ke arah kepala Yai Mim sambil melontarkan kata-kata kasar yang bernada provokatif.
Gestur tubuhnya terlihat penuh emosi, sementara Yai Mim tetap berusaha tenang.
Publik sontak gempar. Rekaman itu seolah menjadi bukti visual yang sulit terbantahkan kontras dengan pernyataan Sahara selama ini yang menyebut dirinya tidak pernah melakukan kekerasan fisik terhadap Yai Mim.
Padahal sebelumnya, Sahara sempat tampil di YouTube Dedi Mulyadi Channel dan memberikan versi ceritanya.
Ia mengklaim bahwa video Yai Mim yang tampak berguling-guling di tanah hanyalah rekayasa emosi semata.
“Pak Ramin dituduh memperkosa istrinya Pak Mim. Beliau selama ini mendem masalah dengan Yai Mim, dituduh curi semen dan material saat bangun rumah Yai Mim.
Nantang dia, mana buktinya kamu menuduh saya memperkosa istrimu?” ujar Sahara kepada Dedi Mulyadi dalam wawancara tersebut.
Menurut Sahara, peristiwa itu terjadi karena emosi Ramin memuncak setelah dituduh secara tidak berdasar.
Ia bahkan menuding bahwa adegan guling-guling yang dilakukan Yai Mim adalah bentuk “drama” belaka.
“Dikejar sampai ada adegan berguling-guling, ada adegan diving juga.
Nah itu yang membuat saya berpikir ini orang kok gini ya, maaf pak, manipulatif banget,” ujar Sahara.

Namun, rekaman CCTV versi Rose menunjukkan narasi yang berbeda jauh.
Dalam video tersebut, tampak Ramin berteriak sambil menunjuk-nunjuk ke arah Yai Mim, menagih janji uang Rp100 juta yang disebut-sebut akan diberikan jika tuduhan terhadap istrinya benar.
“Kamu jangan berbelit, kamu jangan munafik! Kamu perempuan apa laki-laki, hah?” teriak Ramin dengan nada tinggi, sementara Sahara terlihat berdiri di sampingnya sambil merekam kejadian.
Tak lama kemudian, saat Yai Mim mencoba menjauh sambil membawa kursi, Sahara tiba-tiba menendang kursi tersebut dengan keras. Aksi itu membuat suasana semakin panas dan menegangkan.
Rose yang mengunggah rekaman itu menulis keterangan singkat namun tajam: “Inilah bukti nyata. Siapa yang berkata kasar dan siapa yang menyerang lebih dulu.”
Setelah video itu viral, publik pun mulai menilai ulang siapa sebenarnya yang selama ini memprovokasi konflik.
Banyak yang merasa, bukti visual tersebut cukup untuk membantah klaim Sahara yang sebelumnya menyebut dirinya tak pernah menyentuh Yai Mim.
Namun di tengah hiruk pikuk itu, Yai Mim menunjukkan sikap legowo. Ia mengaku sudah memaafkan Sahara beserta suaminya, Sofyan, setelah keduanya menyampaikan permintaan maaf melalui sambungan telepon dalam cuplikan podcast Denny Sumargo (Densu) yang sempat ditunda penayangannya.
“Saya mau meminta maaf atas omongan saya yang kasar, perkataan saya yang kurang baik kepada panjenengan,” ucap Sahara dalam video itu, disaksikan sang suami.
Yai Mim mengaku menerima dengan lapang dada.
“Saya sudah maafkan. Pak Sofyan juga sama, Pak RT, Pak Camat, bahkan mas Agil juga begitu tapi tidak sempat lama.
Mereka minta maaf, ya selesai. Kenapa tidak ditayangin?” kata Yai Mim dalam kanal Intens Investigasi (Sabtu, 4/10/2025).
Bagi Yai Mim, permintaan maaf tersebut menandakan bahwa tuduhan yang pernah dilontarkan Sahara tidak berdasar.
“Artinya, permintaan maaf itu menggugurkan dugaan bahwa saya berbuat tidak baik. Kalau sudah minta maaf, berarti tuduhannya salah,” ujarnya.
Meski begitu, Yai Mim tetap menghormati langkah hukum jika Sahara ingin melanjutkan laporannya.
“Silakan saja kalau mau diteruskan. Saya tidak punya niat jahat. Kalau pun ada perbuatan yang tidak mengenakkan, itu bukan karena niat buruk,” tuturnya tenang.
Sementara di sisi lain, Sahara kembali muncul di kanal Dedi Mulyadi dan mengaku pernah dilecehkan empat kali oleh Yai Mim, meski pernyataannya kini diragukan oleh sebagian besar publik setelah kemunculan bukti CCTV.
“Saya udah gak kuat, sampai emosi saya memuncak di dalam. Dari situ saya nahan, lalu muncul kasus-kasus berikutnya termasuk soal parkir itu,” ujar Sahara dalam video tersebut.
Konflik antara Sahara dan Yai Mim kini menjadi salah satu kasus viral paling kompleks di Malang, mencampurkan emosi, harga diri, dan kebenaran yang terus diperdebatkan.
Namun satu hal yang pasti dengan bukti CCTV yang kini beredar luas, tabir “siapa sebenarnya yang memprovokasi” perlahan mulai terkuak.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunMedan)